Seonghwa benar-benar tak percaya dengan apa yang ia lihat sekarang, San dan juga Mingi bertelanjang bulat dihadapannya, apa yang sudah mereka berdua lakukan.
Ia tak bisa berpikir positif saat melihat ini semua, bahkan ia dapat mencium bau sperma yang menyengat, apakah mereka berdua melakukan sex sebelumnya.
Tapi itu mustahil, mereka sama-sama seorang dominan, atau mungkin, Wooyoung. Benar, dimana Wooyoung sekarang, apa mereka melakukan itu pada Wooyoung.
Seonghwa menggelengkan kepalanya pelan, tak mungkin, San tak mungkin melakukan hal seperti itu pada Wooyoung bukan. Terkecuali Mingi, apa dia melakukannya.
"Sayang biar aku jelaskan, ini–"
"Aku tak peduli, dimana Wooyoung?!"
San dan juga Mingi tentu terkejut karena Seonghwa malah mencari Wooyoung, mereka khawatir jika Seonghwa berpikir mereka melakukannya pada Wooyoung.
Terlebih Wooyoung juga pingsan sekarang, jika Seonghwa melihat Wooyoung pingsan dengan keadaan pakaian yang berantakan pasti Seonghwa akan mencurigainya.
Mingi dan San saling melirik satu sama lain. Ini membuat San dalam posisi yang sulit dan lagi mengapa Seonghwa ada disini, bukankah seharusnya dia di bandara.
Seonghwa mengerutkan dahinya melihat San dan Mingi yang malah bertatapan itu disana, ini semakin membuat Seonghwa curiga karena mereka tak menjawabnya.
"Apakah aku bertanya pada patung? kenapa kalian hanya diam?!"
"Dia ada di kamarnya sayang, dia sedang tidur karena terlalu lelah."
"Apa maksudmu dengan lelah? kalian tak melakukan hal itu pada Wooyoung bukan?"
San dan Mingi berusaha untuk mengontrol ekspresi wajah mereka agar tak membuat Seonghwa semakin curiga, tapi mereka sangat terkejut dengan pertanyaannya itu.
"Bagaimana mungkin aku melakukan itu pada anakku sendiri sayang?"
"Itu benar kak, tak mungkin aku–"
"Tapi aku sangat mencurigaimu Mingi."
Mingi cukup terkejut karena Seonghwa mencurigainya, mengapa hanya ia saja yang dicurigai dan San tidak. Ia tak bisa membiarkan ini terjadi padanya.
"Aku tak melakukan itu pada Wooyoung kak, aku melakukannya dengan San."
San dan Seonghwa membulatkan matanya terkejut dengan apa yang Mingi katakan. Terlebih San, ia menatap Mingi yang sedang berusaha menyakinkan Seonghwa.
Seonghwa memijat pelipisnya pelan, ia mungkin bisa mempercayai kalimat itu jika ia belum menikah dengan San, tapi sekarang ia berpikir jika Mingi sudah gila.
Seonghwa mengabaikan mereka berdua dan berjalan pergi ke lantai atas meninggal San dan juga Mingi yang dengan cepat menyusul kepergian Seonghwa.
San benar-benar merasa gugup sekarang, jika Wooyoung belum sadar dari pingsangnya, Seonghwa akan benar-benar mencurigai dirinya dan juga Mingi nanti.
San menatap Seonghwa yang sudah mulai membuka pintu kamar Wooyoung itu disana, dan saat ia ikut masuk kedalam benar saja, Wooyoung masih tertidur disana.
Seonghwa mendudukan dirinya ditepi ranjang dan sedikit menggoyangkan tubuh Wooyoung untuk membangunkannya, tapi nihil, Wooyoung tak juga bangun.
Ia menarik selimut yang menutupi tubuh Wooyoung dan itu membuat amarahnya memuncak saat melihat banyaknya bercak keunguan pada dada Wooyoung disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kink : Sanwoo/Woosan
Fanfiction"Do you really love me, Daddy?" "Of course, I love you." "Kalau begitu, buktikan padaku jika kamu memang mencintaiku." "Bagaimana aku melakukannya?" "Ceraikan dia dan jadikan aku satu-satunya milikmu." - San : Dominant Wooyoung : Submissive Homophob...