Berlutut

819 47 0
                                    

Lelaki itu sejak satu jam lalu hanya menguap, menahan kantuk yang menyerang. Tentu ia tidur, namun hanya dua jam tidak berarti apapun justru memperburuk keadaannya. Yuuta dengan langkah gontai menyeret langkah kakinya ke arah westafel. Dicucinya wajah pucat itu dan dengan hati-hati dikeringkannya. Ia amat sangat suntuk harus menjaga toko sendirian. Panda harus pulang lebih awal dikarenakan adiknya sakit. Lalu pikirannya melayang tepat pada kejadian panas bersama Toge beberapa jam lalu sebelum ia terdampar di sini.

//Flashback 2 jam lalu

"Emang gak bisa banget ya Ta...harus banget ya baito?" Tanya Toge, si surai perak nampak sangat tidak suka kegiatan Yuuta yang bernama baito atau kerja sambilan itu, karena jika sudah baito, Yuuta akan sangat sulit dihubungi. Dalam bekerja sangat tidak diperbolehkan bermain ponsel, kecuali untuk keadaan darurat. Yuuta tersenyum pahit dan menggelengkan kepalanya lembut.

"Nanti gak bisa ajak Gege makan enak lagi kalo ga kerja, gak apa-apa?'' Tanya Yuuta sembari mengusap helaian perak di tangannya.

"Ya kan ga harus tiap hari makan mulu tau... sebel kalo Yuuta dah kerja...ilang kayak ditelan bumi'' Toge nya rewel dan Yuuta menggeram menahan gemas. Lelaki bersurai legam itu menggigit bibir bawahnya menahan senyuman.

"Emang kalo aku ga kerja...kamu mau ngapain sama aku, Ge?'' Tanya nya. Toge menatap Yuuta agak lama hingga membuat wajah manis lelaki itu merona dengan sendirinya.

"Y-ya...ngobrol?...ngapain...kek gitu?'' Inumaki Toge tidak pernah kelabakan menjawab pertanyaan, namun jika itu Yuuta yang bertanya, pertanyaan sederhana pun bisa membuatnya deg-degan setengah mati.

"Hmm abis aku pulang kerja kan kita juga video call'an tuh...hmm...jawabannya ga kreatif'' entah apa tujuan Yuuta memancing lelaki yang tengah menduduki perutnya saat itu. Toge membuang muka, sengaja menyibukkan diri mengecek ponsel dan pura-pura mengecek apakah ada pemberitahuan. Namun Yuuta tahu, ponsel Toge mati karena kehabisan daya. Lelaki bersurai legam itu tertawa renyah dan menarik Tubuh Toge ke pangkuannya, mau tak mau Toge memeluk pinggang Yuuta dan menjadikan dada bidang lelaki itu bantalan kepalanya, ia dapat mendengar dengan jelas detak jantung Yuuta yang membuatnya tenang.

"Kalo diingat-ingat lucu gak sih? Seminggu lalu kita masih stranger sekarang dah cuddling terus tiap pulang sekolah, maunya diciumin sampe sesak napas terus kan, Cil?'' Bisik Yuuta tepat di telinga Toge. Satu cubitan mendarat di lengan Yuuta. Bukannya kesakitan, lelaki itu justru tertawa terbahak.

"Emangnya Yuuta tahan jauhan sama aku?'' Tanya Toge, penuh selidik.

"Kayaknya sih kamu yang ga tahan jauh-jauh dari aku, kalo rapat osis aja celingak-celinguk mulu nyari aku, asal lewat kelas, pasti harus intip deretan belakang, mau olahraga lewat kelas ku juga wajib intip, tapi kalo papasan aja buang muka...maunya apa sih, Hm? Bisa ga jangan gemesin banget, aku tuh ga kuat, Ge...meninggal aku gimana?'' Tanya Yuuta iseng, dan kali ini tabokan di kepala yang ia dapat. Toge nya marah.

"Yuuta sembarangan banget mulutnya! Gak suka! Tolol!'' Amuk Toge. Yuuta berhenti menjahilinya dan kembali mengecup bibir merah muda Toge, menyesap kenyalnya sambil menekan belakang leher lelaki itu membuat ciuman mereka semakin dalam.

"Hnnh...Ta....'' desah Toge, membuat Yuuta leluasa memasukkan lidahnya dan memainkannya dengan lidah Toge. Sudah kali ketiga mereka melakukan ciuman panas hari ini dan keduanya tak pernah merasa cukup. Bunyi kecapan basah dari bibir keduanya memenuhi ruangan kamar Toge. Beruntung dirumahnya sedang tidak ada siapa-siapa.

Tangan Toge yang sejak tadi sibuk mengelus pipi kanan Yuuta kini ikut mendorong leher belakang lelaki itu, sesekali dimiringkannya kepalanya ke kanan dan kiri untuk meraup oksigen dengan kasar. Ciuman mereka masih amat sangat intim. Hingga tangan Toge yang satunya beralih ke bagian bawah, tepat diatas resleting celana Yuuta. Lelaki mungil itu sengaja memijit-mijit gundukan dibalik resleting dengan perlahan. Membuat Yuuta terkejut namun tak bisa berbuat banyak karena Toge benar-benar diluar kendali, mendominasi dan tidak sabaran.

Undeniable FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang