Episode 24 🔞

1.1K 103 56
                                    

Satu minggu berlalu, kini Eleya sudah benar-benar pulih, selama ia sakit, Suga yang selalu siaga menyiapkan segala keperluannya, walaupun itu perlakuan yang tidak pernah ia bayangkan akan dilakukan suaminya, namun tenyata Suga adalah pria yang perhatian, dingin dan hangat sekaligus

Tatapan suaminya yang dulu menusuk tajam, kini sudah berubah menjadi tatapan yang lebih memanusiakan dirinya, tatapan permusuhan yang kental itu kini berganti dengan tatapan tulus

Hari ini pertamakali Eleya belajar membuatkan americano untuk sang suami, walaupun jelas seorang yang tidak pernah menyentuh dapur sepertinya akan kesulitan

Bahkan ia tidak bisa membedakan yang mana gula dan garam, ia memasukkan satu sendok teh bubuk putih itu, lalu tersenyum bangga, ia sudah berpakaian rapih hendak pergi ke kantor tapi ia berusaha untuk belajar menjadi istri yang baik mulai hari ini

"Oh suamiku sudah tampan rupanya"

"Memangnya biasanya aku tidak tampan?" balas Suga datar

"Cih, ini aku coba buatkan americano kesukaanmu, aku tidak tau apa rasanya akan cocok untukmu atau tidak, tapi aku sudah berusaha yang terbaik"

Eleya menyodorkan secangkir americano tersebut, dengan sangat hati-hati dan bersemangat, semoga ia memuji kopi buatannya itu

Suga sedikit ragu, haruskah ia meminumnya? ia menghela nafas, dari aromanya sangat nikmat, tanpa berpikir panjang ia menyeruput kopi itu dengan tidak sabaran

Lalu di detik berikutnya Suga mengernyit, namun tetap tenang "Bagaimana? enakkan??" manik istrinya itu berbinar seolah menanti pujiannya

Suga tersenyum lalu menyodorkan cangkir tersebut ke tangan sang istri "Enak, cobalah rasakan, enak sekali" Eleya merasa sangat senang mendengarnya jadi tanpa pertimbangan apapun lagi ia segera mencoba kopi buatannya itu

Seketika ia melepehnya "Ah asinn!!!" Suga hanya tersenyum sembari menggelengkan kepala

"Apa yang kumasukan ke dalam sini, astaga"

"Kan kau yang membuatnya Eleya, bagaimana rasanya, heum?"

"Asin, ahh... Aku salah memasukan garam, aku tidak tau yang mana yang gula yang mana yang garam" kesalnya sembari meletakkan cangkir dengan kasar di meja

"Sudahlah tidak apa-apa, lain kali cicipi dulu kalau kau memang tidak tau bedanya, ayo berangkat"

"Sorry Suga" katanya dengan menunduk dalam-dalam, ia merutuki dirinya sendiri, hanya membuat secangkir kopi saja ia tidak becus

"Tidak apa-apa, belajar lagi" pria itu mencoba menenangkan istrinya, karena hari ini ada meeting untuk peluncuran produk terbaru mereka hasil kolaborasi antara JS group dan Madeline crop, sehingga pagi ini mereka harus segera pergi ke kantor

Di dalam mobil wajah Eleya ditekuk bak pancake gagal, sehingga Suga berusaha membuat moodnya bagus, sangat tidak baik jika Eleya dalam keadaan tidak senang saat acara, karena ini adalah acara penting

"Jangan ditekuk begitu, kau terlihat bertambah tua tau"

"Ish kau ini, bukan begitu cara menghiburku" balasnya

"Lalu bagaimana?"

Cuppp Eleya mengecup bibir suaminya singkat, "Begitu saja tidak paham" katanya sembari memutar bola mata, suaminya memang tidak peka, bagaimana bisa ia menghibur tapi tetap dalam bentuk ejekan

Suga tersenyum, lalu menarik tengkuk sang istri, dan berakhir saling melumat, keduanya haus satu sama lain, pun Suga sudah satu minggu lebih menahan hasrat

Decak saliva menguar di dalam mobil, Mohan yang menyetirpun sedikit gugup, sialan sekali memang bosnya, mendengar cecapan kedua bibir itu membuat sang ajudan menelan ludahnya sendiri, sepertinya Mohan memang harus menikah, hahaha..

Daddy [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang