1. MEET THE DEVIL

801 22 3
                                    

Sudah terhitung gelas vodka ke lima yang masuk kedalam tenggorokan laki-laki berparas tampan itu. Namun belum terdapat tanda-tanda laki-laki itu akan mabuk.

"Gue mau satu botol!" Ucapnya pada bartender.

Bartender itu menatap laki-laki tersebut dengan gamang, ia tau kalau laki-laki tersebut jago dalam urusan minum, tapi... Apakah tidak papa membiarkan anak dibawah umur minum minuman keras terlalu banyak?

"Lo budek apa gimana hah?" Bentak laki-laki itu.

Akhirnya sang bartender mengalah dan mengambilkan satu botol vodka. Ia hanya tidak mau terkena masalah,

Laki-laki bernama Kaivan Aeron Aldrich itu mengangkat botol vodka dan hendak meneguknya, hingga suara seseorang menginterupsi kegiatannya.

"Lo udah banyak minum, Kai. Ayo ikut gue pulang!" Itu jelas suara Selatan, teman satu gengnya.

Kaivan benci diganggu, walaupun dengan temannya sendiri.

"Jangan banyak bacot lo!"

Selatan berdecak, "nanti kalau lo teler gue juga yang susah. Gue gakmau ya ngurusin dua orang teler sekaligus!"

Otak pandai Kaivan langsung mencerna ucapan Selatan. "Alka mabuk?"

"Ya. Dia kebanyakan minum sama cewek-cewek."

"Dimana anak setan itu?"

"Gue masukin ke mobil."

Kaivan berdecak, lagi. "Nyusahin aja bangsat!"

Akhirnya Kaivan beranjak, ia meninggalkan vodka nya di atas meja dan berjalan mendahului Selatan.

Sesampainya di parkiran Kaivan langsung menghampiri letak mobilnya dan masuk ke bangku kemudi.

"Apa gak sebaiknya gue aja yang nyetir Kai?" Tawar Selatan. Pasalnya hanya dia yang masih kelihatan waras diantara kedua temannya.

"Gak, biar gue aja yang nyetir."

"G-gue masih pengen tidur sama cewek cantik, gue belum pengen mati." Racau Alka tak jelas,

"Lagi mabuk aja masih mesum mulu pikiran lo cacing alaska!" Gerutu Selatan,
"Yaudah lo yang nyetir. Tapi hati-hati ya Kai. Kalau lo pusing bilang gue," ucap Selatan pada Kaivan.

"Bacot."

Kaivan berhasil mengantar dua temannya dengan selamat. Kini gilirannya untuk pulang, jalanan ibu kota masih belum terlihat sepi walaupun jam digital di mobilnya sudah menunjukkan pukul tiga dini hari.

Kaivan berbelok, tinggal dua ratus meter lagi dia sampai di apartmentnya, hingga...

Ckittt

Bruk!

Kaivan memutar setir kemudi hingga menabrak tiang listrik ketika melihat seseorang melintas di depannya dengan tiba-tiba,

"Sialan!" Kaivan memukul setir kemudi dengan sedikit keras, laki-laki itu keluar dari mobil dengan terpaksa untuk memaki orang yang berani melintas sembarangan di depannya.

Kaivan melihat seorang perempuan meringkuk dengan wajah di sembunyikan di antara kedua lututnya,

"Kalau mau nyebrang bisa lihat pakai mata gak? Lo hampir nabrak mobil gue, sialan!"

Perempuan itu menaikkan pandangannya dengan takut-takut. Mata besarnya bertemu dengan mata tajam Kaivan. Kaivan terdiam sesaat, cantik.

"M-maaf. A-aku gak lihat kalau ada mobil lewat." Ucap perempuan itu terbata.

"Berdiri!" Perintah Kaivan.

Perempuan itu berdiri. Kaivan meneliti penampilannya dari atas hingga bawah. Pakaian minim, bagian dada sedikit terbuka, riasan yang mulai memudar di wajahnya, apakah dia perempuan panggilan?

DEVIL OBSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang