Langit terlihat sangat gulita, sungguh malam yang pekat dan melelahkan, gadis itu terpantau menganga di single sofa alih-alih ia tidur dikamar, nampaknya sangat kelelahan setelah mempelajari setiap kosakata yang diajarkan oleh guru les bahasanya sedari sore
"Gadis yang gigih" ucap jungkook sambil memandangi gadis yang lelap dengan buku-buku disampingnya, ia baru saja meletakkan jasnya di meja bersama dua kresek ayam goreng dan minuman soda
"Sir..
"Ssstt.. jangan keras-keras Hanric, dia sedang tidur pulas" peringatnya
"Tuan besar sepertinya sedang marah, beliau menghubungiku terus dari tadi" ucap Hanric dengan sangat pelan dan obrolan mereka terdengar seperti bisikan
"Daddy? untuk apa dia menghubungimu? kenapa tidak menghubungiku langsung?!"
"Tidak tau sir, saya tidak sempat menjawab panggilannya"
Jungkook mengerutkan dahi, apa ayahnya curiga, dirinya menyembunyikan seorang gadis diapartemen, oh ayolah, dia sudah dewasa, itu sangat normal, apalagi di amerika
"Biar aku yang mengurus daddy, kau jangan ikut campur"
"Baik sir"
"Pergilah bersenang-senang malam ini, aku tidak mau diganggu"
"Apa anda berniat memperkosa gadis itu malam ini?"
"Kau gila! aku bukan pria cabul sepertimu, singkirkan pikiran menjijikkan itu Hanric! aku tidak pernah menyentuh perempuan tanpa seijinnya"
"Maaf sir" suasana hening sejenak sebelum Hanric meneruskan, "gadis itu cantik, mengingatkan saya pada seseorang yang saya cintai saat dipanti asuhan dulu, kami berpisah saat dia adopsi keluarga kaya, tak lama kemudian saya dijual pada orang amerika oleh ibu panti" Hanric memutar kembali ingatan indah dipanti asuhan dengan gadis yang selalu menebar senyum untuknya sebelum benar-benar berpisah
Bagaimana kabar gadis itu sekarang? Hanric penasaran, dan merindukannya, tanpa ia tau kalau gadis itu sudah tinggal nama
Jungkook tak mendengar apa yang dikatakan ajudannya, ia masih sibuk memandangi sang gadis yang tengah mendengkur halus, lucu, menggemaskan dan cantik
So damn beautiful!
"Kalau begitu saya pergi dulu sir, ah iya sir, bisa anda transfer uang untuk bulan ini" masih tidak ada jawaban karena sang bos sedang memandangi gadis yang lelap itu
"Sir, tolong kirim gaji saya sir, anda mendengar saya?! Hello sir.." Hanric melambaikan tangan tanpa dosa
"Ekhm!" Jungkook berdeham
"Tidak, kau sudah banyak berjudi, menang tidak, pulang-pulang babak belur, kau sebenarnya jenis manusia seperti apa Hanric! tidak tau malu sekali, belum awal bulan sudah minta gaji"
"Manusia pengabdi keluarga anda sir"
"Sudah sana pergi aku kirim setelah ini, kalau kau pulang babak belur lagi, kau harus siap mati ditanganku!, kau ini seperti bukan seorang ajudan saja!"
"Kan anda yang tidak memperbolehkan saya terlibat perkelahian apalagi pembunuhan sir"
"Ya tapi bukan berarti kau menyerahkan dirimu untuk dipukuli brengsek, bedakan perlindungan diri dengan mencari ribut, sudah sana!"
"Baik sir, terimakasih nasehatnya, jangan lupa segera ditransfer, nona nona dada bulat tidak akan mau kalau saya tidak punya uang"
"Ck!" Jungkook hanya berdecak, tapi pria itu memahaminya, ia langsung keluar dari apartemen
Hanric ini sejenis ajudan yang bodoh tapi pintar, pemberani dan penakut sekaligus, ada saatnya ia kurang ajar pada jungkook ada kalanya ia sangat patuh, Jungkook tak mempermasalahkan sikap Hanric, karena pria itu sudah dianggap seperti adiknya sendiri, jadi terkadang jungkook membebaskan Hanric agar menikmati masa mudanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy [✓]
Fanfiction°Hard loves° 𝐂𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧𝐝𝐮𝐧𝐠 𝐮𝐧𝐬𝐮𝐫 𝐠𝐞𝐥𝐚𝐩 𝐠𝐮𝐥𝐢𝐭𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐬𝐚𝐡 𝐭𝐚𝐧𝐩𝐚 𝐤𝐞𝐡𝐮𝐣𝐚𝐧𝐚𝐧 🔞 𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐜𝐮𝐤𝐮𝐩 𝐮𝐦𝐮𝐫 𝐡𝐚𝐲𝐮𝐤 𝐬𝐞𝐠𝐞𝐫𝐚𝐠𝐚𝐝𝐚𝐢𝐤𝐚𝐧, 𝐛𝐢𝐚...