2. Mendekati Ameena?

217 8 0
                                    

2.  Mendekati Ameena?

DI KEHIDUPAN SEBELUMNYA, selama Ashraff mengikuti reuni, rata-rata dari hadirin tidak tertarik untuk bernostalgia dengan kisah-kisah mereka selama bersekolah di SMA Islam Al-Mustaqim, mereka malah membicarakan keburukan Ameena. Jika dipikir-pikir, SMA Islam Al-Mustaqim tidak akan memalukan untuk dikenang. Meski termasuk sekolah swasta, setiap tahun selalu berprestasi termasuk dalam komitmen untuk membentuk karakter islami, dimana seluruh murid sampai diwajibkan untuk menutup aurat dan menyetorkan hafalan Al-Quran. Tapi, daripada mengenang masa SMA, mengapa orang-orang malah memilih untuk ghibah?

Akan mulai membenahi kehidupan Ameena, Ashraff memutuskan untuk mengawali dengan mengakui kesalahan terfatal Ashraff kepada Ameena. Di hadapan teman-teman SMA mereka nanti, Ashraff akan meminta maaf kepada Ameena karena sudah memfitnah Ameena. Agar semesta mengetahui bahwa Ameena tidak pernah merayu Mirza. Yang merupakan kebenaran, Ameena malah dilecehkan Mirza. Di sini, status Ameena adalah korban dan di mana-mana korban harus mendapatkan keadilan.

Pukul setengah empat sore, Ashraff sudah sukses mendatangi rumah Ameena dengan membawa sebuah rencana: mengajak Ameena untuk menghadiri acara reuni. Alhamdulillah. Dia tidak sampai kesasar selama menelusuri alamat Ameena dengan berbekalkan ingatan lampau.

Di depan sebuah rumah berpintu cokelat kehitaman, Ashraff sedang menunggu respons dari 'tuan rumah' selepas menciptakan suara ketukan dan mengucapkan salam. Yang diterima Ashraff duluan adalah sahutan salam.

"Maaf, Nak, cari siapa, ya?"

Kepada Ashraff, Bu Layla menampilkan ekspresi bingung. Memang benar bahwa Bu Layla sudah terbiasa menerima tamu, tetapi mereka dari kalangan ibu-ibu—bukan mas-mas—dan kedatangan mereka semata-mata untuk menjahitkan busana. Tapi, sekarang? Bu Layla malah dihadapkan dengan sosok laki-laki muda berpakaian rapi dengan karakteristik wajah terbilang asing.

Melihat ibunda dari Ameena, Ashraff sempat membunguk singkat untuk meraih tangan kanan Bu Layla sebelum dicium dengan takzim. "Perkenalkan, Bu. Saya Achmad Ashraff. Teman SMA Ameena."

Perkataan Ashraff dilantunkan dengan santun dan ditaburi dengan senyuman manis. Dia sudah bertekad untuk membuat Bu Layla terkesan. Akan tetapi, wanita berhati lembut dengan tubuh dibungkus gamis cokelat tersebut malah menggaruk kepala. Apakah karena terheran-heran dengan kehadiran Ashraff? 

Menyoroti kerutan halus tengah menodai kening beserta kelopak mata Bu Layla, Ashraff langsung ketularan bingung. "Kenapa, Bu? Apakah wajah saya kurang meyakinkan untuk menjadi teman Ameena?"

"Eh? Ngga, Nak."

Bu Layla terkesiap. Dia merasa bersalah karena sudah menganggurkan Ashraff. Alasan mengapa bibir dari wanita berkerudung hitam tersebut bergegas terbuka untuk menyampaikan, "Ibu ngga bermaksud untuk meragukan kamu. Tapi, Ibu cuma kaget saja. Yang Ibu tahu, Ameena ngga memiliki banyak teman dekat selain April. Mungkin, tanpa harus menunggu dijelasin langsung sama Ibu, Nak Ashraff sudah mengerti kenapa."

Mengangguk dengan samar berarti membuktikan bahwa Ashraff memang sudah mengerti. Ada tiga masalah mendasar. Yang kesatu, Ameena adalah anak dari koruptor kelas kakap dan ayah Ameena malah masih dipenjara sampai sekarang. Yang kedua, semasa mereka kelas XII SMA, Ameena dikeluarkan dari sekolah secara tidak terhormat karena kasus asusila Ameena terhadap Mirza. Yang ketiga, keviralan Ameena selepas merusak hubungan Mario dan Shalfa. Menjadi orang ketiga? Yah. Meski Mario sudah bertunangan dengan Shalfa? Yah. 

Mengetahui Ameena berpacaran dengan Mario, Shalfa mengamuk kepada Ameena dengan melabrak Ameena untuk divideokan dan disebarluaskan. Di sini, Ameena bukan tidak memahami bahwa Mario sudah memiliki kekasih. Yang menjadi daya tarik untuk Ameena, laki-laki berusia 33 tahun dengan status aparatur sipil untuk salah satu lembaga milik negara tersebut selalu loyal kepada Ameena. Tiap Ameena meminta sesuatu, Mario tidak ragu-ragu untuk mengabulkan dan tanpa mengenal istilah bersyarat. Akan tetapi, hubungan mereka sudah tidak dapat dilanjutkan karena ibunda dari Mario sedang sakit dan meminta Mario untuk tetap bersama Shalfa. Menghadapi keadaan berhawa suram, sosok manusia dengan karakter keras kepala tersebut tidak bisa melawan. Meski Ameena diam-diam masih dihubungi, Ameena sudah keburu malas untuk meladeni Mario karena kemarin sempat diviralkan Shalfa. Membuat Ameena terkenal karena suatu keburukan.

AMEENA: Tentang Kehormatan yang Harus DikembalikanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang