"Pak ketua sama bu Sekretaris makin kesini makin nempel aja nih", Harumi dan Johan sontak menoleh ke arah temannya, mereka tau betul jika yang diejek mereka sendiri
"Namanya juga bestie, ya gak Jo", Johan mengangguk pelan lalu kembali mengerjakan tugas rumahnya nya bersama Harumi di ruang club yang kebetulan kosong. Bersyukur juga sih Johan punya temen sekelas yang pinter kayak Harumi, bisa minta ajarin lagi pelajaran yang kurang ngerti
"Sampe sini ngerti ga?"
"Engga"
"Goblok Johan",
"Kasar lu ah, males gue", Ya gimana mau ngerti orang Johan daritadi ngeliatin Harumi mulu yang lagi fokus ngejelasin ketimbang ngeliatin bukunya sendiri sambil nahan ngantuk, kadang kalo Harumi udah ngomong panjang lebar bisa jadi obat tidur buat Johan
Johan tertawa melihat Harumi yang marah-marah, ia lalu menutup bukunya. "Dahlah, kata kak Yogi kan 3 bulan lagi dia mau seleksi anggota yang bakal turun kejuaraan nasional, nah mending kita latihan aja biar ikut lolos"
Johan langsung saja mengacak tasnya dan mengeluarkan kaos hitam nya, ia membuka seragamnya satu persatu begitu saja didepan Harumi dan menggantinya dengan bajunya tersebut. Sebagai cewek, tentu Harumi salah fokus ke arah tubuh Johan yang ternyata..... bagus juga
"Ngapain ngeliatin?"
"Dih geer"
"Yaudah sana keluar gue mau ganti celana. Lo mau liat gue lagi ganti celana?",
"Ya ogah", Harumi menghampiri tas nya, ia lalu ikut mengambil kaos- yang memang biasa ia bawa untuk latihan tambahan -nya di dalam tas lalu keluar dari ruangan club untuk berganti baju di toilet
Hanya Harumi dan Johan berlatih beberapa gerakan menyerang. Harumi bahkan tidak segan-segan untuk mengajak Johan sparring bersamanya untuk mengukur kemampuan nya, Johan tentu menyanggupinya hingga jam yang tergantung di dinding menunjukkan angka 3
"Gerakan lo bagus juga tadi, tapi karena lo kalah nyetak poin. Lo yang beresin alat-alatnya ya sesuai kesepakatan awal", Harumi mendecak sambil menjawab iya yang terdengar tidak begitu ikhlas
Johan meninggalkan Harumi sendirian yang sedang mengecek ponselnya di ujung ruangan, Johan datang dengan memakai Seragam sekolah yang sebelumnya ia pakai
"Udah ganti baju aja lo Jo"
"Iya mau cabut duluan gue. Biasa ada les. Duluan ya Mi, hati-hati lu pulangnya"
"Ck iya", Harumi kembali mengecek ponselnya, ia membuka media sosialnya dan menscroll, pulangnya ia tunda buat dinginin badan dulu sambil wifian gratis
"Oi Mi! ada yang nyariin nih" suara Johan yang memanggilnya dari pintu masuk ruangan itu terdengar kencang dalam ruangan luas yang hanya berisi Harumi yang sedang leha-leha
"Siapa?"
"Lah mana saya kenal. Nama lo siapa deh?" Johan menoleh ke arah orang yang mengumpat dibalik pintu masuk yang tentunya tidak terlihat oleh Harumi, Harumi nya juga males nyamperin
"Riki anak kelas 10 IPS 1", Johan berteriak lagi kearah Harumi
"Lo masuk aja deh. Sorry gue gabisa bantu, ada urusan soalnya" Johan tersenyum singkat ke arah lawan bicaranya didepan pintu club lalu pergi begitu saja
Sepeninggalan Johan, orang yang mencari dirinya itu baru terlihat, orang itu tersenyum sambil menghampiri Harumi yang ikut tersenyum karena orang itu tidak datang dengan tangan kosong
"Oit dek cungkring"
"Riki kak"
"Iya deh Riki. Kenapa kesini Rik? Minat masuk club ini?", Riki menggeleng, ia duduk dihadapan Harumi lalu menyodorkan salah satu minuman yang sangat Harumi suka
"Sebagai ucapan makasih udah selametin Riki Waktu itu. Ini gantiin capcin yang waktu itu kakak lempar ke orang yang udah ngebully Riki", Harumi jelas senang melihat cappucino cincau didepannya. Mulutnya sih bilang "Gapapa padahal daripada ngerepotin gini", tetapi tangannya tetap bergerak mengambil capuccino cincau yang sudah tersaji di depannya
"Satunya lagi buat siapa dek?"
"Buat aku lah", Riki ikut membuka bungkus minumannya dan ikut meminum seperti yang Hana lakukan didepannya
"Kakak sering latihan taekwondo ya?"
"Iya"
"Hari apa aja? Jam berapa?"
"Senin kamis dek, abis pulang sekolah sampe jam 3an. Minat ya?"
"Tadinya iya, cuma bentrok sama jadwal les aku", Harumi mengangguk sambil terus menyeruput minumannya. Dirinya maupun Riki bercerita-cerita banyak hal sore itu
"Kamu masih sering digangguin?", Tanya Harumi tiba-tiba, Riki yang awalnya mau menyeruput minumannya itu langsung berhenti
"Engga parah sih kak, paling cuma dikerjain kayak ditaroh tikus di dalem tas atau paling kalau aku lewat suka disleding sampe nyusruk aja. Atau engga ditimpuk botol bekas sih", Harumi mendecak, padahal Harumi nanya masih digangguin apa engga, tinggal jawab iya atau engga aja susah banget
"Kalo segitu gak parah. Yang parahnya itu gimana dek", Riki memutar matanya, membayangkan bagian mana yang parah menurut dirinya
"Dilempar bangkai kucing, disiram air got atau disuruh minum air pipis", setelah berkata seperti itu Riki bergidik, begitupun dengan Harumi
"Ya ampun besok-besok kamu pulang sama aku aja ya, coba mana sini hp kamu", Riki menuruti perkataan Harumi, ia memberikan ponselnya ke Harumi yang mengetikkan sesuatu pada ponselnya, tak lama ponsel Harumi yang ia taruh di samping tempat duduknya itu berbunyi
"Nah itu nomer kakak, kamu kalo kenapa-kenapa Langsung telfon kakak aja ya, jangan sampe kejadian kemarin keulang. Hari ini kamu diapain?"
"Cuma pas istirahat makanan aku disiram cola aja sih"
"Terus kamu gamakan?"
"Makan kak dikit soalnya udah laper, paginya lupa sarapan pula",
"Sekarang masih laper"
"Lumayan hehehe ini ganjel pake capcin", Harumi mendecak. Ia menyuruh Riki untuk menunggunya disini sedangkan ia mengganti bajunya dengan baju seragam, ia mengajak Riki untuk mampir ke warung pinggir jalan yang biasa ia kunjungi jika pulang bersama Johan
Harumi menarik tangan Riki yang mengikuti langkah kecilnya itu dari belakang. Ia juga nurut pas Harumi mesan pesanan yang biasa ia makan dengan 2 porsi
"Kak aku beneran gapapa"
"Engga Riki, kamu harus makan daripada makin cungkring. Makan ya, makanannya enak kok" Harumi mengusap pelan kepala Riki yang sedang menyiapkan makanan ke dalam mulutnya, tanpa sadar Riki merasakan kehangatan di hatinya berkat Harumi
🐥
![](https://img.wattpad.com/cover/351415258-288-k491010.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate And Hate - Nishimura Riki
De TodoIngat apa kata bapak BJ. Habibie "Kamu yang jungkir balik, saya yang dapat"