"Pagi bromo", Harumi tersenyum sambil keluar dari penginapan nya, melihat penampakan gunung Bromo dengan jelas sambil merapatkan tubuhnya, walaupun waktu tidurnya sebentar, Harumi tipikal orang yang tidak akan tidur lama jika bukan dirumahnya sendiri
Ia berjalan begitu saja meninggalkan Yeflin yang masih pulas dibawah selimut miliknya
Harumi menjelajahi bangunan sederhana yang dipesan oleh Jake, walaupun terkesan sederhana, peralatan di penginapan ini cukup lengkap. Buktinya kalau mau bikin minuman sachet an atau mie instan sudah tersedia
"Kak Haru?",
"Heii" Riki mendekati Harumi yang sedang memasak mie rebus
"Kak aku juga mau dong"
"Yah bukannya bilang daritadi biar aku masakin sekalian. Ini aja satu berdua",
"Kak porsi makan aku banyak loh"
"Udah gapapa kakak juga kenyang sama cemilannya Johan selama perjalanan tadi", Riki tau jika Johan membeli banyak cemilan bukan hanya untuk dirinya, ia juga turut mengambil beberapa cemilan favorit Harumi, malah keliatannya ia lebih banyak mengambil cemilan favorit Harumi ketimbang dirinya, Riki aja cuma dibagi wafer satu bungkus
"Nih ambil", Harumi memberikan sendok kepada Riki lalu menaruh panci mie diatas meja makan untuk disantap bersama
"Pelan-pelan kak masih panas"
"Kamu gatau aja kakak kuat panas", Harumi lanjut memakan mie yang baru matang itu disusul Riki yang lama kelamaan tidak mau kalah cepat menyendok mie
Tinggal sesuap mie lagi, bukannya berebutan sama Riki Harumi malah lepas tangan, ia menjauhi Riki dan mencuci sendok di westafel, "Yang terakhir cuciin, yang terakhir cuciin", ucapnya bernada
Selesai mencuci sendoknya, ia meminum obat tablet yang suka Riki lihat tetapi tidak ingin kepo, Harumi lalu menepuk kepala Riki yang sedang menyantap sisa mie pelan-pelan untuk merasakan nikmatnya, "Kakak duluan ya cantik. Selamat bekerja",
Harumi ngacir langsung saja ke kamarnya dengan kekehan yang cukup Riki sebali. Baru saja membuka pintu sudah dikagetkan dengan Yeflin yang sudah bangun dan akan keluar dari dalam kamar, "Lu ngapain lari-larian Mi?"
"Abis... bakar kalori, cuaca kan dingin nih nah enaknya olahraga kan"
"Enaknya rebahan lah gila sambil nonton drakor sambil makan mie, beuuuuh", Yeflin keluar begitu saja dari kamarnya meninggalkan Harumi
"Eh Mi jangan lupa nanti sorean kita naik kuda di kaki gunung bromo ya" ucap Yeflin dengan jarak yang sudah jauh dari Harumi yang masih didepan pintu, Harumi hanya menjawabnya dengan gesture oke menggunakan tangannya
🐥
Harumi menghirup udara segar dalam-dalam di sekitarnya, sudah sore tetapi udara bromo tidak berubah, masih saja sejuk. Tetapi kakinya tidak bohong, berfoto ria dengan kuda dengan latar gunung Bromo mungkin akan menjadi foto profil WA nya nanti, seperti orang-orang kebanyakan
"Lu ngapain fotoin gue?",
"Dih? Geer banget", Johan agaknya frustasi dekat-dekat dengan Yeflin yang menurutnya kadang suka kegeeran
Letak Yeflin dan Jake yang berada ditengah-tengah dirinya dan Harumi menjadi hambatan saat Johan ingin mengambil foto Harumi dan malah Yeflin yang tertangkap oleh kamera ponselnya, sedangkan Jake yang berada disamping Yeflin malah sedang asyik memfoto Harumi secara candid
"Lu ga mau difotoin juga Rik?", Riki yang berada disebelah Johan menggeleng, ia malah asyik meng scroll sosial medianya, dia udah sempat foto tadi dengan kamera yang terfokus pada 2 objek, bromo dan Harumi tanpa diketahui yang lain, satu kali foto sudah cukup baginya hingga ia tidak ingin memfoto lagi
"Foto aja yuk, bentar", Johan memanggil Yeflin dengan suara yang cukup keras hingga perempuan itu menghampirinya, "Tolong fotoin",
Yeflin kira Johan hanya diminta fotoin dengan Riki, laki-laki itu melangkahkan lebih dekat dengan Bromo melewati Jake yang sedang memberikan instruksi ganti gaya pada Harumi itu terhenti
"Nah bang Jake, Yeflin minta tolong fotoin kita ya", Jake maupun Yeflin hanya mengangguk, mereka bertiga berfoto beberapa kali dengan gaya yang cukup absurd tetapi foto terakhir cukup elegan dengan Harumi yang selalu berada ditengah antara Johan dan Riki sepanjang foto
"Makasih", Johan tersenyum kepada Yeflin untuk menghargai kerjaan anak itu, setidaknya kehadiran Yeflin membantu bukan?
"Lu mau difoto juga?"
"Boleh, ayok", Johan nge blank beberapa saat ketika tangannya ditarik oleh Yeflin, ponselnya ia kasih Riki untuk difotoin olehnya
"Bilang dong kalo mau foto sama orang ganteng", Johan mengangkat salah satu bibirnya sambil merapikan rambutnya sebelum difoto
Aksi itu tak luput dari ejekan Jake dan Harumi yang memperhatikannya objek yang difoto Riki
"Apaan sih kak, gantian sini lu", Yeflin menghampiri kakaknya dan merampas ponsel kakak nya itu, Jake berjalan ke arah Harumi sambil tersenyum pada bidikan kamera adiknya
"Udah yuk pulang", Johan menaiki kudanya disusul oleh Riki, Jake membantu Yeflin untuk naik terlebih dahulu
Mata Johan menangkap Harumi yang kesusahan menaiki kudanya sendiri, dengan inisiatif Johan turun dari kudanya untuk membantu Harumi. Tetapi usahanya itu tidak membuahkan hasil karena Jake lebih dulu berjalan ke arah Harumi dan mengangkat tubuh perempuan itu untuk langsung naik ke kudanya
🐥
"Harumi mau yang mana?"
"Marshmellow aja", Jake mengangguk, ia mengambil marshmellow untuk Harumi saat mereka semua sedang ada acara bakar-bakaran dimalam hari. Harumi sampai memakai pakaian double saking dinginnya
"Makasih kak", Harumi heran dengan perilaku Jake yang sangat perhatian dengannya
"Abis ini boleh ikut aku sebentar?"
"Boleh, dikit lagi ya kak", Harumi menghabiskan marshmellow bakarnya nya yang sudah tinggal sedikit lalu mengikuti Jake yang berjalan terlebih dahulu didepannya
"Kenapa kak?"
"Harumi, aku suka sama kamu", Mata Riki membulat karena sebetulnya ia mengikuti Harumi dan Jake tanpa sepengetahuan mereka berdua
Jake mendekati Harumi lalu memeluknya, perasaan aneh yang hadir dari dalam diri Riki membuatnya tidak ingin berlama-lama disana
"Kamu mau kan jadi pacar aku?"
"Kak maaf??", Jake melepaskan pelukannya, ia menatap Harumi
"Kamu suka sama aku kan?"
Harumi mengangguk pelan membuat Jake tersenyum, "Berarti--"
"Kak aku suka kakak bukan berarti kita pacaran kak", Alis Jake menyatu tidak mengerti ucapan Harumi
"Aku awalnya emang suka kakak, tapi sekarang aku sadar kalau rasa suka aku ke kakak cuma rasa kagum, bukan suka dalam artian percintaan", Harumi sebenernya bisa saja menerima ajakan Jake untuk berpacaran, tetapi berpacaran dengan rasa yang tidak ada bukankah sangat menyakitkan salah satu pihak?
"Haru, maaf", Harumi menggeleng, tangannya terangkat mengusap kepala Jake. Ucapannya benar ketika ia berkata suka Jake, tetapi perasaan berkata jika ia ingin punya rasa suka yang tidak ingin orang itu menyukai balik dirinya, ngerti ga sih perasaan perempuan yang satu ini
"Gapapa, maaf juga gabisa balas perasaan kakak. Makasih udah suka sama aku",
🐥
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate And Hate - Nishimura Riki
RandomIngat apa kata bapak BJ. Habibie "Kamu yang jungkir balik, saya yang dapat"