Harumi kesel banget sama Riki, udah mah malemnya dibikin over thinking, sidangnya gaada kabar, malemnya tiba-tiba main jemput aja kerumah. Mana ga bilang-bilang dulu, mana yang bukain bunda yang baru selesai bikin kue, yang ada si Riki ditahan dulu buat jadi judgement kue hasil olahan bunda
"Bunda, Riki udah kenyang itu. Iyakan Rik?", Riki hanya tersenyum kepada bundanya Harumi
"Dih gapapa kali, abis kamu dandanannya lama banget udah tau dijemput sama temennya",
"Emangnya kita mau kemana sih Rik?, Udah yuk kita langsung jalan aja. Haru pamit ya bund", Bunda Harumi mengangguk sambil tersenyum, bukan pada Harumi, melainkan pada Riki
"Kamu kalau udah kenyang ngomong, jangan diem aja"
"Abis gaenak sama bundanya kakak", Harumi mendecak,
"Nih pake", Riki memberikan helm warna ungu untuk Harumi lalu berjalan terlebih dahulu ke arah motor yang terparkir di depan rumah Harumi
"Motor siapa ini Rik?"
"Nge joki dong kak", Harumi memukul kepala Riki yang sudah menggunakan helm
"Aduh sakit kak. Ini dibeliin tau sama kak Kania. Gimana cakep kan?"
Harumi mengangguk, ia bahkan bisa melihat motor Riki yang masih kinclong padahal sudah malam, helm yang mereka berdua pakai juga masih kinclong
"Ini helmnya juga baru?",
"Iya, ini khusus aku beliin buat kak Haru warna nya ungu"
"Kok ungu?"
"Ya cocok aja gitu buat kakak"
"Ungu kan identik sama janda. Jadi maksud nya aku cocok jadi janda gitu?"
"Betul betul betul", ucap Riki sambil menirukan pengucapan upin ipin. Riki menghindar sambil tersenyum saat melihat Harumi yang udah ancang-ancang mau mukulin dirinya lagi
"Mau kemana nih kita?", Riki memperhatikan dirinya yang ternyata memiliki outfit yang cocok dengan Harumi, Riki yang memakai celana hitam agak robek dan kemeja, dan Harumi yang memakai kemeja dan celana cutbray terkesan seperti anak 90an, Riki suka vibes nya
Bukannya menjawab, Riki malah langsung menjalankan motornya, pilihannya langsung tertuju pada pasar malam khas 90an di daerah Jakarta Selatan, vibes antik dan jadul langsung menyambut mereka. Riki bersyukur Harumi senang dibawa ke tempat ini, padahal ia kira Harumi akan meminta main ke mall
"Maaf ya cuma ngajakin kesini"
"Gapapa kali, justru aku seneng banget kesini. Sekalian nostalgia, hihihi ada gulali", Harumi memakan rambut nenek yang berada di tangannya sambil memperhatikan abang-abang gulali yang sedang menggulung gulali menggunakan alat sederhana
"Mau pulang kapan?"
"Tunggu dulu, mau pesen martabak telur, oleh-oleh buat ibu sama buat bunda", Harumi menoleh ke arah Riki, maksudnya buat bundanya? Bundanya Harumi kan maksudnya?
"Bundaku?", Riki mengangguk, kedua orang tua itu mereka tinggalkan berdua, setidaknya dibelikan oleh-oleh dari anak-anaknya saja pasti sudah senang
"Btw kak, hari ini bulannya cantik ya", Riki tersenyum tipis ke arah Harumi, tetapi dengan bego nya Harumi malah melihat ke arah langit
"Ngaco ih, di langit aja cuma ada bintang sama--- IHHH RIKI! ITU RIK! ADA BINTANG JATOH!!!" ucapan Harumi agak kencang dan membuat orang disekitar mereka ikut melirik ke langit
"Itu pesawat kak bukan bintang jatoh",
"Oooh hehehe", orang-orang disekitar mereka langsung melirik ke arah Harumi malas, merasa sudah di tipu
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate And Hate - Nishimura Riki
RandomIngat apa kata bapak BJ. Habibie "Kamu yang jungkir balik, saya yang dapat"