Momo and Cookies

208 16 1
                                    

Yuuta tengah sibuk berbincang dengan Todo mengenai turnamen yang akan diselenggarakan bulan depan. Seorang murid yang sepertinya baru di sekolah ini mendatangi mereka dan menarik ujung baju Yuuta saat lelaki itu hendak pergi. Sukuna menatapnya bingung dan lanjut berjalan kala Yuuta mengisyaratkannya untuk pergi lebih dulu.

"Um...Lu Okkotsu Yuuta...kan?" Tanya lelaki itu pelan. Wajahnya tak pernah Yuuta lihat sebelumnya dan tak pernah pula ia jumpai di sekolah. Yuuta menghentikan langkahnya dan mendekat. Memerhatikan baik-baik wujud lelaki di hadapannya saat ini.

"Iya...ada...perlu apa ya? Lu murid sini?" Tanya Yuuta. Lelaki itu mengangguk kecil dan menunjuk kursi di dekat tangga. Keduanya duduk disana. Cukup lama hingga Yuuta gelisah sendiri. Lelaki di sampingnya ini seperti tengah menimbang-nimbang sesuatu untuk dikatakan dan itu membuat Yuuta penasaran tidak nyaman.

"Gua...Haibara, Yu Haibara. Baru pindah ke sekolah ini sekitar dua bulan lalu dan baru ini ada keberanian buat nyamperin lu" Ucap Lelaki itu. Yuuta masih menunggu karena ia belum paham kemana arah pembicaraan lelaki di sampingnya ini. Lelaki bernama Haibara ini menoleh ke arah Yuuta, memandangi kekasih Toge itu dengan sangat baik. Membuat Yuuta semakin bingung.

"Gua teman baik Ryuuta" Ucapnya nyaris berbisik. Yuuta tercekat. Hening. Tubuhnya seakan tersiram air es. Jantungnya berdetak cepat. Haibara tersenyum kecil.

"Temen abang...abang...gak, dia gak sekolah disini kan?" Tanya Yuuta, suaranya gemetar. Nyaris menangis. Ada perasaan yang membuncah dalam dadanya namun tak bisa Yuuta pahami. Ia jelas sangat membenci lelaki yang sedarah dengannya itu namun tak bisa ia bohongi dirinya sendiri bahwa bagaimanapun, ada secuil harapan di dalam hatinya bahwa kakak kembarnya itu suatu hari nanti akan mencarinya, atau setidaknya peduli padanya.

"Ta...sebelumnya gua mau tanya, apa lu pernah dapet telpon dari dia dalam beberapa bulan terakhir ini?" Tanya Haibara. Yuuta terdiam cukup lama dan teringat bahwa ia pernah memaki di telpon pada tengah malam, dirinya mengangguk pelan. Haibara mengepalkan tinjunya.

"Itu bukan Ryuuta. Abang lu aja bahkan ga bisa ngomong. Jangankan untuk ngomong, beraktivitas kayak kita sekarang aja dia ga bisa"Ucap Haibara, Dan hening cukup lama hingga tanpa sadar lelaki itu menangis. Yuuta terkejut. Tangannya refleks memegang pundak Haibara.

"Maksud lu apa? Kenapa dia?!" Tanya Yuuta, cemas luar biasa.

"Yang selama ini megang ponsel dia, kartu kreditnya, semua identitas dia itu masih saudara kalian, tapi bukan dari ibu yang sama. Ryuuta dari dulu berjuang sendirian, dia mau hak lu, ibu, dan dia setara sama istri sahnya. Karena dia gak mau ibunya yang statusnya wanita simpanan dipandang rendah. Ibu kalian korban yang gak tahu kebejatan suaminya sendiri. Tapi kayak yang gua bilang, ayah kalian ini luar biasa licik. Dia gak secara langsung ngehancurin hidup kalian, tapi pakai jalan-jalan kecil salah satunya dengan ngebakar rumah gua dimana Ryuuta dan ibu kalian tinggal. Gua gak tahu gimana kronologinya karena pas siuman gua udah ada di rumah sakit. Ryuuta sekarat dan gak bangun sampai detik ini. Ibu kalian, gua gak tahu dimana..."Jelas Haibara. Yuuta pusing. Kepalanya sakit, dadanya seakan tertusuk beribu pisau. Kenyataan yang selama ini ia ketahui jauh dari yang sebenarnya terjadi. Kepalanya pening bukan main.

"Tujuan gua nemuin lu sekarang sebenarnya gua udah gak sanggup berjuang sendirian buat negakin keadilannnya. Gua gak sanggup sendirian, gua gak sanggup pulang sekolah harus lihat sahabat baik gua gak bisa ngapa-ngapain bahkan gak ada kesadaran dan juga...gua mau berterima kasih karena, dia ngorbanin dirinya sendiri buat nyelamatin keluarga gua termasuk anjing gua...gara-gara gua Ta, semua...abang lu jadi begitu karena gua gak becus" Ucap Haibara dengan suara bergetar. Yuuta berlutut di hadapan Haibara. Kepalanya ia sandarkan pada kedua lutut Haibara. Kedua tangannya ia genggam erat. Yuuta memandang wajah Haibara dan seketika membuat Haibara terkejut. Ekspresi yang sama persis Yuuta keluarkan saat ini pernah Ryuuta keluarkan juga jauh sebelum hari ini.

Undeniable FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang