Cloudy Day

647 43 1
                                    

Malam itu mereka bermaksud untuk menonton beberapa film, namun Yuuta ingin membeli snack sebelum memulai acara menonton bersama Toge. Dan disini lah mereka sekarang, minimarket tak jauh dari kediaman keduanya. Dimana pun tempatnya, selalu mereka pakai untuk bercanda dan tertawa seakan dunia milik berdua.

"Yuuta...dan pastinya ada...Toge! Dah...males banget gue lihat nya kalian lagi kalian lagi...heran" Keluh Megumi.

"Gue juga heran kenapa kudu lo yang gue temuin sampe tiga kali? ngapain Gum?" Tanya Yuuta.

"Beliin bapak rokok, sekalian jajan...terus...lo berdua pasti mau beli kondom?" Tuduh Megumi membuat Toge kalang kabut.

"Iya...rasa apa yang enak ya, Gum?...lo kan pengalaman tuh?'' Tanya Yuuta sambil merangkul Megumi santai. Lelaki bersurai legam jabrik itu menggelengkan kepalanya.

"Lu kok mau sih ama modelan demit begini, Ge? Banyak cowok ganteng lain diluar sana?'' Tanya Megumi pada Toge yang sejak tadi tertawa melihat kelakuan mereka.

"Dah...ayok belanja, ladenin Gumi gak ada ujungnya ntar, gak jadi pacaran kita...'' Ucap Yuuta sambil mendorong kedua pundak Toge menjauh dari Megumi.

"Kan lu yang ajak gue ngobrol ya bangsat, inget lu besok abis sekolah, bantu sensei!'' Sorak Megumi.

"Ada apa besok?'' Tanya Toge.

"Yaah demonstrasi gerakan.... buat anak baru...'' Ucap Yuuta sambil menghela napas berat.

"Kenapa kayak gamau gitu?'' Tanya Toge sambil memasukkan beberapa keripik kentang kedalam keranjang.

"Gak apa-apa, cuma ada orang malesin aja'' jawabnya. Toge masih menatapnya sambil menaikan kedua alisnya, seakan bertanya siapa gerangan sosok yang Yuuta maksud.

"Rika...mantanku'' jawab Yuuta. Toge berdehem kecil. Ternyata lelakinya ini pernah berpacaran sebelumnya dan pacarnya adalah seorang perempuan.

"Perempuan?'' Tanya Toge.

"Aku bisexual Ge...tapi dia bukan first love ku'' ucap Yuuta berjalan santai ke rak minuman tanpa melepas genggaman tangannya pada jemari Toge.

"Siapa dong?'' Tanya Toge lagi.

"Kamu...'' jawab Yuuta sambil mengecup pipi Toge sekilas dan berlalu dari hadapannya seraya membawa keranjang di pegangan Toge ke kasir. Tangannya dilepas, dan Toge menutup wajah memerahnya, mengekori Yuuta dari belakang.

Bagaimana mungkin? Bukankah mereka baru saja akrab akhir-akhir ini? Begitu pikir Toge.

✰⋆:*☽:⋆✰⋆:*☽:⋆✰⋆:*☽

Keduanya tengah berbaring di kasur Yuuta, dengan televisi yang menyala namun belum memainkan film apapun. Keduanya bingung harus menonton yang mana.

"The Witcher bagus...tapi kamu dari kemarin ceritain Maeve nya Sex Education terus ya...apa kita nonton sex edu aja?'' Tanya Yuuta sambil menyisir helaian rambut Toge ke belakang. Toge yang berbaring dipelukannya membuat malam Yuuta dikamarnya jauh lebih nyaman dan hangat. Di dalam selimut keduanya tak terbalut sehelai kain pun. Kulit bertemu dengan kulit, namun sangat-sangat nyaman bagi keduanya.

"Emang gak apa-apa? Soalnya Yuuta bilang Gerard keren...'' Toge masih bingung sambil memainkan satu tangan Yuuta.

"gak apa-apa...sex edu aja, sekalian belajar'' bisik Yuuta dan langsung mendapat cubitan kecil di pahanya.

"aaw.... sakit Ge....astaga KDRT'' keluh Yuuta.

"We're not getting married yet, honey'' jawab Toge dan menekan film sex education di layar televisi itu.

Undeniable FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang