45

1.1K 78 4
                                    

"Wooyoung bawa ini ke ruangan kerja San, Eunho tolong temani Wooyoung."

"Tapi paman ini belum selesai semua?"

"Tak masalah, aku bisa membersihkannya sendiri, kalian pergilah."

Wooyoung mengangguk dengan membawa nampan berisikan beberapa makanan ringan. Ia penasaran tentang apa yang akan dibicarakan San dan juga Mingi.

"Eunho, kau tunggulah dikamarku."

"Paman memintaku untuk menemanimu."

"Ini juga permintaan dariku, kau memilih mengikuti permintaan papa atau aku?"

Eunho menghela nafasnya berat, dia akan marah padanya jika ia tak mengikuti permintaannya itu tapi disatu sisi ia takut jika terjadi sesuatu pada Wooyoung nanti.

"Jangan membuatku menunggu lama atau aku akan menyusulmu nanti."

"Eung..."

Wooyoung berjalan pergi kearah ruangan kerja San berada. Bukannya ia tak ingin Eunho menemaninya, tapi ia tak mau jika Eunho mendengar pembicaraan mereka.

Wooyoung yang sudah berada didepan pintu ruangan kerja San sedikit mengerutkan dahinya saat ia sudah mulai mendengar samar-samar pembicaraan mereka didalam.

"Wooyoung, dia memintaku menceraikan Seonghwa, bagaimana menurutmu?"

"Kau tak perlu memikirkannya, dia sudah berlebihan. Aku juga yakin kau tak akan pernah mau untuk menceraikan Seonghwa."

Wooyoung sedikit meremas nampang yang berada ditangannya itu mendengar jawaban dari Mingi. Apanya yang berlebihan? apa salah jika ia ingin memiliki San seutuhnya.

Wooyoung terus menguping pembicaraan San dan juga Mingi didalam sana, entah itu San atau Mingi, keduanya membuat ia merasa kesal, seharusnya ia tak menguping.

"Kau tak lupa dengan perbedaan umurmu dan Wooyoung yang cukup jauh itu bukan?"

"Kau bahkan sudah terlihat seperti pedofil karena mengencani seorang anak SMA."

Wooyoung mendengus kesal. Mingi, orang itu sungguh membuatnya ingin memukul dengan nampan ini. Apa salahnya jika perbedaan usianya cukup jauh dengan San.

"Menurutmu siapa bajingan yang sudah memberikan bukti-bukti itu padanya?"

Wooyoung menatap nampan tersebut. Ia juga penasaran dengan siapa yang sudah mengirimkan buktinya pada papa, tapi ia sangat mencurigai si bajingan Eunho.

"Jika kamu menciumku sekarang, aku akan membantumu mencari tau siapa orangnya."

San melirik sinis pada Mingi disana. Entah bagaimana bisa ia berteman dengan Mingi yang memiliki pemikiran seperti orang gila itu, ia lelah dengan omong kosongnya.

"Lebih baik aku mencarinya sendiri."

"Ayolah, aku yakin kamu tak memiliki cukup banyak waktu untuk melakukannya."

Mingi menatap San yang hanya meliriknya dengan tajam disana, dia benar-benar sulit untuk luluh padanya, entah apapun yang sudah ia lakukan, dia tetap bersikap dingin.

"Lupakan, semua ini membuatku stress, aku ingin melampiaskan dengan seks."

"Kenapa tak meminta pada kak Seonghwa? aku lihat dia memanjangkan rambutnya."

"Aku suka saat Seonghwa memanjangkan rambutnya, dia sangat cantik. Hahh– percuma saja, aku tak bisa melakukannya dengan Seonghwa disaat seperti ini."

Kink : Sanwoo/WoosanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang