TL [Empat]

23.5K 943 54
                                    

Arsen menjatuhkan kepalanya dibahu Zela dan melingkarkan tangannya ke pinggang ramping Zela.

"Ayo buat gue bertekuk lutut dibawah lo,"

- Happy Reading -

•••

Tubuh Zela membeku saat mendengar ucapan dari Arsen dengan sigap dia mengatur tubuhnya untuk bersikap biasa saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tubuh Zela membeku saat mendengar ucapan dari Arsen dengan sigap dia mengatur tubuhnya untuk bersikap biasa saja.

"Kertas yang lo pegang cuman hal random yang ngga sengaja gue buat, jadi lupain semua yang udah lo baca tadi," kata Zela dengan penuh kebohongan.

Arsen semakin mengeratkan pelukannya dan tidak memperdulikan omongan Zela.

Zela yang merasa tidak ada tanggapan dari Arsen merasa geram."Minggir gue mau lewat, Singkirin tubuh lo dari gue," kata Zela dengan ketus berusaha menyingkirkan tangan Arsen.

Arsen hanya berguman tidak jelas.

"Gue kakak lo Arsen!"

Arsen yang asik menduselkan kepalanya di leher Zela sontak berhenti saat mendengar ucapan Zela.

Arsen melepaskan pelukannya dan memberikan sedikit jarak. Dia menatap Zela dengan tatapan datar tetapi tanganya sudah mengepal erat.

Arsen membenci status ini.

"Pergi dari kamar gue sekarang," intonasi Arsen berubah menjadi dingin, Arsen mendorong tubuh Zela yang menghalangi pintu kamar mandi.

Zela pun dengan sigap menjaga keseimbangan supaya tidak jatuh.

"Setelah gue mandi lo belum pergi dari kamar gue, jangan harap lo bisa keluar dari kamar gue tanpa seizin dari gue,"

Blam

Zela tersentak kaget saat mendengar Arsen menutup pintu kamar mandi dengan keras.

Zela menghendikan bahunya tidak peduli dengan perubahan sifat arsen, Zela pun langsung mengemaskan barangnya.

Zela mengecek barangnya jangan sampai ada yang tertinggal satu pun disini.

Zela menatap kertas yang dibuat tadi sudah tidak karuan bentuknya, dia mengambil kertas tersebut.

"Kertas sialan gue benci banget, tapi gue lebih kesel lagi sama diri sendiri yang ceroboh banget," gerutu Zela dengan kesal sambil mengambil kertas tersebut dan dimasukkan ke kantong celananya.

Zela mengecek sekali lagi barangnya ada yang ketinggalan atau tidak.

Aman semua sudah ia bawa.

TOXIC LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang