Sepertinya sudah lama Keynara tidak mengunjungi makam Neneknya. Mengingat kenangan-kenangan saat masih bersama neneknya membuatnya tersenyum tipis.
Di umurnya yang ke 5 Tahun orangtuanya bercerai. Hak asuh Keynara jatuh ke Ayahnya karena pada saat itu perceraian kedua orangtuanya di latarbelakangi perselingkuhan sang Ibu. Keynara ingat, dia bukan sosok anak yang menjadi favorit bagi kedua orangtuanya apalagi Ayahnya. Keynara yang memang sangat mirip dengan Ibunya membuat Ayahnya jengkel setiap kali menatapnya. Ayahnya selalu menumpahkan kemarahan dan kekesalan terhadap Ibunya kepada Keynara. Keynara tidak begitu mengingat masa kecilnya namun yang dia ingat saat umurnya menginjak 6 Tahun Ayahnya menikah lagi dengan seorang wanita yang memiliki 1 anak. Yang membuat Keynara heran adalah ayahnya sangat menyayangi anak itu daripada dia, darah dagingnya sendiri.
Puncaknya, Ayahnya tidak mau lagi mengurus Keynara. Ibu Tirinya juga tidak begitu baik padanya, dia kerap melakukan kekerasan padanya. Karena Ayahnya tidak mau mengurusnya Keynara di lemparkan pada Ibunya. Waktu itu tentu saja Keynara kecil merasa sangat senang karena dia berharap ibunya akan jauh lebih baik dari Ayahnya. Tapi ternyata salah, Ibunya sudah menikah lagi dengan seorang pria dan pria itu tidak menerima kehadiran Keynara. Akhirnya, Keynara di urus oleh Neneknya, orangtua dari Ibunya. Keynara tidak merasa dendam ataupun marah atas apa yang dilakukan kedua orangtuanya kepadanya. Dia bersyukur setidaknya dia dibuang ke tempat yang tepat, tempat dimana dia mendapatkan kasih sayang dan kenyamanan.
Terkadang dia merasa iri dengan remaja sebayanya yang masadepannya sudah tertata rapi oleh orangtuanya, mereka tidak akan pernah merasakan penderitaan dan kebingungan bukan? Sedangkan orang-orang seperti Keynara tidak memiliki pilihan lain selain berjuang mati-matian untuk melanjutkan hidup.
"Halo Nek, Keynara datang berkunjung. Maaf Keynara tidak bisa sering datang. Akhir-akhir ini Keynara sibuk belajar, Nek. Sebentar lagi ujian kenaikan kelas doakan Keynara ya." Keynara berdoa lalu menaburkan bunga yang ia bawa ke atas pemakaman Neneknya.
Setelah selesai berkeluh kesah Keynara beranjak pergi darisana. Gadis itu menyempatkan diri untuk mampir ke toko ice cream kesukaannya. Dulu Neneknya sering membelikannya ice cream disini.
"Kak, ice cream strawberry 1 ya."
Penjual itu mengangguk dan tak lama kemudian memberikan pesanan Keynara. Setelah membayar Keynara berjalan-jalan melewati rumah yang dulu pernah ia tinggali bersama Neneknya.
Keynara tersenyum tipis memandangi bangunan megah yang berdiri di depannya, "pagarnya sudah di ganti, cat rumahnya juga sudah di ganti, ya?"
Sedetik kemudian Keynara tertunduk sedih, andai Neneknya masih hidup mungkin hidupnya tidak terombang-ambing seperti ini. Dulu dia di perlakukan dengan baik, disayang, dan tidak kekurangan satu apapun. Lalu setelah Neneknya meninggal dan rumah ini dijual Keynara dipaksa untuk menjalani hidup sendirian. Tanpa bantuan dari orangtua maupun saudara-saudaranya.
Yah seperti ucapannya, dia benar-benar dibuang. Untungnya masih ada orang baik seperti Bu Hasanah di dunia ini yang mau menolong orang sepertinya.
Keynara melamun terlalu lama di depan rumah itu sehingga tak menyadari kalau pagar rumah terbuka.
Laki-laki yang sudah bersiap dengan motornya tertegun saat melihat seorang gadis yang sangat ia kenal, yang akhir-akhir ini memenuhi isi kepalanya.
"Keynara?"
Merasa namanya dipanggil Keynara pun tersadar dan melihat ke sumber suara. "Dirga?"
Dirga kebingungan melihat Keynara berdiri di depan rumahnya sambil melamun, apa yang dilakukan gadis itu disini? Dirga lalu turun dari motornya dan menghampiri Keynara yang masih shock.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVIL OBSESSION
Teen FictionKaivan Aeron Aldrich. Laki-laki berhati iblis yang bersembunyi di balik wajah malaikat. Mabuk-mabukan, berkelahi, balap liar, bahkan bermain wanita, itulah kesenangannya. Hingga suatu malam ia dipertemukan dengan perempuan berpenampilan kacau bernam...