09

62 8 0
                                    

"Apa nih?", Hari ini pulang sekolah, Riki berkunjung ke ruang club Taekwondo yang sesekali suka ia datangi dengan membawa cappucino cincau yang tentunya kesukaan Harumi

"Tiket buat lu Rik, tiket nonton"

"Nonton apa?"

"Nonton bola", Harumi menutup mulut Johan dengan tangannya, gak bisa dibiarin Johan ini kalo ngomong

"Tiket buat nonton pertandingan kita, gratis itu dari atletnya langsung hehehe. Kamu dateng ya dek", Harumi tersenyum simpul ke arah Riki sambil meminum cappucino cincau miliknya yang sudah dibelikan Riki, bahkan sekarang ibu penjual es nya sudah mengenali Riki, tanpa Riki kasih tau ibu itu sudah langsung membuat apa yang akan dibeli anak itu

Riki memperhatikan brosur yang dominannya berwarna merah itu, tertera dengan sangat jelas judul pertandingan nasional dan juga tanggal yang tertera disana. Tanggal 8

"Riki?"

"Iya?"

"Nanti bisa minta tolong pulang bareng Harumi ga? Gue mau kerja kelompok", Riki mengangguki permintaan Johan, Johan tersenyum lalu keluar dari dalam ruang club setelah berpamitan dengan Harumi dan Riki

"Kak?"

"Hmm?"

"Pulang sekarang?", Harumi menghela nafasnya sambil merebahkan dirinya dilantai ruangan club yang sudah dilapisi oleh matras

"Bentar dulu dek, capek banget ini cius dah, latihan intensif kayak gini kadang bikin kakak sesek nafas, rasanya pengen Healing aja, tapi cita-cita kakak dari kecil pengen jadi atlet", Riki terkekeh untuk pertama kalinya ia tersenyum lebar dan ingin mengelus kepala Harumi sambil mengatakan bahwa perempuan itu sudah bekerja semaksimal mungkin, ia ingin memenangkan perempuan itu dan berkata bahwa ia pasti menang

"Eh eh, kita beli es krim yuk?",

"Dimana?"

"Di mall dekat perumahan kakak"

"Kenapa ke mall kalo cuma beli es krim kak? Di swalayan depan halte juga ada"

Harumi mendecak, "Enakan disana Riki, yuk. Mau ga?" Riki memperhatikan Harumi sekilas, ia lalu mengangguk pelan, dirinya sangat lemah untuk menolak permintaan Harumi

Sampai didepan mbak-mbak pelayan juga Riki masih stay ngangguk-ngangguk doang pas ditawarin es krim ini itu sama Harumi sampe Harumi kesel sendiri, "Jangan iya-iya doang dong Riki, coba nih pilih kamu mau yang mana nanti kakak yang bayarin", mata Riki sedikit terbuka melihat menu es krim yang berjumlah puluhan

"Terserah kak?" Harumi mengangguk dan menunggu Riki menyebutkan rasa es krim yang ia mau

"Kalo gitu Riki mau semuanya", Harumi langsung merampas menu yang berada ditangan Riki dan menolak permintaannya

"Loh kan kak Haru bilang terserah", Riki tertawa melihat wajah Harumi yang terlihat kesal karena nya

"Ya tapi kamu tau diri juga dong dek",

"Yaudah iya samain aja lah kayak kak Haru"

Riki duduk dikursi panjang yang berada dibelakangnya itu, membiarkan Harumi yang membayarnya, Riki masih asik memperhatikan Harumi dari belakang, perempuan yang lebih tua darinya itu memiliki tinggi badan yang cukup berjarak dengan dirinya, hingga orang-orang akan mengira Harumi adiknya Riki. Sampai Harumi menghampiri Riki dengan membawa es krim di kedua tangannya Riki masih memperhatikan sambil tersenyum kecil, senyumannya semakin lebar kala Harumi semakin dekat dan duduk disampingnya dan memberikan salah satu es krim padanya

"Gimana, enak kan dek?", Harumi sengaja tidak memakannya lebih dahulu karena penasaran dengan ekspresi pertama yang akan ditunjukkan Riki saat memakan es krimnya

Fate And Hate - Nishimura RikiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang