TL [Enam]

23.1K 814 43
                                    

Aku up chapter lagi ^^

Jangan lupa untuk tinggalkan jejakmu di chapter ini biar aku tambah semangat buat lanjutin cerita ini.

Siapin mental buat part ini.

- Happy Reading -

•••

Di tempat lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di tempat lain.

Arsen membuang putungan rokok miliknya yang sudah setengah dengan sembarangan.

"Shit," terdengar umpatan dari Arsen saat melihat layar handphonenya. tidak ada satupun balasan pesan yang dikirim.

"Zela lo main-main sama gue," guman Arsen dengan penuh kekesalan.

Teman-teman Arsen yang berada disekitarnya menatap Arsen yang sibuk misuh dengan tatapan heran.

Pemuda yang diketahui bernama Calvin menatap Arsen dengan tatapan aneh. "Ar, kerasukan lo? Tiba-tiba ngomong sendiri, duh jangan-jangan lo beneran kerasukan lagi," kata Calvin dengan nada penuh dramatis.

"Calvin babi, menjauh dari gue bangsat, air liur lo tuh muncrat kemana-mana," sarkas Haidar menatap Calvin yang ingin memeluk tubuhnya.

Calvin terkekeh ringan saat melihat raut wajah Haidar yang penuh tekanan.

Pemuda lain hanya menatap malas melihat kelakuan Calvin dan Haidar. Sudah terbiasa melihat tingkah laku mereka berdua.

"Arsen sekarang gantian lo," kata Javier dengan datar

"Hati-hati gue denger si Farel mau sabotase jalanan," lanjutnya.

Arsen menganggukan kepalanya dia pun menyodorkan handphonenya ke Calvin yang kebutulan berada disampingnya bermaksud untuk memegang handphonenya.

Arsen pun menyalakan motornya dia pun langsung menjalankan motornya ke area balapan.

Terlintas larangan Zela untuknya yang tidak di perbolehkan mengikuti balapan malam ini.

Persetan dia tidak peduli.

•••

Suasana semakin bergemuruh saat melihat Arsen menjadi pemenang di balapan malam ini.

Tidak heran jika Arsen disebut penguasa balapan.

"Gila gila lo kece banget hari ini, bolehlah taruhannya buat gue," kata Calvin yang asik menatap hasil taruhan malam ini dengan mata berbinar.

TOXIC LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang