Maaf banget udah buat kalian nunggu lama
Sebagai gantinya aku udah buat chapter ini yang pastinya cukup panjang
Ohiya tolong tandai kalau terdapat typo di setiap kata
Dan jangan lupa untuk tinggalkan jejak kalian dengan cara vote, komen dan Follow. Terimakasih
- Happy Reading -
•••
Malam pun tiba, langit terasa cantik sekali dengan bintag yang bertebaran mengeliling sang bulan.
Terlihat Siluet perempuan di balkon kamarnya duduk termenung sambil menompang dagu menggunakan tangannya menatap sang bulan dengan tatapan kosong.
"Gue harus ngelakuin apa kedepannya?"
Zela mengetuk dagunya pelan memikirkan rencana yang pernah dia buat yaitu 'menaklukan Arsen' dan sialnya ketahuan oleh sang target.
Zela menghela nafas entah yang sudah beberapa kali.
"Menjauh," guman Zela menatap bulan sambil memikirkan resiko kedepannya kalau dia benar menjalani rencana ini.
Apalagi Arsen sudah memiliki tunangan, Zela akan merasa tidak enak hati kalau menganggu hubungan mereka berdua.
Dan untuk masalah mommy yang menyuruh dia menghandle Arsen agar tidak melakukan hal negatif diluar sana.
Zela akan berperilaku sebagaimana mestinya, seperti menasehati Arsen dan jika tidak bisa di nasehati. Biarkan saja toh Zela sudah memberi nasehat.
Arsen sudah dewasa jadi bisa menjaga dirinya sendiri pikirnya.
"Cih pamer badan lo?"
Zela menoleh ke arah sumber suara yang berada tepat disebelah kamarnya.
Zela mendengus kesal saat melihat Arsen yang sedang duduk di sofa balkonnya sambil menghisap sebatang nikotin ditangannya.
Apa katanya pamer badan? padahal pakaian yang dipakai Zela terbilang cukup sopan. Sepertinya penglihatan Arsen bermasalah atau Arsen hanya memancing emosinya saja.
Zela pun tidak memperdulikan perkataan Arsen, dia masih asik menatap langit.
Zela merasa was-was saat melihat Arsen yang bangun dari sofanya dan perlahan maju ke arahnya
"Stop, lo maju selangkah dari tempat lo gue ngga segan-segan tebas kepala lo," ancam Zela sambil menujuk ke arah Arsen dengan tatapan nyalang.
"Takut hm?"
"Cih modelan kayak lo ngapain ditakutin,"
Sumpah demi apapun aslinya Zela takut setengah mati dia hanya mencoba untuk tetap tidak kelihatan takut di depan Arsen.
"JANGKRIK GUE BILANG DIEM DI TEMPAT LO,"
Zela pun langsung ngacir masuk dan Menutup pintu balkon tidak lupa untuk menguncinya saat melihat Arsen ya melompat ke balkon kamarnya.
Terdengar suara tawa renyah dari luar balkon sudah pasti itu tawa milik Arsen.
Zela berdiri di belakang pintu Balkon, sayup-sayup dia mendengar suara Arsen yang membuat dia merinding setengah mati.
"Kemanapun lo pergi ngga bakal lepas dari jangkaun gue, karena lo mainan gue Zela,"
Saat dirasa Arsen sudah menjauh dari balkon kamarnya, Zela menjatuhkan tubuhnya, tubuhnya terasa lemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOXIC LOVE
Teen Fiction"Zela Zela cuman segini kemampuan lo buat kabur dari gue, hm?" remeh Arsen dengan kekehan singkat di akhir kalimat. ••• Zela tidak menyangka bahwa akan menjadi kakak tiri dari Arsen, mantan pacarnya yang toxic. Umur Zela yang selisih satu tahun leb...