Childhood

862 71 2
                                    

Yuuta tengah beristirahat setelah satu jam full berlatih Kendo di dojo sekolah. Sudah dua botol minum habis olehnya. Sambil mengatur napas ia mengedarkan pandangan dan terkekeh sendiri saat memergoki ada seseorang yang tengah mengintip dari balik pintu keluar. Yuuta menghampiri dengan langkah mengendap-endap. Tepat ketika orang itu kembali mengintip, Yuuta menyentuh pipinya dengan jari telunjuk.

Toge terkejut bukan main hingga hampir terjatuh. Teriakannya membuat Megumi hampir menjatuhkan eskrimnya tepat di tas Nobara dan membuat Yuji hampir terpeleset, sedangkan Maki panik berlarian ke arah luar. Yuuta? Tentu saja tertawa puas sambil menarik satu pergelangan tangan Toge yang sempat ia genggam sebelum pemuda itu terjatuh.

"Yuutaaa!!! Jangan ngagetin gitu!" Protes Toge sambil menepuk-nepuk pantatnya yang mendarat tidak ramah di lantai.

"Ngapain ngintip-ngintip gebetannya latihan? Kenapa ga masuk langsung aja?" Tanya Yuuta sambil mengusap-usap lembut pergelangan tangan Toge. Yuji, Megumi, dan Nobara yang melihat hal itu tercengang bukan main. Mereka tak pernah sebelumnya melihat Yuuta dekat dengan seseorang semanis itu.

"Ra, dia bilang Toge gebetannya...gue gak salah denger kan ya?" Tanya Maki berbisik di telinga Nobara.

"HAH? MASA?!" Sorak Nobara yang mulutnya buru-buru ditutup oleh Megumi, Yuji menggelengkan kepala sambil membantu mendorong sahabat baiknya itu masuk kedalam.

"Udah-dah, jangan ganggu orang pacaran" Ucap Yuji.

"MEREKA PACARAN?! HEH?! GEGE LO UTANG PENJELASAN YA!!" Sorak Nobara pada Toge yang menggaruk-garuk belakang kepalanya.

"Abaikan aja Nobaranya, Ta...Ge...kami duluan ya?" Ucap Megumi mewakilkan kedua sahabatnya untuk masuk dan memakai dojo. Yuuta tak bisa menahan dirinya untuk tidak tersenyum. Mereka kembali ditinggal berdua dan sejak tadi pergelangan tangan Toge tak dilepas Yuuta. Lelaki bersurai perak itu mendekat sedikit dan merapikan helaian poni Yuuta yang terkena keringat.

"Udah makan? Mau makan dimana?" Tanya Yuuta.

"Dirumah...Yuuta mau kan main kerumah?" Tanya Toge.

"Belum jadian dah ngajak kerumah aja cil" bisik Yuuta dan sukses dibalas pukulan di dada bidang lelaki itu oleh Toge yang salah tingkah.

"IH! Emangnya salah? kan cuma main? Katanya mau ketemu abang?" Tanya Toge lagi. Yuuta terkekeh dan melepas genggamannya di pergelangan tangan Toge lalu bangkit perlahan.

"Hehe...iya udah ayok pulang kerumah" Ucap Yuuta sambil mengacak surai perak dihadapannya.



✰⋆:*☽:⋆✰⋆:*☽:⋆✰⋆:*☽



"Oke...jelasin ke gue gimana ceritanya kalian bisa akrab sekarang? Mencurigakan banget ya gaya lo, Tuuy" Ucap Gojo, sambil mengacak rambut Toge kasar dan tentu saja mendapat sorot mata tajam balasan dari Toge.

"Ada gitu abang curigaan ama temen adeknya?" Tanya Yuuta sambil tetap fokus mengemudi melalui konsol game. Sore itu Yuuta habiskan waktu bersama keluarga Toge.

"Ya soalnya dulu kan kamu tuh selalu aja liatin Gege dari jauh gak berani ajak Gege ngobrol, selalu ngekor Gojo kemana-mana padahal kalian itu beda lima tahun, Sampe tante ngiranya kamu seumuran Gojo lho, Yuuta..." Ucap Ibu Toge. Yuuta menyambut nampan berisi kentang goreng dan tiga gelas jus jeruk. Wanita paruh baya nan cantik ini memang selalu senang jika anak-anaknya membawa teman kerumah.

"Soalnya Toge dulu tuh pendiam banget tan...Yuuta takut dia nangis liat Yuuta soalnya kan Yuuta heboh banget, terus nanti dijauhin bang Gosat kalo ketauan nangisin adeknya" Ucap Yuuta.

"AKU GAK SE RAPUH ITU YA!" Protes Toge sambil memukul lengan Yuuta.

"Bun...gak rapuh katanya?" Gojo ikut menggoda adiknya.

Undeniable FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang