Nb : kalau baca nyalain lagunya wkwk biar makin deep 😌
Keesokan harinya,
Ntah bagaimana ceritanya, Lingga dan Jungkook berada dalam sebuah kamar, seingat jungkook ia terlalu teler bersama istrinya, ia memesan layanan room lalu sisanya tidak ingat, Lingga yang masih lelap dalam dekapan suaminya tentu belum menunjukan tanda-tanda kesadaran
Jungkook menggeliat merasakan pening dikepalanya yang sangat luar biasa, ia berusaha bangkit dan meraih air mineral diatas nakas
Ia meneguknya banyak-banyak, untuk menetralkan rasa mabuk, ia tidak ingat samasekali soal semalam
Setelah merasa lebih baik, pria itu kembali ke tempat tidur, membelai pelan surai rambut sang istri yang masih lelap dalam damai
"Cantik" katanya sembari tersenyum tipis, setelah memberikan ciuman, ia beranjak menuju kamar mandi
Jungkook menenggelamkan dirinya dalam shower air hangat, berusaha menetralkan rasa mabuknya, ia sedikit merasa bersalah karena terlalu mabuk sampai tidak memperdulikan koleganya semalam, ia akan menghubunginya secara pribadi nanti untuk meminta maaf sekaligus merencanakan pertemuan di kantornya
Tiba-tiba ia merasakan sebuah tangan yang lembut sedang memeluknya dan bergabung dalam shower
"Sayang kau sudah bangun"
"Hm, aku tidak menemukanmu saat membuka mata, aku mencarimu daddy"
Jungkook berbalik dan mengakup wajah cantik sang istri yang terlihat semakin menggairahkan dalam keadaan basah
"Jangan menggodaku di pagi hari sayang, kau sangat tau aku selalu haus akan dirimu"
Wajah Lingga merona, tersipu akan ucapan sang suami, kemudian ia memilih memeluk suaminya erat-erat, "Jangan tinggalkan aku jeon"
"Tidak akan pernah kau tau itu"
"Ibumu tidak menyukaiku"
"Aku tau sayang, aku tidak buta sampai harus tidak melihat bagaimana sikapnya padamu, akupun mengerti akal-akalan mom membawa Ilona kerumah untuk menciptakan keributan diantara kita"
"Kalau kau paham kenapa diam saja"
"Lalu aku harus bagaimana? mengusir ibuku, memarahinya atau memukulnya, itu tidak mungkin Lingga"
"Aku tidak pernah berpikir begitu jeon, jangan pernah menaruh pikiran itu padaku, aku hanya kesal karena ibumu selama ini hanya berpura-pura menyukaiku"
"Maafkan aku sayang"
"Jeon, bagaimana kalau kembalikan saja saham itu, aku tidak menginginkannya samasekali, bagiku memilikimu saja cukup"
"Tidak, kau istriku kau berhak mendapatkannya, Lingga"
"Jeon, saham mu lebih kecil dariku, itu berbahaya, aku ingin membaliknya, 50% untukmu, dan berikan 20% nya untukku"
"Sayang__
"Please jeon, aku ingin kau mengubahnya secepatnya, lagipula aku tidak punya banyak pengalaman untuk mengendalikan perusahaan, atau kalau keberatan serahkan saja 50% itu untuk Zehan, bagaimanapun dia yang akan meneruskan perusahaan, bukan aku"
"Baiklah, akan aku ubah secepatnya, walaupun tetap saja Lingga berapapun saham yang kau pegang itu tidak bisa kau dapatkan kecuali aku mati, dalam perjanjian wasiatnya begitu"
"Sialan jeon, kenapa kau mengatakan hal-hal tak berguna, berhenti memikirkan sesuatu yang mengerikan seperti itu, kau akan menua bersamaku, jangan berpikir untuk mati mendahuluiku!" tegas Lingga merasakan sesak dalam hatinya
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy [✓]
Fanfiction°Hard loves° 𝐂𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧𝐝𝐮𝐧𝐠 𝐮𝐧𝐬𝐮𝐫 𝐠𝐞𝐥𝐚𝐩 𝐠𝐮𝐥𝐢𝐭𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐬𝐚𝐡 𝐭𝐚𝐧𝐩𝐚 𝐤𝐞𝐡𝐮𝐣𝐚𝐧𝐚𝐧 🔞 𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐜𝐮𝐤𝐮𝐩 𝐮𝐦𝐮𝐫 𝐡𝐚𝐲𝐮𝐤 𝐬𝐞𝐠𝐞𝐫𝐚𝐠𝐚𝐝𝐚𝐢𝐤𝐚𝐧, 𝐛𝐢𝐚...