17

59 9 0
                                    

"Rik emang bener kakak sepupu lo, kak Harumi kabur dari rumah?",

Semua teman-teman kelasnya kenal Harumi sebagai kakak sepupu Riki tanpa tau sebenarnya. Awalnya Riki tidak percaya berita itu. Tetapi saat jam istirahat ia tidak melihat sosok Harumi maupun Johan yang selalu menghampiri di kelas

Riki berjalan cepat ke kelas kedua seniornya itu, bertanya pada salah satu orang yang kebetulan keluar dari kelas

"Harumi sama Johan gamasuk. Lo gatau beritanya?",

Riki mengangguk, "Tapi berita yang aku denger Kak Haru doang yang kabur"

"Iya Johan mungkin bolos. Gatau dah tuh anak, nyariin Harumi kali. Bucin banget tuh anak heran deh padahal baru sembuh", perempuan berambut panjang itu mendecak

Riki mengangguk, ia tersenyum tipis sambil mengucapkan terimakasih kepada perempuan berseragam ketat itu lalu pergi menuju kantin, membeli sebuah paper bag lalu menuju kelas yang masih sepi karena masih jam istirahat

Dengan perlahan ia merapihkan seluruh alat-alat tulis dan buku-bukunya yang ia masukkan ke dalam tas, lalu tas itu ia lipat dan ia masukkan ke dalam paper bag agar tidak mencurigakan

Bel masuk berbunyi lalu dengan sigap ia keluar dari kelas sebelum terlalu ramai, ja juga tidak mengundang perhatian dan pertanyaan banyak orang karena yang ia bawa hanya sekantung paper bag bukan tas

"Aku pengen kayak putri duyung, berenang jauuuuuuh di laut tanpa aturan"

Kata-kata Harumi saat kemarin mereka mengunjungi Sea World teringat jelas di ingatan Riki.

Semalam, pulang dari Sea World ia sempat menelfon Harumi sekedar bertanya gimana keadaan rumahnya, ibunda Riki juga masuk ke dalam obrolan mereka. Riki memang menceritakan kejadian Harumi pada ibunya, Akhir-akhir ini Riki memang suka bercerita dengan ibunya, terutama cerita tentang Harumi. Dan untungnya Harumi tidak masalah akan hal itu

Ponsel Harumi bahkan tidak aktif saat Riki berkali-kali menelfonnya. Riki tebak, Harumi berada di sekitar pantai, tetapi pantai mana yang perempuan itu tuju Riki pun tidak tau

"Rik, dimana? Gue butuh bantuan lo. Sini kerumah gue",

"Riki kesana sekarang bang", Riki terpaksa menaiki ojek online walaupun ongkos yang harus ia keluarkan 5X lipat dari ongkos naik bus, yang penting dirinya bisa langsung sampai di rumah Johan dengan cepat. Johan yang melihat Riki langsung mengajaknya masuk ke kamar yang agak berantakan dengan seragam yang Johan taruh begitu saja di atas ranjangnya

"Lo anak club komputer kan?"

"Udah keluar bang"

"Iya deh, pokoknya kalo masalah komputer lu lebih jago lah daripada gue. Ini gue udah pasang apl buat ngelacak orang lewat email nya, lo bisa kan jalanin apl nya? Gue ga ngerti" Riki duduk di hadapan komputer Johan dan memperhatikan apl yang dimaksud

"Bang ini kan apl pra bayar. Bayarannya juga lumayan"

"Udah gue bayar, cepet nih gue sebutin email nya ya",

Riki mengangguk, ia mengetik email Harumi yang disebutkan oleh Johan. Apl mahal memang beda, ia bekerja dengan maximal. Buktinya email Harumi langsung ditemukan di sebuah pulau dekat kepulauan seribu, ponselnya memang sengaja tidak diaktifkan, bahkan memakai mode pesawat. Hal itu tertera di layar komputer Johan

"Nice. Ayo kita langsung ke pulau Macan",










🐥

Riki cukup takjub melihat pulau yang mungkin Riki dapat deskripsikan seperti pulau privat. Karena tidak banyak pengunjung yang berada disana, bahkan jalanan nya terkesan sepi dan masih asri, walaupun pulau macan cukup luas dan menempuh 2 jam menaiki perahu. Gak salah Harumi memilih kabur ke sini

"Yang itu bukan Rik, penginapan nya?" Riki menoleh ke arah yang ditunjuk oleh Johan, penginapan dengan dominasi kayu jati tetapi terkesan cukup mewah di pinggir pantai yang hanya tersedia 4 kamar berjejer

Riki melirik ke arah ponsel yang sedari tadi ia genggam untuk memastikannya, detik berikutnya ia mengangguk dan mengejar Johan yang langsung berlari kesana

"Haru! Harumi!", Johan memanggil-manggil nama Harumi dengan kencang, bahkan pelayan hotel disana sampai ingin mengusir Johan

"Teman saya di dalam penginapan pintu nomer 4 pak. Boleh saya ke dalam?", ucap Riki dengan nada pelan. Pelayan itu memasuki penginapan lalu kembali lagi

"Kunjungan anda sudah diizinkan, silahkan masuk", Johan dan Riki berlari ke arah bangunan penginapan yang paling ujung dan mengetuk pintu yang tertera nomer 4 disana

"Johan? Loh sama Riki juga? Kalian ga sekolah? Sini masuk dulu", Johan maupun Riki memasuki penginapan Harumi. Tubuh Harumi kaku saat Johan tiba-tiba menariknya ke dalam pelukannya, Riki langsung mengalihkan pandangannya ke dalam penginapan, melupakan kedua seniornya yang sedang melepas rindu. Penginapan ini ternyata dirancang untuk 2 orang, pantas ia sering melihat barang-barang berjumlah 2 buah di beberapa tempat di dalam penginapan Harumi

"Lo kenapa kabur gitu aja sih. Kalo ada masalah cerita ke gue, gue khawatir", ucap Johan tanpa melepas pelukannya

"Jo, udah. Lo udah nemuin gue ini kan", Johan semakin mengeratkan pelukannya

"Lo besok jangan kabur-kabur an lagi. Kalo ga karena Riki, gue gabisa nemuin Lo tau ga", Johan melepaskan pelukannya lalu menatap tajam ke arah Harumi, kedua tangannya ia taruh di kedua pundak Harumi

"Jo, apaan sih. Serem tau ga lo, jangan natep gue gitu"

"Kenapa emang? Gue cuma natep orang yang gue suka"

"Lawak banget lo", Harumi melepaskan pegangan tangan Johan di pundaknya, ia berjalan ke arah ranjang

"Lo selalu gitu, selalu anggep kata-kata gue bercandaan. Kapan sih lo bisa anggep gue serius", langkahnya terhenti, Harumi menoleh ke arah Johan

"Gue suka sama lo. Gue beneran suka sama lo Harumi"

"Iya tau, sebagai sah----"

"Sebagai seorang cowok ke ceweknya. Lo selama ini peka ga kalo gue selalu ada di samping lo, tiap lo kejuaraan siapa yang ngasih air minum buat lo pertama kali, bahkan gue selalu ngecek keperluan kecil yang mungkin lo lupain. Lo sadar ga sih?"

Harumi terdiam, ia mengalihkan tatapannya ke arah laut yang terpampang jelas di jendela besar nya itu. Riki hanya terdiam memperhatikan Johan yang sedang meluapkan emosinya dan Harumi yang tidak tau harus bertingkah seperti apa

"Gue udah duga lo gabakal Peka. Kalo gitu mulai sekarang gue baka terang-terangan ngejar lo",











🐥

Mencintaimu secara ugal-ugalan nihc ceritanya avv😆

Fate And Hate - Nishimura RikiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang