📍LTK

255 9 1
                                    

                        بسم الله

             HAPPY READING

             HAPPY READING

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aisyah?!"

"Assalamu'alaikum" Ucap Aisyah.

"Wa'alaikumsalam" Jawab Aura dan Azzam.

"Hai, Ra. kita ketemu lagi"

Aura tersenyum bahagia melihat kehadiran Aisyah, dirinya langsung menghambur pelukan ke Aisyah.

"Iya, Syah! aku juga seneng banget kamu mampir kesini!" Girang Aura.

Aisyah tersenyum. namun, tersenyum ke arah Azzam. sedari tadi dirinya hanya melirik kearah Azzam yang hanya menunduk tanpa berniat melirik kearahnya.

Aura melepaskan pelukan dan langsung menarik Aisyah ke dalam rumah dan duduk di sofa ruang tamu.

"Kamu duduk disini dulu ya, aku mau buatin kamu teh"

"Mas Azzam disini aja nemenin Aisyah. aku juga mau buatin Mas Azzam kopi" Sambungnya.

"Tap-" Ucapan Azzam terpotong saat Aura sudah melongos pergi ke dapur.

"Hai Gus Azzam" Ucap Aisyah yang sedikit mendekatkan duduk nya ke Azzam.

Azzam yang melihat jarak duduk mereka begitu dekat langsung berpindah ke sofa lain. Risih, itu yang di rasakannya sekarang.

Sedangkan kan Aisyah menjadi sedikit kesal. Namun, dirinya mencoba untuk menahan diri di depan Azzam.

"Aku agak aneh sama Gus, kok tipe Gus Azzam rendahan banget ya? padahal kan ada wanita yang lebih bagus dari tipe rendahan Gus Azzam yang sekarang" Celetuk Aisyah tiba-tiba.

Azzam yang mengetahui bahwa Aisyah sedang menjelek-jelekkan istrinya menjadi tidak terima.

"Apa maksud dengan perkataan mu itu, Aisyah?!" Emosi Azzam mulai tak terkontrol.

Aisyah menyeritkan keningnya "Apa? benar kan? Aura itu tidak pantas untuk mu, Gus Azzam"

"Sudah jelas-jelas saya yang lebih cocok dengan mu, Gus" Sambungnya dengan PD.

"Tidak usah terlalu percaya diri kamu, Aisyah. hanya istri saya lah yang cocok dengan saya!" Ucap Azzam penuh penekanan.

"Pelet apa yang Aura pakai untuk mendapatkan mu, Gus Azzam?" Tanya Aisyah meremehkan.

Baru Azzam ingin menjawab. Namun, dirinya melihat bahwa Aura telah selesai dari dapur dan berjalan kearah mereka.

"Ada apa ini? kok tadi aku denger suara teriak-teriak?" Tanya Aura sembari menaruh minuman di depan Aisyah dan Azzam.

"Tidak apa-apa, Sayang. sini kamu duduk di sebelah Mas" Jawab Azzam dengan menarik tangan Aura agar duduk di sebelahnya.

"Uhuk! uhuk!"

Lentera Takdir Kita [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang