49

1.2K 74 0
                                    

"Sebenarnya aku tak benar-benar mencintai San, papa."

Seonghwa sedikit mengerutkan dahinya mendengar ucapan Wooyoung. Entah ia bisa mempercayai ucapan Wooyoung atau tidak setelah apa yang dia lakukan kemarin.

"Papa ingat bukan? aku pernah mengatakan jika San bukan orang yang baik untuk papa."

"Tapi papa seperti menutup telinga dan itu membuatku kesal papa..."

"Aku mendekati San untuk membuktikan pada papa jika San memang bukan orang yang baik."

Wooyoung terus bercerita tentang ia yang mendekati San untuk membuktikan pada papa nya, ia menceritakan semuanya dari awal ia bertemu dengan San sampai dimana San membiarkan Mingi menyetubuhinya.

Tapi satu hal yang ia sembunyikan adalah tentang ia yang memang mencintai San, ia tak mungkin mengatakan hal tersebut pada papa nya karena ia tak ingin papa marah.

Seonghwa memijat pelipisnya pelan, ia tak pernah tau jika Wooyoung sendirilah yang masuk ke kandang singa yaitu datang ke bar Mingi, tentu saja hal seperti itu bisa terjadi.

Seonghwa menatap Wooyoung yang terus menunduk disana. Ia hanya mempercayai beberapa cerita dari anaknya saja karena cerita yang lain terlihat meragukan.

"Maafkan aku papa."

"Lalu?"

Wooyoung mengangkat kepalanya dengan menatap papa nya itu disana. Kenapa papa nya berbicara dengan nada dingin seperti itu padanya, apakah dia merasa curiga.

"Katakan saja apa yang kamu mau sayang."

"Bi-bisakah aku tinggal bersama San untuk beberapa bulan saja papa? aku– aku masih ingin membalas semuanya pada San."

Seonghwa menatap ragu pada Wooyoung, ia ragu jika Wooyoung dapat membalas semua perlakuan San, bagaimana jika nanti dia lah yang mendapatkan masalah.

Ia tak ingin ikut campur dan lagi ia masih merasa marah pada Wooyoung karena apa yang dia katakan kemarin, meskipun dia berkata jika itu hanya kebohongan yang dia buat, tapi tetap saja ia merasa sakit hati.

"Baiklah, 2 bulan, itu cukup bukan? papa akan membawamu pergi keluar kota dan kamu akan kuliah disana."

"Ung! terimakasih papa, aku sayang papa!"

Wooyoung memeluk papa nya dengan erat. 2 bulan, bagaimana jika itu tak cukup untuk ia membalas dendam pada San dan ia takut jika San mengambil alih peran utamanya.

"Apa yang akan terjadi padaku jika aku gagal menempatkan San di titik terendahnya?"















"Daddy! aku pulang!!"

San mengalihkan pandangannya menatap Wooyoung berlari kecil dengan tersenyum lebar, dia masih terlihat menggemaskan setelah semua yang dia lakukan padanya.

"Apa daddy sudah merasa baikan?"

"Aku merasa sangat sedih karena daddy tak ada di hari kelulusanku."

Wooyoung sedikit mengintip kedalam baju San, karena San menggunakan baju yang longgar ia jadi bisa melihat tubuh San tapi kenapa tak ada tanda sama sekali disana.

Tak mungkin jika Mingi tak meninggalkan tanda sama sekali ditubuh San setelah dia menyetubuhinya. Ini benar-benar aneh, apa jangan-jangan dia tak melakukannya.

"Ya, aku juga merasa sedih karena seseorang lah aku jadi tak bisa datang kesana."

"Eung? apa maksud daddy?"

"Bagaimana hari kelulusanmu sayang? apa itu menyenangkan?"

Wooyoung mengerucutkan bibirnya kesal. Sepertinya Mingi memang tak melakukan hal itu pada San, mengapa? bukankah dia menyukai San? benar-benar menyebalkan.

"Tak menyenangkan karena tak ada daddy, apa daddy tak akan memberiku hadiah?"

"Hadiah? kamu hanya perlu memberitaku apa yang kamu inginkan sayang."

San menatap Wooyoung yang hanya diam dengan bibir yang masih mengerucut itu. Ia tau apa yang membuat Wooyoung kesal dan itu membuat ia ingin menggoda Wooyoung.

"Aku menemukan bungkus obat tidur, aku penasaran siapa yang menggunakannya."

Wooyoung mendengus kesal, seharusnya ia sudah tau jika San tak mudah untuk dijebak, lihatlah sekarang San sedang menggodanya, kenapa dia tak memarahinya saja.

"Kenapa daddy tak marah padaku?"

"Kenapa? hm– tidakkah kamu berpikir itu menyenangkan?"

"Menyenangkan?"

"Bermain bersamamu itu menyenangkan sayang, aku bahkan sudah penasaran apa yang akan kamu lakukan setelah ini."

Benar, apa yang Wooyoung harapkan dari si jangkung itu, dia sangat mencintai San sampai dia tak berani membuat San kesal. Jika seperti ini, ia akan benar-benar gagal.

"Ahh– soal hadiah, aku sudah menyiapkan hadiah untukmu sayang."

"Karena kamu sudah lulus, itu tak masalah untukmu meminum alkohol bukan?"

Wooyoung sedikit mengigit bibirnya saat San meremas kedua pantatnya disana. Ia terkejut merasakan jari San yang menekan lubangnya itu. Apa yang San pikirkan.

"Tapi, tidakkah kamu berpikir lubangmu lebih pantas untuk meminum alkoholnya?"

"He–hentikan daddy... mphhh–"

Wooyoung menyembunyikan wajahnya di ceruk leher San dengan meremas baju San. Tangan San masuk kedalam celananya dan jarinya mulai masuk kedalam lubangnya.

"Kamu merasakannya sayang? lubangmu menarik jariku untuk masuk lebih dalam."

"Mungkin sex akan menjadi hadiah yang paling kamu inginkan sekarang."

San benar-benar tau apa yang diinginkan tubuh Wooyoung sampai Wooyoung tak bisa menolak semua sentuhan tangan San, bahkan ia menginginkan lebih sekarang.

Wooyoung juga melupakan tentang balas dendamnya itu untuk sesaat setelah semua kenikmatan yang ia rasakan pada tubuhnya. Ini hal curang yang dilakukan San padanya.

San menyeringai merasakan jarinya yang seperti akan terpotong didalam sana, Wooyoung terus mengetatkan lubangnya seolah meminta sesuatu yang lebih besar.

"Tell me what gift you want baby? daddy will get it for you."

"Give– give me your dick daddy... mphhh."

Wooyoung tak bisa menahan desahannya itu karena San sudah mulai menggerakkan kedua jarinya didalam sana. Ini terasa menyebalkan, ia ingin sesuatu yang besar.

"Jika kamu berhasil meminum alkoholnya tanpa keluar sedikitpun, aku akan memberikan apa yang kamu inginkan itu."

Wooyoung meremas kuat baju milik San. San selalu bermain-main dan lagi apa yang dia katakan, meminum? itu bahkan lubangnya yang harus melakukannya!

"Eung... aku akan melakukannya daddy."

"Hahhh– mphh akhhh daddy!!"

San terkekeh pelan saat melihat Wooyoung yang keluar hanya karena jarinya, sungguh menggemaskan. San mulai menggendong Wooyoung dan berjalan kearah kamarnya.

Melakukan sex dengan San adalah hal yang tak bisa Wooyoung hindari karena tak bisa dipungkiri jika ia memang sangat menyukai berhubungan sex dengan San.

"My hole doesn't want alcohol daddy! It wants your fucking dick!!"

"Then you'll never get my fucking dick."

Kink : Sanwoo/WoosanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang