Punishment 🔞

418 15 3
                                    

Butuh setidaknya dua bungkus dan empat gelas kopi untuk menyelesaikan hari yang begitu berat menurut wanita yang kerap dipanggil Shoko ini. Hari ini karena begitu ingin cepat bersantai, maka cepat pula ia menyelesaikan seluruh pekerjaannya. Begitu seluruhnya rampung, Shoko langsung melajukan mobilnya menuju dojo tempat kedua lelaki yang kerap disangka pacarnya itu berada. Hanya butuh tiga menit baginya, yang jika saja diketahui Satoru ataupun Suguru tentang bagaimana gilanya ia mengendarai tentu akan kena amuk selama satu jam penuh. Namun wanita itu tak peduli dan dengan anggun memarkirkan mobilnya, dari kejauhan ia bisa melihat kerumunan teman-teman Toge dan Yuuta disana. Shoko keluar dari mobilnya sambil bersiul memanggil Sukuna dan Yuuta yang langsung berlarian kearahnya.

"Bawain tuh, donat. Ambil di jok belakang" Ucap Shoko sambil melempar kunci ke arah Yuuta.

"Boleh test drive gak mba?" Tanya lelaki bersurai gelap itu iseng. Shoko menoleh sambil tersenyum.

"Boleh, sambil gua pukulin ya Ta?" Ucapnya sambil memamerkan tinjunya. Sukuna tertawa dan menarik kerah baju Yuuta yang cemberut.

"Kok cepet?" Tanya Satoru sambil mengecup keningnya. Suguru meraih botol minum yang Shoko berikan setelah mengecup pipinya.

"Ngebut kan kamu?" Tanya Suguru. Kedua lelakinya mengerutkan kening. Shoko mengangkat alis dan mengeluarkan bungkus rokoknya yang langsung diraih oleh Toge.

"Gak. Udah berapa bungkus coba hari ini mba?" Tanya Toge sambil berkacak pinggang.

"Baru dua bungkus doang sayang" Bujuk Shoko. Toge tak bergeming. Yuuta dan Sukuna selesai membagikan donat kepada orang-orang yang berada disana dan kembali menuju Shoko yang tengah diinterogasi oleh pacar mungilnya. 

"BARU DUA?!" Pekik Satoru dan Suguru bersamaan, membuat Shoko menutup telinganya dengan dramatis dan memutar bola mata. Yuuta dan Sukuna ikut berkacak pinggang meniru Toge. Lelaki bersurai hitam itu mengambil bungkus rokok yang diletakkan Toge di sakunya tanpa si mungil itu sadari. 

"Gak...kamu sini dulu sayang" Ucap Satoru dengan suara seriusnya merangkul Shoko agak menjauh tanpa melepas tautan jemarinya pada jemari Suguru, ketiganya menjauh diikuti Toge yang mengekor dibelakangnya. Sementara itu Sukuna dengan beraninya mengambil sebatang dari dalam bungkus rokok Shoko dan membakarnya. Yuuta yang melihatnya terbelalak.

"Wah cari mati kah?" Tanya Yuuta. Sukuna menghembuskan asap rokoknya pada wajah Yuuta yang terbatuk.

"Lu sih udah pasti gak berani gua yakin" Tantang Sukuna. Yuuta mengerutkan keningnya merasa jengkel.

"Gak baik buat kesehatan, ganteng" Ucap Yuuta, mencari alasan walau sebenarnya ia juga ingin mencoba namun takut Toge mengamuk. Ia sudah berjanji untuk mengurangi jatah merokoknya pada Toge. Kontra dengan reaksi kedua pacarnya yang justru tertawa sambil mengacungkan ibu jari.

"Halah cupu...kalo lu ga berani, berarti kontol lu seukuran kelingking Anya!" Ejek Sukuna. Yuuta dengan wajah memerahnya menempeleng Sukuna.

"Kontol gua gede ya anjing! Mau lihat kah?!" Omelnya.

"Udahlah...ga berani kaaan? Emang kontol lu mini sih gak kek kontol gua" Ejek Sukuna menjadi-jadi. Yuuta tak tahan dan mengambil rokok di bibir Sukuna lalu menghisapnya dalam-dalam. Membuat Sukuna tercengang dengan senyumnya.

"NAH! SIAPA YANG CUPU HAH?! SINI GUA TAMPOL MULUT LU!" Omel Yuuta.

"Mulut kamu aja sini aku tampol" Ucap Toge dibelakangnya membuat Yuuta terkejut setengah mati dan tak sengaja menjatuhkan rokok Shoko hingga mengenai genangan air. Pukulan di kepalanya juga membuat rokok dibibirnya ikut terjatuh dan langsung padam terkena air.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Undeniable FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang