Sore adalah waktu yang paling melelahkan di toko. Karena orang-orang yang pulang kerja, anak sekolah, ataupun manusia yang hanya sekedar berjalan-jalan keluar pasti akan mampir untuk membeli beberapa roti atau makanan manis disana, dan Yuuta benci hal itu jika ia sendirian seperti saat ini. Ia baru saja dibentak oleh salah seorang ibu-ibu yang tidak sabaran agar pesanannya cepat dikemas.
"Pasti capek banget ya, Ta?'' Sapa seorang lelaki dengan setelan kemeja yang sangat rapi sambil membetulkan letak kacamatanya. Yuuta dan seluruh murid di sekolah sering memanggilnya bang Kento. Yuuta mengangguk tanpa tersenyum. Lelaki ini adalah alumni sekolahnya, seangkatan dengan Gojo kakak Toge, ia adalah pelanggan tetap toko ini.
"Panda belum ada kabar...gue khawatir adeknya...lu bisa gak chat atau apa gitu? Tanyain? Gue susah fokus kalo lagi khawatir'' pinta Yuuta sambil mengelap ujung jarinya di apron cokelat yang ia kenakan. Tiga orang lelaki memasuki toko saat Yuuta baru saja membalik tanda buka menjadi tutup di pintu. Lelaki tampan itu kembali jengkel.
"Lu pada baca gak sih? T.U.T.U.P....besok aja gimana balik sini lagi?'' Tanya Yuuta. Kento terkekeh melihat adik kelasnya itu, sambil memijit pelan pundak Yuuta. Yuuta sendiri menghela napas panjang seraya memijat keningnya.
"Aku ga boleh masuk tetep, Ta?''
Suara itu. Suara yang tak butuh waktu lebih dari sedetik untuk membuat Yuuta mengerahkan seluruh perhatiannya, Inumaki Toge nya lah yang ternyata ia bentak. Namun Toge tidak marah, ia justru tersenyum lembut sambil menyodorkan kotak bento. Yuji dan Megumi yang ikut dengannya tertawa kecil.
Tanpa aba Yuuta berjalan cepat ke arah Toge, lelaki perak itu terkejut saat Yuuta mengabaikan bento ditangannya lantas merengkuh tubuh mungil Toge ke pelukannya, erat. Hari yang melelahkan untuk Yuuta. Toge mencoba untuk menenangkan lelakinya itu dengan mengelus lembut puncak kepala Yuuta.
"Tadi aja....dibentak, pas udah tau kalo gebetannya...dipeluk. Susah emang jamet'' ejek Yuji. Yuuta mengacungkan jari tengahnya tanpa menoleh. Masih menghirup aroma wangi Toge dari ceruk lehernya. Ia ingin berlama-lama dalam posisi itu namun ia ingat kalau sedang bekerja. Dengan lembut dilepasnya pelukan itu, bibirnya mengecup kening Toge setelah meraih bento di tangan Toge satunya.
"Makasih cil...beneran makasih. Nikah aja gimana kita?'' Tanya Yuuta yang langsung mendapat cubitan kecil di pinggang oleh Toge yang salah tingkah.
"Yo..Ta, Panda bilang, adeknya dirawat inap dulu agak 3 hari...tapi besok dia bakal masuk jagain toko, terusoh! Dia chat lagi...katanya lo pasti diomel bu Yamazaki, sukurin! Ngeyel sih, yaudah semangat ya wahai anak bangsat...'' ucap Kento sambil menahan tawa. Namun kedua lelaki dibelakang Toge tak kuasa menahannya dan tertawa terbahak mewakili Kento.
"Itu buibu emang bikin gue stres sumpah. Udah tau abis stock dia pake nanya ada lagi apa gak, apa disimpen dan sengaja ga dijual ke dia...pengen gue...haduh...gak tau lagi...'' keluh Yuuta.
"Yaudah...gue pamit, mau ke markas...eh...abang lo dimana, Toge? Di telpon kok gak aktif ya?'' Tanya Kento yang baru saja ingin keluar namun tertahan karena penasaran.
"Iya agak aneh gak sih? Tumbenan banget bang Gosat gak aktif dan gak buat status alay...kek, ada aja yang kurang'' Ucap Yuji.
"Hapenya gue rendem di akuarium, gatau deh udah dibaikin apa masih berenang sama Kelvin'' jawab Toge enteng. Semua serempak menatap seram ke arah lelaki mungil itu.
"Kenapa deh? Dia gangguin kamu lagi?'' Tanya Yuuta.
"Dia ngeselin. Kepoin hape adeknya sampe hapeku ke blokir karena dia diem-diem masukin sandinya salah terus, pas Yuuta telpon juga ga bisa angkat karena ke blokir. Ya kesel lah aku , yaudah deh ku cemplungin. Salah dia kok'' jelas Toge. Yuuta menepuk dahinya heran.

KAMU SEDANG MEMBACA
Undeniable Feelings
FanfictionHanya sepenggal kisah kehidupan seorang Inumaki Toge dan lelaki kesayangannya, Yuuta Okkotsu . . . . . . . ⚠️warning⚠️ This is BL CONTENT Y'All! yang minor, dan homophobic, you know what to do right? Also, I'll make this lil bit fluff so...the 18+...