📍LTK

615 30 2
                                    

بسم الله

Assalamualaikum, gimn kabar nya? Baik? Alhamdulillah syfa mau lanjutin cerita nya nih hehe

Selamat membaca 😻🌷

Selamat membaca 😻🌷

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌸🌸🌸🌸

"umi ini aura udah di depan pesantren An Nur" aura berdiri di depan pesantren milik teman dari ibu nya yaitu Eni.

"Masuk aja sayang nanti bakal di anterin sama satpam disana" Jawab Fatimah yang berbicara di sebrang sana.

"Iya umi, kalo gitu aura matiin yang telfon nya assalamualaikum"

"Iya sayang wa'alaikumsalam"

Aura mematikan sambungan telfon ibu nya dan melanjutkan langkah nya untuk memasuki kawasan pesantren itu.

"Eh Ning aura ya?" Tanya salah satu satpam disana.

"E-eh iya pak" aura sedikit kaget karna satpam ini datang ntah darimana nya.

"Yaudah kalo gitu mari saya tunjukkan dimana ndalem nya" Aura yang mendengar itu hanya membalas dengan anggukan.

😼😼😼😼

"Ini neng ndalem nya, neng aura tinggal ketok pintu nya aja" satpam itu menunjuk ke arah pintu

"Ohh yaudah terimakasih ya pak" jawab Aura.

"Iya Ning sama-sama, kalo gitu saya permisi dulu ya assalamualaikum" satpam itu pergi meninggalkan aura sendiri di depan pintu ndalem.

"Wa'alaikumsalam"

Aura melangkah mendekat untuk mengetok pintu itu.

Tok!
Tok!

"Assalamualaikum" ucap Aura sembari tangan nya yang masih mengetok pintu.

"Wa'alaikumsalam, ehh nak aura udah datang" Eni lah yang membuka pintu untuk aura, Eni sendiri ialah nyai di pesantren An Nur sekaligus istri dari Ibra yaitu kyai di pesantren ini.

"Ehh Tante Eni?!" Betapa terkejutnya nya saat dia melihat Eni di depan nya, dikarena kan sudah 5 tahun dia tidak bertemu Eni dan Ibra.

"Ini pesantren Tante Eni sama om Ibra?" Tanya Aura penasaran.

"Iya sayang, eh ayo-ayo masuk ada umi sama Abi kamu kok di dalam" Aura menjawabnya hanya sekedar mengangguk dan tersenyum ramah.

"Ehh anak umi udah datang" Fatimah menarik putri nya agar duduk di samping nya.

"Masyaallah Aura tambah cantik aja ya qih" ucap Ibra dengan kekehan kecil.

"Haha iya ib" jawab Faqih yang ikut cekekekan kecil.

"Oh iya Ra kamu masih ingat Azzam kan sayang?" Tanya Eni.

Azzam, yaa AZZAM SYAUQI ATHALAH anak dari pasangan HUMAIRAH ENI dan IBRA ATHALAH yg juga mempunyai pesantren yg bernama An Nur

"Hah m-masih kok Tante" aura terlihat gugup karena dia baru ingat kalo Azzam ialah anak dari Eni dan Ibra.

"Azzam ada di belakang kamu aura" aura yang mendengar itu sontak kaget dan membeku.

Azzam berjalan ke arah sofa untuk duduk di sebelah ibu nya dan tepat di depan aura.

Kini aura masih membeku karena kaget atas kedatangan Azzam, ia begitu merindukan Azzam karna sudah bertahun-tahun ia tidak bertemu dengan nya, dan sekarang iya bertemu dengan Azzam dengan penampilan Azzam yg jauh lebih tampan dan memakai pakaian Sholeh.

Sebaliknya pun begitu, seorang Azzam kini sangat merindukan aura yang sudah tidak ia temui semenjak ia pergi ke keluar negri.

"Maaf ya aura waktu itu Tante gk sempet ngabarin kalo kami sekeluarga pergi pindah keluar negri, gara-gara itu kamu sempet kepisah sama Azzam" ucap Eni dengan rasa bersalah.

"Iya gpp Tante aura ngerti kok hehe"

"Oh iya kalian masih saling suka kan?" Goda Ibra kepada aura dan azzam, diri nya tau betul klo Azzam dan Aura saling menyukai sudah dari lama.

Aura dan azzam yang mendengar itu diam membeku, pipi aura kini memerah seperti tomat, tidak lain seperti Azzam yang pipi nya juga mulai memerah. Kalau di tanya mereka masih saling suka atau tidak? Jawab nya ialah IYA, karena mereka sudah saling menyukai dari kecil.

Eni,Ibra,Faqih,dan Fatimah tersenyum melihat kedua nya yang menahan malu.

"Azzam kamu ajak aura ke taman belakang dulu gih, tapi jaga jarak ya soal nya belum halal, nanti kalo mau deketan waktu udah halal aja hehe" ucap Eni menggoda Azzam dan Aura.

Blush

Pipi Aura semakin merah dan menunduk malu, kini badan nya terasa membeku kaku.

"Ayo Ning" aura hanya membalasnya dengan anggukan sembari menunduk.

💐💐💐💐

Kini Gus Azzam dan Aura duduk di taman belakang sembari melihat pemandangan kolam renang, jarak duduk Gus Azzam dan Aura lumayan jauhan di karena belum muhrim.

"Ning, maaf ya waktu itu saya gk izin sama kamu waktu mau pergi" ucap Gus Azzam tiba-tiba

"Iya gpp gus, saya juga ngerti kok"

"Terimakasih ning" Tanpa Gus Azzam sadari ia tersenyum tipis sembari melihat ke arah kolam renang.

Hening!

Semenjak obrolan mereka yang 20 menit lalu kini mereka kembali diam-diaman dan tidak ada yang memulai topik pembicaraan.

"Saya bakal tetapi janji saya yang 5 tahun lalu Ning" ucap Gus Azzam yang membuat Aura kaget dan membeku.

"Apakah janji itu?...."

🌼🌼🌼🌼

Wait for the continuation!

Lentera Takdir Kita [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang