TL [Empat Belas]

16.9K 819 158
                                    

Maaf banget baru bisa up sekarang soalnya aku masih sibuk sama persiapan ukk jadi baru bisa luangin waktu sekarang untuk up.

Terimakasih buat kalian yang sudah membaca cerita ini. makasi bangett ♡

Mohon ditandai jika terdapat typo di setiap kata. Terimakasih.

- Happy Reading -

•••

Javier menarik tangan Zela dan memeluknya dengan erat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Javier menarik tangan Zela dan memeluknya dengan erat. "Walaupun gue orang baru di kehidupan lo, tapi ingat satu hal kalau lo dunia gue saat ini." lirih Javier dengan suara beratnya.

Dengan tubuh yang basah kuyup. Zela hanya bisa berdiri kaku berusaha merespon apa yang terjadi.

Zela tidak salah dengar kan Javier menjadikan dirinya pusat dunianya.

Mustahil sekali Javier menjadikan dia pusat dunianya karena Zela dan Javier baru-baru ini dekat. Tetapi dari sikap Javier yang tidak suka di sentuh oleh orang lain dan hari ini Javier menunjukan gelagat aneh ditandai dengan Javier yang tanpa ragu memberikanya pelukan hangat untuk menguatkannya. Javier Seakan membuktikan bahwa perkataan yang di ucapkan tadi memang benar.

"Salurin rasa kekecewaan lo Zel, gue siap nanggung semuanya,"

Zela memenjamkan matanya perlahan sambil menyalurkan rasa kekecewaan di lubuk hatinya dengan memegang erat baju Javier yang juga basah karena memeluknya.

Pantang bagi Zela untuk mengeluh kepada orang yang baru dikenal.

Tetapi untuk kali ini boleh tidak Zela mengadu kepada Javier tentang rasa sakitnya, hanya kali ini saja.

Akhirnya Zela mengikuti kata hatinya, dia dengan ragu membalas pelukan Javier dan menangis tanpa suara. Hangat sudah lama dia tidak merasakan perasaan ini.

"Tubuh lo hanya milik gue, Zel,"

Zela mengigit bibirnya berusaha menahan suara tangisnya, dia benci mendengar kalimat itu yang membuat rasa kepercayaannya terkikis dengan perlahan.

"Sakit Jav," lirih Zela dengan nada yang sudah bergetar.

Javier juga merasakan sakit dihatinya mendengar lirihan dari Zela, dia menangkup wajah Zela lalu mengecup kelopak mata Zela dengan lembut dan memeluk erat tubuh Zela lagi dan lagi.

"Zela dengerin gue lo ngga sendiri lo ada gue disini," kata Javier.

Zela menggelengkan kepalanya pelan berusaha untuk tidak terhanyut perkataan Javier dan menganggap ini hanya sebatas rasa kemanusian yang ditunjukan Javier untuknya.

TOXIC LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang