TL [Lima]

23K 896 27
                                    

Dari kejauhan terlihat sosok pemuda yang berada didalam mobil. Melihat interaksi Zela dengan kenzo dengan tatapan tajam, tanganya sudah mencengkram stir mobil dengan erat

"You are mine, Zela is forever mine, wait for my punishment, darl,"

WARNING TYPO BERTEBARAN!!

-Happy Reading-

•••

Hari menjelang malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari menjelang malam. Zela dan Kenzo sudah menenteng beberapa belanjaan di tangannya. Dan sekarang mereka berdua berada di toko perhiasan.

Zela asik memilih kalung yang cocok untuk bunda Kenzo, Kenzo pun hanya melihat Zela tanpa ada niatan untuk ikut memilih.

"Zo, ini menurut gue bagus kalau lo gimana?" tanya Zela dengan mata berbinar sambil menunjuk kalung yang dia pilih.

"Kalau lo suka gue juga suka,"

Zela merasa tidak senang saat Kenzo hanya ngikut kemauannya saja. "Serius Zo bagus ga?" tanya Zela.

"Gue Serius Zela kalau lo suka gue juga suka,"

Zela hanya menghela nafas pasrah, Kenzo dari dulu tidak pernah berubah kalau soal kayak gini tidak mau ambil pusing hanya manut dan manut.

Kenzo merongoh kantong celananya dan mengeluarkan sebuah black card lalu dia sodorkan ke Zela. "Nih buat bayar,"

Zela pun mengambil black card yang disodorkan kearahnya untuk membayar kalung itu.

Setelah selesai melakukan transaksi pembayaran, Zela pun memberikan kartu itu ke Kenzo.

Kenzo menerimanya dan menyuruh Zela untuk memutar balik tubuhnya, Zela hanya menurut.

Secara tiba-tiba Kenzo memakai kalung yang tadi dipilih Zela.

Tubuh Zela mematung saat merasakan Kenzo memakaikan kalung itu di lehernya.

"Zo, ini buat bunda," kata Zela sambil memegang kalung itu.

Saat hendak melepaskan kalung itu pergerakan Zela dihentikan oleh Kenzo. "Cantik, buat lo aja kalungnya,"

"Tapi ini buat bunda Zo gue nggak enak,"

Kenzo memutar balik tubuh zela supaya menghadap kearahnya. "Nurut Zel," kata Kenzo dengan sedikit tekanan.

Zela hanya mengangguk pasrah dan Kenzo tersenyum tipis saat melihat Zela menerima pemberiannya.

"Ayo makan gue udah lapar," ajak Kenzo, sambil menarik tangan Zela dan membawanya ke mie ramen yang kebetulan dekat dengan toko perhiasan yang meraka kunjungi barusan.

Zela dan Kenzo sudah sampai di tempat mie ramen dia pun memesan makanannya.

Zela yang asik melihat sekitarnya tidak sengaja tatapannya bertabrakan dengan tatapan tajam seseorang.

TOXIC LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang