"Bukan inginku lahir di dunia ini, kalau aku bisa memilih aku juga tidak ingin di lahirkan!!" Teriak seorang anak laki laki bernama Jisung.
"Kau bukan adikku!"
"Jangan pernah memanggilku hyung sialan!!"
"Wajahmu menyakiti saya, tolong jaga jarak den...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Donghe melepas cengramannya pada jisung saat terbesit wajah jiena pada wajah jisung.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jiena" lirih donghe
Inilah adalah alasan donghe sebenarnya, dia tidak membenci jisung, tapi dia benci wajah yang jisung miliki karena selalu mengingatkan dia pada jiena istrinya.
Lalu apa wajah ini salah jisung begitu?
Donghe selalu merasa kecewa, kesal, dan menyesal di saat bersamaan, satu fakta lagi tentang donghe adalah, saat jiena belum tau jika dia tengah mengandung jisung, beberapa bulan sebelumnya donghe tidak sengaja meniduri asisten pribadinya yang sekarang entah kemana.
Jiena mengetahui itu semua karena itu dia meminta untuk pisah dari donghe.
"aku ingin kita pisah" ucap jiena yang tengah terisak
"tidak jiena ku mohon, kau tidak boleh meninggalkanku, berita yang kau terima itu salah, aku sama sekali tidak selingkuh" ucal donghe
Jiena terkekeh tapi terdengarnya sangat menyakitkan "cukup donghe, kau tidak perlu menyembunyikannya lagi, kau pikir aku gadis bodoh? Kau tau benar aku bukan hiks? Aku tidak akan menceraikanmu jika saja itu salah hiks, aku sudah cari tau semua donghe, kau tidak bisa mengelak lagi hiks hiks" isak jiena
"tidak jiena kumohon maafkan aku, aku tidak sengaja melakukan itu kumohon jiena, aku mohon, kasihan anak anak jiena, kasihan renjun, jeno dan jaemin, mereka masih membutuhkamu" ucap donghe
"maaf tapi aku tidak bisa hiks, aku sangat benci penghianatan donghe hiks, aku harap kau bisa menerimanya, untuk anak anak mereka akan ikut denganku, aku tidak akan melarang mereka jika mereka ingin bertemu deng mmmpp" jiena tiba tiba membungkam mulutnya sendiri.
