TL [Delapan Belas]

7.4K 339 23
                                    

"Sebentar kak aku angkat telepon dulu," Alicia mengangkat telepon itu tepat di samping Zela.

Zela melamun memikirkan perkataan Alicia mengenai kejadian itu dan dia mengerjapkan matanya perlahan saat Alicia menyebutkan nama yang tidak asing untuknya.

Gama?

dor

pyar

Zela yang memiliki insting yang cukup tajam melihat peluru yang mengarah ke Alicia menembus kaca toko hingga pecah yang membuat atensi mereka semua teralihkan ke mereka berdua. Zela dengan gerakan cepat mendorong tubuh Alicia agar terhindar dari tembakan itu, tetapi peluru itu sedikit menyentuh lengan Alicia yang membuat Alicia meringis kesakitan.

Nafas Zela memburu tatkala Alicia menjadi sasaran dari sosok tersebut "Sialan," guman Zela dengan tangan yang mengepal.

Zela melihat sekitar dia menyipitkan matanya melihat tidak jauh dari sini ada seseorang yang mencurigakan melihat kearahnya.

Sudah mulai rupanya.

•••

Keadaan toko sempat ricuh saat terjadi insiden penembakan tadi, untung saja pelanggan di toko tidak terlalu ramai dan masih bisa diatasi dengan baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keadaan toko sempat ricuh saat terjadi insiden penembakan tadi, untung saja pelanggan di toko tidak terlalu ramai dan masih bisa diatasi dengan baik.

"Alicia," panggil seseorang yang diketahui adalah staf manager berjalan dengan langkah tergesa-gesa dengan raut wajah khawatir sambil membawa sebuah kotak yang berisi perlengkapan obat-obatan.

"Terimakasih pak," Zela menerima perlengkapan obat itu dan mengobati luka di lengan Alicia dengan telaten.

"Ini di minum dulu," Zela membantu Alicia untuk meminum air putih itu karena kondisi Alicia yang masih Terkejut atas kejadian yang menimpanya.

Zela merasa cemas melihat kondisi Alicia yang semakin lemas. "Ayo ke rumah sakit Cia," ajak Zela dengan perasaan bersalah sambil mengusap bahu Alicia dengan lembut.

Alicia menggelengkan kepalanya pelan "Ngga usah kak, aku udah mendingan," tolak Alicia dengan halus.

"Tapi Alici--"

"Alicia,"

Perkataan Zela terpotong oleh seseorang yang berjalan dengan langkah tergesa-gesa menuju ke arah mereka berdua.

"Cia, mana yang sakit bilang sama Kak Gama atau kita ke rumah sakit sekarang,"

Alicia menepuk bahu kakak nya berusaha menenenangkan. "Kak, Cia gapapa kok ini cuman lecet dikit," ujar Alicia dengan tenang.

"Ayo ke rumah sakit sekarang,"

Zela terdiam kaku saat melihat pemuda yang diketahui adalah kakak Alicia.

TOXIC LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang