"Hai dek", Seluruh penghuni kelas 10 IPS 1 melongo tak percaya, melihat Harumi yang jatuh tersungkur karena terpentok pintu hingga menyebabkan bibirnya berdarah, teman-teman kelasnya awalnya ingin mengerjai Riki yang akan keluar menggunakan ketapel berisi batu kerikil agar mengenai Riki tapi mereka tak sangka bahwa ada Harumi yang akan masuk ke kelasnya
Riki langsung menghampiri Harumi dengan wajah paniknya, Harumi meringis tetapi tersenyum melihat wajah Riki yang tidak apa-apa, otaknya langsung berjalan dan berfikir jika jebakan itu untuk Riki tetapi yang kena malah dirinya, entah ia harus bersyukur atau menangis
Harumi berdiri begitu saja menaruh kotak makan di lantai tempat ia jatuh tadi, ia dengan cepat menggebrak pintu kelas Riki hingga suaranya menggelegar dipenjuru lorong lantai 2. "SIAPA YANG UDAH NAROH JEBAKAN DIPINTU, NGAKU LO! ATAU LO SEMUA KENA SAMA GUE", Semua anak-anak kelas terdiam, anak-anak perempuan beberapa menunduk karena takut melihat Harumi
"NGAKU LO SEMUA ANJING PUNYA OTAK GA!! PERCUMA NILAI BAGUS, ETIKA ANJLOK", Riki kaget, Sangat kaget mendengar makian kasar Harumi, pasalnya ia baru dengar perempuan itu berkata kasar demikian, biasanya ia akan berkata halus jika bersamanya
"Riki!", Riki menoleh ke arah lorong, menemukan Johan yang berlari ke arahnya. Johan langsung menoleh ke arah tunjukan tangan Riki,
Johan menghampiri Harumi lalu memegangi tangannya yang mau menggebrak meja, "Lo apaan sih Jo. Lo ga usah ikutan ini urusan gue"
"Urusan lo urusan gue juga!, Tenangin diri lo dulu, baru selesain masalahnya",
Harumi menghela nafas kasar, ia memperhatikan anak-anak yang berada dikelas unggulan itu, ia lalu memanggil Riki untuk masuk ke dalam. "Tunjukin siapa orang yang udah ngelakuin ini! Kakak tau kamu tau orangnya", Riki yang tadinya menunduk sekarang matanya berpendar, ia takut melihat salah satu temannya yang melotot ke arahnya
"Jangan takut Riki!", Riki menunduk lagi, tetapi pandangan Harumi langsung melihat orang yang sedang memperhatikan Riki dengan raut wajah tajam, dengan cepat Harumi menghampiri orang itu
"Lo apain adek gua?"
"Saya gak apa-apain kak, orang--"
"Gue ga terima alesan. Kalo berani gue tantang lo sparring di ruang club taekwondo satu lawan satu kalo lo laki!",
"Haru apaan sih", Johan menahan tangan Harumi sekali lagi dengan lembut lalu mengajaknya kembali ke kelas mereka, ia tidak ingin ada keributan lagi
"Lo ngaco tau ga, yang lo tantangin itu anak jalanan", Harumi sesekali meringis karena Johan yang sedang mengobati bibirnya sambil mengomel
"Ya lagian beraninya sama anak yang gabisa ngelawan"
"Ya biarin aja itu kan urusan Riki. Gue tau lo peduli sama korban bullying, tapi seharusnya kita gausah terlalu ikut campur kayak gitu. Kecuali emang lo ada rasa sama dia",
"Gaada ya, gue tuh udah anggep dia adek gua sendiri. Aduuuh pelan-pelan dong Jo", Johan menatap mata Harumi yang kesal, padahal dirinya sudah pelan-pelan mengolesi obat merah di bibir perempuan itu tetapi perempuan itu masih kesakitan
🐥
"Siap-siap gih, nih pake", Johan memakaikan helm pelindung kepala kepada Harumi sebelum dirinya benar-benar bertarung pada adik tingkat yang ia tantangi itu. Ia kemudian menepuk pelan kepala Harumi sambil tersenyum, Harumi ingin sekali mencubit pipi Johan tetapi ini bukan waktu yang tepat
Sepeninggalan Johan, Harumi malah melepas kembali helm pelindung kepalanya, maaf Jo tapi yang Harumi mau adalah pertarungan bebas
Harumi keluar begitu saja dari dalam bilik ruang ganti bajunya, Johan sampai terkejut melihat hampir tidak ada alat-alat perlengkapan yang menempel ditubuh Harumi, cuma ada pelindung dada yang tertutup seragam taekwondo nya. "Harumi!", Johan berteriak khawatir dari luar matras, disampingnya ada Riki yang ikut menatap Harumi dengan raut wajah khawatir
Harumi hanya membalasnya dengan jempol, Johan mengangguk pelan. "Temen kelas lo ga bakal sebanding sama kemampuan Harumi", ucap Johan sambil tersenyum miring ke arah Riki, yah mudah-mudahan saja benar
Harumi menjadi orang pertama yang menghampiri lawan dan menendangnya dengan begitu keras seolah-olah meluapkan seluruh emosi pada lawannya itu yang berjumlah 2 orang. Terbukti jika saat tendangan Harumi tepat mengenai pipi salah satu mereka yang akhirnya langsung mengeluarkan darah dari hidungnya, Johan sebagai wasit mengakhiri pertandingan bebas itu sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan
"KAK HARUUUU", Baru saja Riki ingin berlari ke arah Harumi yang tampak engos-engosan dipinggir matras, ia berhenti saat melihat Johan yang lebih dulu menghampiri Harumi membawa sebotol air mineral lalu duduk disampingnya
"Keren dah lu emang gaada tandingannya", Johan mengacak rambut Harumi yang masih setengah basah dengan keringat dan mengelap wajah Harumi menggunakan sapu tangan berwarna biru punyanya yang selalu ia bawa saat latihan dengan agak tidak santai
"Bau oneng sapu tangan lo", Johan kemudian tertawa kencang sambil melempar sapu tangan itu ke arah Harumi
Pandangan Harumi berpendar, ia tersenyum menemukan orang yang dicarinya, "RIKIIII", Riki yang awalnya ingin pulang saja jadi menoleh, ia tersenyum perlahan berjalan ke arah 2 kakak kelas yang dekat dengannya
Harumi menepuk-nepuk tempat yang kosong disebelahnya yang langsung Riki duduki. "Kakak menang dek, kamu bebas sekarang",
Riki mengangguk lalu mengacungkan kedua jempolnya, "kak Haru keren banget tadi"
"Iya keren banget, kapan-kapan kita main lagi yuk bertiga", Johan tersenyum lebar ke arah Riki dan Harumi. Harumi sontak saja mengangguk mengiyakan ajakan Johan
"Lo ikut kan Rik?", Riki menoleh ke arah Johan lalu mengangguk pelan
"Hmmmm gess mau tanya deh. Tadi pas gue sparring siapa aja yang liat selain kalian berdua?"
"Temen-temen kelasnya Riki doang sih, iyakan Rik?"
"Iya, ah sama tadi aku gak sengaja nabrak cowok sampe kotak bekel kak Harumi jatoh, nih kotak makannya makasih kak", Harumi menerima kotak makan yang Riki keluarkan dari dalam tas nya, tetapi tatapannya masih terpaku pada Riki
"Siapa cowoknya?"
"Gatau"
"Ciri-cirinya?"
"Mmm kayak bukan orang indo", Harumi sontak menutup mulutnya karena sudah tersenyum lebar, ia menghentakkan kakinya pelan
"Siapa?"
"Jake, anak kelas 12"
🐥
Jake
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate And Hate - Nishimura Riki
RandomIngat apa kata bapak BJ. Habibie "Kamu yang jungkir balik, saya yang dapat"