19

50 6 0
                                    

"Dimakan Jo, jangan diliatin aja", Johan melirik Harumi sekilas. Hari ini mereka bertiga makan seperti biasanya

"Bodo ya, gue masih gamon sama lo. Males ah", Johan mengambil makanannya lalu pergi begitu saja dari meja Riki dan Harumi

"Yah gila ditinggalin gue", Ucap Harumi pelan, padahal masih bisa didengar oleh Riki yang sekarang lagi terkekeh pelan mendengar nya

"Bang Jo udah nembak kak Haru emangnya?", Harumi menggeleng

"Sebelum dia tembak udah aku tolak duluan dek. Abis aku gak nyaman sama kelakuan dia yang lebay beberapa hari kemarin"

"Karena dia lagi berjuang buat dapetin cinta kakak.... Tapi kakak udah kasih dia alasan kenapa kakak gamau pacaran?", Harumi menggeleng sambil mengunyah makanannya, Riki diam-diam tersenyum, Harumi terlihat lebih menggemaskan sekarang

"Kak, hari Minggu besok ada acara?", Harumi terlihat berfikir lalu menggeleng

"Kakak mau ikut gak? Diajakin ibu ke Ciwidey"

"Boleh tuh udah lama ga ketemu ibu, ajak Johan juga?"

"Boleh, terserah kakak aja",










🐥

"Oh jadi ini pacarnya Riki?", Ucap Kania saat melihat Riki yang membukakan pintu mobil kepada Harumi

"Apaan sih berisik lu ah. Bu liat nih si Kania",

"Dih songong", Kania menggeplak kepala bagian belakang Riki, Riki hendak membalasnya tetapi keburu diberhentikan oleh ibundanya

Hari ini ibunda Riki memang sepakat sama anak-anaknya ke Ciwidey, menaiki mobil Kania, sekalian pamer soalnya ia baru bisa beli mobil baru. Malah Kania sendiri yang nyetir

"Bang Johan ga ikut?" Harumi menggeleng, Johan juga akhir-akhir ini sering banget ga bales pesan Harumi, bahkan tulisan di bio WA nya

'Jangan ganggu, lagi masa pengalihan hati'

Harumi udah ngajak bahkan saat Riki mengajaknya dua hari lalu, tetapi Johan baru membalasnya tadi malam detik-detik Harumi ingin tertidur, cuma bales

"Gabisa"

Cuma bales gitu doang dan Harumi harus nungguin selama 2 hari

Ibunda Riki duduk di kursi samping pengemudi, jadi Riki dan Harumi duduk di kursi penumpang bersama. Harumi sih gapapa, cuma Riki yang daritadi terus dapet lirikan penuh arti dari Kania lewat kaca kecil yang bertengger didepannya tiap kali Riki mengobrol dengan Harumi

"Kak Kania pinter juga kemudiin mobil nya", Kania yang ngerasa tersanjung itu langsung tersenyum, memang benar Kania membawa mobilnya pelan dan cukup halus, soalnya kan bawa ibunya. Kalo lagi sendirian baru ngebut

"Jangan panggil kakak, kita seumuran"

"Tapi gaenak kak. Kakak kan lulus duluan daripada aku"

"Udah anggep aja temen, cuma beda angkatan doang. Kita kan tetep seumuran. Udah yuk turun hehehe", Kania mengajak Harumi ikut turun menyusul Riki dan ibunya yang udah jalan duluan ke saung yang udah di pesen Kania dari Jakarta

"Sini kak", Riki melambaikan kedua tangannya ke arah Harumi dan Kania

"Siapa? Gue apa Harumi?"

"Dua-duanya, sini!", Kania tersenyum ia lalu jalan beriringan bersama Harumi menuju saung

"Nia, nanti mau petik stroberi ya bu abis makan", sang ibu mengangguk sambil melahap makanan yang tersedia di saung

"Haru juga ikut Nia ya bu", sang ibu sekarang menoleh melihat ke arah Harumi, ia terkekeh pelan sambil mengangguk

Fate And Hate - Nishimura RikiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang