Sincerity

534 29 0
                                        

Yuji tidak pernah tahu akan seperti apa hari ini di sekolah karena hari ini tak seperti biasanya. Kakak laki-lakinya tak lama lagi akan pergi jauh darinya, dari sekolah, bahkan dari rumah. Sukuna, lelaki yang terpisah jarak darinya satu tahun itu akan pergi ke Inggris setelah lulus SMA. Ia dan otak encernya terdaftar sebagai mahasiswa berprestasi di salah satu kampus ternama disana. Perasaan Yuji bercampur aduk ketika tak sengaja mencuri dengar pembicaraan antara ibu dan kakak lelakinya itu. Bagi Yuji, Sukuna adalah rumah keduanya setelah orangtuanya sendiri. Ia nyaris tak pernah melewatkan satu hari pun tanpa berbicara dengan kakak kesayangannya itu dan Yuji yang kini sudah menginjak tahun kedua di sekolah menengah akhir ini tetaplah Yuji yang Sukuna lihat saat berusia 5 tahun. Hubungan mereka amat sangat dekat. Yuji termenung cukup lama memandangi nama kakaknya di papan pengumuman sekolah. Kenyataannya, sudah 5 hari ia tak bertegur sapa dengan lelaki yang mirip dengannya itu.

"Yo! Tumben cepet lo..." Senggol Nobara. Dibelakangnya ada Yuuta, Megumi dan Toge yang ikut menyapanya. Dengan cepat dihalaunya semua perasaan tak enaknya dan memasang wajah sumringah seperti biasa.

"Lagi males aja dirumah hehehe..." Elaknya. Rombongan itu lanjut berjalan ke lantai dua. Yuuta cukup peka dengan perubahan mood Yuji pagi ini. Lelaki jangkung itu merangkul Yuji santai.

"Sukuna ya? Lu belum tahu dari abang lo langsung?" Tanya Yuuta. Yuji terkejut mengapa lelaki jangkung ini bisa dengan enteng menebak ditengah yang lain yang bahkan tak menaruh curiga apapun padanya.

"Lo gimana? Mau ke univ mana, Ta?"Tanya Yuji. Tentu saja mengalihkan pembicaraan.

"Hmm...belum nentuin. Yah...otak gua ga se encer Una...ga ada yang mau gaet juga" Elak Yuuta.

"yang gaet malah yang rambut perak badan mini ya?" Goda Yuji. Yuuta tertawa kecil sambil mengacak rambut Yuji. Moodnya sedikit membaik setelah Yuuta mengajaknya bercanda.

Megumi, Yuji, Nobara, dan Toge melambaikan tangan ke arah Yuuta yang harus menaiki beberapa deretan anak tangga lagi ke lantai atas tempat kelas 3 berada. Ia melihat lelaki berperawakan persis seperti Yuji dan langsung memeluknya dari belakang. Sukuna tahu kalau temannya itu memang selalu reseh seperti itu tiap pagi.

"Hai abang Una yang ganteng seantero sekolah...cium dong" Goda Yuuta dengan intonasi suara yang sengaja diimut-imutkan. Yuji tertawa sambil menempeleng lelaki dihadapannya itu.

"Ketemu Uji tadi, Ta?" Tanya Sukuna.

"Yup...sedih banget. Lo yakin mau ninggalin dia tanpa ngasih tahu? Minimal hibur dia, Na...kasian banget gua lihatnya" Ucap Yuuta sambil meletakkan tas nya di atas meja. Sukuna duduk menghadap dirinya dan mengusap wajahnya sambil menghela napas berat.

"Apa sih yang bikin lo sulit buat terus terang ke Yuji?" Tanya Yuuta.

"Gua gak siap dia sendirian lagi, tapi gimanapun gua harus ngejar impian gua...karena kalo gua nyerah...ga cuma orangtua gua yang kecewa...mungkin juga dia bakal kecewa" Ucap Sukuna, suaranya melemah.

"Aduh...mampus. Na...Lo gak kemana-mana kan? Hari ini ada agenda?" Tanya Yuuta, berpura-pura panik seakan lupa sesuatu. Sebenarnya, Ia sejak tadi sibuk memesan tiket bioskop di ponselnya. Untuk Yuji dan Sukuna. Ia ingin sekali dua saudara yang keduanya juga sahabat dekatnya ini berbicara empat mata dan rencanya kali ini harus berhasil karena ini sudah memasuki hari ke lima kedua orang saudara itu saling diam. Yuuta tak tahan melihatnya.

"Kenapa, Ta? Gak ada sih kebetulan..." Ucap Sukuna setelah mengecek ponselnya.

"Lu bisa ga, gantiin gua nonton...please Naaa! Gua ada latihan nanti abis pulang sekolah di dojo barengan anak baru...dan udah terlanjur mesen tiketnya buat barengan Toge...lu pake aja buat nonton ama Yuji...Ya ya ya yaaaa?! Rengek Yuuta sambil menggoyang-goyangkan bahu kekar temannya itu. Sukuna menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Undeniable FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang