14

54 11 0
                                    

Emang salah banget kalo libur akhir pekan gini mainnya malah ke taman hiburan yang pasti antri nya melebihi antrian sembako. Mana lupa beli tiket yang fast track yang ga perlu antri. Johan udah gedeg banget nungguin gilirannya, tapi ia gak bisa nolak karena yang ngajak kesini tuh Harumi dan lebih gedeg nya lagi pake segala ngajak Riki lagih

"Naik apaan lagi nih kita", Harumi bersemangat sambil berjalan mengitari taman bermain diikuti Johan dan Riki disamping nya. Padahal dirinya baru menaiki kora-kora. Johan ga takut, cuma males antri aja

"Kak naik baling-baling yuk", Johan melirik ke arah Harumi yang menganggukkan kepalanya menerima ajakan Riki, membelah orang-orang yang berlalu lalang dalam arena taman bermain yang luas ini

Johan memperhatikan Harumi yang lebih banyak interaksi dengan Riki ketimbang dengan dirinya, ia bahkan sempat melihat Riki yang mengulurkan salah satu tangannya agar Harumi dapat naik ke kursi wahana yang tinggi, untung saja Johan langsung sigap didepan Harumi dan mengulurkan kedua tangannya, membantu Harumi naik ke kursi wahana lalu ikut membantu memasangkan sabuk pengamannya, ia dapat melihat Riki yang meliriknya sekilas

Setelah wahana berakhir, Johan bahkan dengan cepat melepaskan sabuk pengamannya dan membantu Harumi untuk keluar dari kursi wahana, "Lo kenapa sih Jo, kayaknya aneh banget akhir-akhir ini", Johan hanya menggeleng sebagai jawaban untuk Harumi padahal di dalam hatinya, ia merasa senang karena Harumi dapat merasakan perhatian darinya

"Mau makan es krim dulu ga Mi?", Tanya Johan sambil merangkul pundak Harumi

"Boleh deh, panas juga nih udah siang", Harumi mengangguk sambil melihat ke arah jam tangannya

"Riki mau es krim juga?", Riki melirik ke arah Harumi, Johan diam-diam mendecak didalam hatinya

"Tapi beliin ya kak?", Harumi mengangguk

"Udah gausah, gue aja yang beliin", Johan memasang wajah songongnya karena sudah flexing demi Harumi, mana si Riki juga nyari kesempatan buat dapet es krim yang harganya cukup mahal. Tau sendiri taman hiburan harganya bisa 2X lipat dari harga warung diluarnya

"Abis ini kita main ke istana boneka dulu ya sambil ngabisin es krimnya sambil ngadem juga", Johan maupun Riki hanya mengangguk

Johan melirik ke bawah, ke arah tali sepatunya yang ternyata sudah terlepas. Johan melirik ke arah Harumi dan Riki yang sedang berbincang-bincang, Johan langsung berjongkok menaruh es krim di depannya untuk mengikat tali sepatunya yang terlepas

Matanya melihat Riki dan Harumi yang menjauh darinya hingga jika ia tidak mengejarnya, ia akan tertinggal. Salah satu bibirnya terangkat, ternyata keberadaan dirinya tidak sepenting itu hingga Harumi dan Riki tidak menyadarinya jika Johan tertinggal dibelakang mereka

"Eh itu rasa apa dek? Cobain dong", Riki menyodorkan es krim pada Harumi sambil berjalan disampingnya, Harumi mencomot es krim Riki menggunakan sendoknya. Hanya Riki yang ia minta, soalnya warna es krimnya keliatan aneh, hijau gitu

"Rasa matcha ya?" Riki mengangguk semangat merasa Harumi tebakan Harumi benar

"Eh tapi---"

"Haru", Harumi dan Riki menoleh, melihat Johan yang berlari kecil menghampiri mereka berdua,

"Lah lu bukannya tadi ada di samping gue?",

Johan menggeleng, "Tadi tali sepatu gue lepas jadi gue iket dulu. Eh malah ketinggalan kalian berdua yang lagi asik ngobrol", Johan tersenyum tipis saat mencoba menyinggung mereka berdua, tetapi yang tersinggung hanya Riki

"Yah maaf deh, ayo lo gue gandeng aja biar ga ketinggalan lagi", Johan tersenyum saat tangannya tiba-tiba digandeng oleh Harumi

"Kamu juga dek, sini biar ga ilang", namun setelahnya Johan hanya bisa tersenyum kecut, ia sadar ada Riki sebagai pengganggu nya dan membuat Harumi tidak fokus hanya pada dirinya

Hanya beberapa wahana yang dinaiki mereka, hanya yang ekstrim dan istana boneka setelahnya mereka pulang karena tidak sanggup melihat keramaian yang bertambah ramai menjelang sore hari

"Kita ga sampe malem aja kak? Katanya kalo malem taman bermain lebih cantik", Harumi menoleh ke arah Riki, ia membernarkan perkataan adik kelasnya itu

"Aku juga penasaran, tapi makin malem. Taman bermain makin dipenuhi sama orang-orang pacaran"

"Lah kenapa emangnya?"

'Karena bikin iri'. Harumi menggeleng pelan, padahal dalam hatinya ia berkata-kata demikian

Johan hanya memperhatikan mereka, lalu merangkul Harumi agar perempuan itu mendekati dirinya dengan cara mengapitnya di ketiak

"Apaan sih Jo, ah bau lu!" tepat seperti dugaannya. Harumi meronta-ronta di genggamannya. Itu membuatnya senang karena setidaknya ia tidak terlalu dekat dengan Riki yang membuat dirinya merasa sedikit cemburu










🐥

Johan dan Riki mengantarkan Harumi hingga depan rumahnya, Harumi juga bingung tiba-tiba saja diantar dua orang ini

"Ngapain sih pake segala anterin gue rame-rame gini"

"Biar mau pulang, abis lu kalo ga dianterin malah nyangkut ke tempat jajanan", Harumi mendengus mendengar jawaban dari Johan

"Yaudah gih kalian pada pulang. Udah gelap, gue juga mau masuk nih. Dadah sampai ketemu besok di sekolah", Harumi melambaikan tangannya kepada kedua pria yang berada di gerbang rumahnya sebelum akhirnya ia masuk ke dalam rumah

Riki dan Johan sempat membalas lambaian tangan Harumi, namun setelahnya mereka berdua dilanda kecanggungan, ini juga kali pertama nya Johan dan Riki jalan bersama tanpa Harumi jadi agak Canggung

"Bang Jo suka sama kak Haru?", Pertanyaan tiba-tiba dari Riki itu membuat Johan menatapnya

"Kenapa emang? Lo juga suka?", Riki melirik ke arah Johan lalu melihat ke arah langit diatasnya

"Riki juga gatau bang, tapi yang pasti Riki gamau suka sama Kak Haru", tapi Riki mau terus ada disampingnya karena cuma Riki yang tau rahasia kak Harumi lebih dari bang Johan, Riki melanjutkan ucapannya di dalam hati

"Bagus deh, seenggaknya kita bukan rival",

"Bang Johan beneran suka sama kak Haru?"

"Emangnya keliatan banget ya?", Riki mengangguk pelan

"Dari kapan?"

"Dari.... Lu dateng diantara gue dan Harumi, mungkin. Gue juga ga engeh mulai suka nya kapan, tapi tiap gue deket dia ada perasaan aneh yang muncul tapi bikin gue nyaman"

Sama bang, Riki juga ngerasain hal itu

Riki memperhatikan Johan yang sedang tersenyum, percakapan terhenti hingga mereka sampai di halte bus, Riki dan Johan menaiki bus yang berbeda

"Bus gue udah dateng. Gue duluan", Riki hanya bisa mengangguk

"Gue saranin lu jangan terlalu deket-deket sama Haru. Gue...... gasuka soalnya", Johan menaiki bus setelah menepuk pundak Riki beberapa kali

Riki memperhatikan Johan yang berdiri didepan pintu masuk bus sambil melambaikan tangannya

"Kalo gue gamau gimana bang?"











🐥

Fate And Hate - Nishimura RikiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang