Hai aku kembali lagi dan maaf banget udah buat nunggu lama.
Ingat selalu untuk meninggalkan jejak kalian disini karena itu berati banget buat aku.
Mohon tandai jika terdapat typo, Terimakasi.
- Happy Reading -
•••
Zela merebahkan tubuhnya di atas ranjang sambil memeluk erat boneka tadi yang didapatkan oleh Javier.
Sedikit cerita. saat tadi di wahana bianglala. Zela yang mendapat ancaman dari Javier untuk melepaskan tangan nya. Zela dengan suka rela langsung melepas genggaman tangannya. Kalau dia masih kekeh berbuat jahil kepada Javier sudah pasti detik itu juga nyawanya menghilang ditelan bumi.
Dia tidak mau kalau ada kasus berita tentang seorang perempuan didorong dari wahana bianglala lantaran menggenggam tangan teman adiknya. Itu terdengar konyol sekali.
Zela menarik selimut dan memposisikan tubuhnya mencari tempat yang nyaman untuk tidur. Belum ada limat menit Zela sudah tertidur pulas.
Tidak lama setelah itu. Terdengar dari arah pintu kamar Zela seperti ada seseorang yang berusaha membuka pintu Zela.
Dan berhasil terbuka. Sosok itu melangkahkan kakinya menuju Zela dengan aura yang sangat mendominasi.
Sosok itu menaiki ranjang Zela dan memposisikan tubuhnya disamping Zela secara berhadapan.
"Sudah puas bersenang senang dengan cowo lain, hm?" tanyanya dengan suara memberat sambil menyelipkan anak rambut yang dengan nakal menutupi wajah cantik Zela.
Sosok itu mengecup daun telinga Zela menjalar hingga ke area leher. "Lo tahu, gue paling ngga suka kalau milik gue disentuh sama orang lain," lirih sosok itu menjatuhkan kepalanya tepat di pundak Zela.
Tidak lupa menyingkirkan boneka yang berada dipelukan Zela dengan kasar.
"Cih gue bisa dapetin boneka jelek ini lebih dari itu, Zela," kata sosok itu menatap tajam boneka yang dimatanya sangat jelek dipandang.
Sosok itu memainkan rambut Zela dengan pikiran berkelana memikirkan rencana kedepannya.
Tidak lama sosok itu tersenyum bahagia memikirkan hasil rencananya.
"Apa perlu gue potong kedua kaki lo Zela, biar lo ngga bisa kemana mana? Habis itu lo kurung buat gue selamanya," kata sosok itu dengan seringai tipis andalannya.
Deg
Zela menegakan tubuhnya dengan nafas memburu, dia masih berusaha mencerna apa yang terjadi. Tadi dia bermimpi ada seseorang yang masuk ke kamarnya.
Zela menoleh kesekitar mencari sesuatu yang terasa mencurigakan, sayangnya Zela tidak menemukan apapun.
Apakah mimpi kenapa terasa nyata sekali? Kalau benar ada seseorang yang masuk tapi siapa? Arsen? Tidak mungkin dia tidak pulang malam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOXIC LOVE
Teen Fiction"Zela Zela cuman segini kemampuan lo buat kabur dari gue, hm?" remeh Arsen dengan kekehan singkat di akhir kalimat. ••• Zela tidak menyangka bahwa akan menjadi kakak tiri dari Arsen, mantan pacarnya yang toxic. Umur Zela yang selisih satu tahun leb...