📍LTK

330 14 1
                                    

                         بسم الله

             HAPPY READING

                   • • • • • • • •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


                   • • • • • • • •

saat ini Aura telah selesai melaksanakan sholat isya di ndalem, ntah mengapa ia sedikit takut jika bertemu dengan Azzam nanti.

"YaAllah lindungi lah Aura dari mas Azzam YaAllah aamiin" Aura sempat² nya berdo'a seperti itu, tapi beneran deh kalo dia ini lagi gugup banget!.

"assalamualaikum, sayang mas pulang" ucap Azzam sembari membuka perlahan-lahan pintu kamar.

Namun pemandangan yang pertama kali dilihat ialah istri nya yang sedang menutupi wajah dan tubuh yang terbalut selimut dengan posisi duduk.

Azzam yang melihat kelakuan istrinya hanya mampu geleng² kepala.

"Rara..." ucap nya lembut sembari mendudukkan diri di sebelah Aura.

skatmat! Aura langsung di buat merinding saat Azzam duduk di sebelahnya.

"hey sayang, kamu kenapa sih? kok di tutupi gini" Bingung? tentu saja, mengapa istrinya jadi bertingkah aneh begini.

Azzam terdiam saat tak mendapatkan respon sama sekali dari istrinya. namun ia kembali teringat sesuatu, mungkin ini yang membuat istrinya bertingkah aneh.

"hey...gak jadi buat Dedek?" Goda nya dengan berbisik di telinga Aura.

Yaampun! kenapa sekarang aura jadi benar² merinding!.

"eum seperti nya kamu benar² belum siap, yasudah saya mau ke dapur dlu" Azzam beranjak dari kasur namun tangan nya langsung di cekal oleh istrinya.

"R-rara udah siap mass" ucap nya terbata-bata.

Azzam menggeleng dan kembali duduk di sebelah istrinya.

"kamu pasti belum siap, karna kalo kamu sudah siap pasti kamu tidak akan ketakutan seperti ini sayang" jelas Azzam.

"Rara bukan takut tapi" Aura menjeda ucapan nya dan menunduk malu.

"malu.."

Azzam yang mendengar itu tak kuasa menahan tawa, jadi istrinya malu? pfft lucu sekali!.

"yaampun sayang ngapain malu coba? lagian mas itu suami kamu bukan orang lain" Azzam meletakkan kedua tangan nya di pundak istrinya.

"angkat wajah mu, saya ingin melihat wajah cantik mu"

Aura mengangkat wajah nya ragu, kini pipi nya sudah merah merona.

Azzam terlihat sangat gemas dengan istrinya, istrinya begitu lucu saat malu-malu begini.

"j-jadi kita a-akan melakukan nya?" tanya Aura ragu.

Azzam mengangguk.

"jika kamu sudah siap mengapa tidak?" jelas Azzam dengan tangan yang menoel dagu Aura.

Lentera Takdir Kita [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang