Chapter 4

148 87 78
                                    

"Jangan egois. Cukup tenang, pasrah, dan jangan lupa do'anya."

Happy reading 🍇



"Rik, untuk beberapa hari. Aku gak masuk sekolah dulu," beritahu Lea sesudah mendudukan dirinya di kursi yang berada di kantin.

Ryco mengangkat alisnya. "Kenapa?"

"Besok ke Bali bareng mamah papah."

"Kan besoknya lagi kamu ulang tahun, gak mau ngerayain sama aku ni?" tanya Ryco sembari merapihkan rambut Lea.

"Aku ke Bali sambil rayain ulang tahun aku. Emm... maaf ya," Lea mencebikan bibirnya seraya mengambil tangan Ryco untuk ia genggam.

Lea merasa bersalah. Tapi, demi Zalva kembali Ke Jakarta, ia harus mengikuti kemauan Papah dan Mamahnya, meskipun ia merasa tidak enak dengan Ryco dan sahabatnya. Nada dan Vanya yang sudah merencanakan ulang tahun Lea yang Ke 16 tahun di pantai.

Ryco terkekeh. "Yaudah, gapapa kali," Ryco mengusap tangan Lea dengan jempolnya. "btw kamu di Bali berapa hari?"

"Seminggu-an mungkin," Lea menatap orang-orang yang berlalu-lalang di sana. "Jaga pandangan sama hatinya ya Rik," pesan Lea seraya tersenyum.

Lea dan Ryco terkenal dengan couple  yang sama-sama bucin dan cemburuan. Sehingga tidak ada yang berani mengganggu hubungan mereka berdua.

Eitsss bentar-bentar, ada pengecualian nih, orang yang selalu mengganggu hubungan mereka berdua, bahkan secara terang-terangan cuma satu yaitu Hersan Gravael Adhlino si manusia tampan dengan sejuta pesonanya, namun dibalik ketampanannya, Hersan dikenal dengan pribadi jutek, cuek, dan ceplas-ceplos.

Meskipun sifatnya begitu, sebagian siswi SMA LENCANA banyak yang nge crush sin Hersan, termasuk Vanya sahabatnya Lea.

Kembali lagi ke tofik pasangan bucin ini. Ryco yang mendengar pesan keposesifan pacarnya lantas dibuat terkekeh. "Iya, aku selalu jaga hati kok," ucapnya seraya tersenyum.

"Matanya juga Rik," Lea memukul pelan tangan Ryco. "ingat ya, aku punya dua mata-mata loh," Lea melebarkan matanya yang membuat Ryco tertawa.

"Iya-iya, cewek posesif."

"Gapapa dibilang posesif, yang penting aku cinta kamu kan?"

Mereka berdua pun lantas tertawa. Sampai tidak menyadari ada dua pasang mata yang memperhatikan mereka sejak tadi.

Sean menyenggol lengan Hersan yang sedang terkekeh geli memperhatikan interaksi Ryco dan Lea.

Hersan menoleh ke arah Ryco.

"Yakin mau rusak hubungan mereka, yang keliatan bucin banget?" Sean mendudukan dirinya di kursi kantin yang tak jauh dengan posisi duduk Ryco dan Lea.

"Sorry, bukan ngerusak kali," Hersan menyinggung kan bibirnya. "cuma mau deketin cewenya aja."

Sean hanya bisa menggeleng. "Serah deh, tapi gue yakin lo gak akan bisa deketin dia San."

"Lo gak yakin sama pesona gue Yan?" ujarnya dengan percaya diri sembari duduk disamping sahabatnya.

"Emang cinta cuma modal pesona doang?" Sean terkekeh tak habis pikir. "gue tebak kalau lo udah mulai deket sama  dia, perlahan perasaan Lo juga akan tumbuh San," Katanya dengan yakin.

STORY HERZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang