Mohon untuk tidak menjadi silent
reader dan Tinggalkan jejak kalian disiniDan maaf banget bagi pembaca kalau kurang nyaman lihat tulisannya yang masih berantakan hehe, aku disini juga masih banyak belajar jadi mohon dimaklumi.
⚠️Warning typo bertebaran
Terima kasih
- Happy Reading -
Sesampainya di dapur. Langkah Zela terhenti, dia menatap lurus siluet punggung tegap pemuda yang berdiri membungkunginya.
Siapa pemuda itu?
Zela melangkahkan kakinya dengan ragu menuju pemuda itu. Sepertinya Pemuda itu menyadari ada seseorang berjalan menuju ke arahnya dan memutar balik tubuhnya sambil memegang sebuah gelas yang sudah kosong.
"Oh mau pakai dapurnya ya?"
Pemuda itu melontarkan pertanyaan ke Zela sambil menaruh gelasnya di tempat cuci piring.
Zela menganggukan kepalanya pelan sebagai tanda responnya dia menggaruk lehernya yang tidak gatal, sial dia merasa canggung sekali.
Zela menatap pemuda itu berusaha mengingat siapa namanya, dia melupakan siapa nama pemuda di depannya. Pemuda yang ditatap oleh Zela seakan bisa membaca pikiran Zela.
"Haidar, nama gue Haidar,"
Pemuda yang bernama Haidar mengulungkan tanganya bermaksud untuk memberi salaman perkenalan, Zela menerima uluran tangan itu dengan senang hati.
"Zela kak," kata Zela dengan nada sopan.
Terlihat perawakan Haidar yang diperkirakan umurnya berbeda satu atau dua tahun dari Zela, oleh karena itu Zela memanggil dengan embel-embel 'kak'.
"Cukup Haidar ngga usah pake kak, umur kita mungkin beda satu tahun aja,"
"Hehe Zela usahain kak." ringis Zela merasa tidak enak.
Zela merasa sungkan kalau hanya menyebut nama saja apalagi Haidar lebih tua darinya.
Zela menoleh ke sekitar di dapur hanya ada mereka berdua dan kemana perginya Mommy?
Zela baru ingat kalau bibi hanya kerja dari pagi hingga sore jadi pantas saja Arsen menyuruh dia memasak.
"Ohiya kak Haidar tahu Mommy kemana?"
"Reuni sama teman SMA nya,"
Zela menganggukan kepalanya sebagai respon dari jawaban Haidar.
"Sebentar kak, mau naruh tas dulu," pamit Zela.
Zela menaruh tas ia letakan bersender di samping kulkas kemudian membuka pintu kulkas dan melihat persedian bahan yang ada. Zela memutuskan untuk memasak spaghetti bolognese dan chiken katsu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOXIC LOVE
Teen Fiction"Zela Zela cuman segini kemampuan lo buat kabur dari gue, hm?" remeh Arsen dengan kekehan singkat di akhir kalimat. ••• Zela tidak menyangka bahwa akan menjadi kakak tiri dari Arsen, mantan pacarnya yang toxic. Umur Zela yang selisih satu tahun leb...