Chapter 31

11 1 0
                                    

⚠️ Sebelum membaca alangkah baiknya vote terlebih dahulu dan kalau mau lebih baik lagi komen di setiap paragraf yaaa☝🏻

Makaciww❤️

Happy reading 🍇

"Ini uangnya, makasih ya Mang!" seru Zalva setelah memberikan ongkos pada tukang ojek itu.

Zalva berbalik dan segera melangkahkan kakinya sembari tersenyum disaat ada seseorang menyapanya.

"Eh."

Zalva memberhentikan jalannya disaat Ryco berlari ke arahnya dengan raut wajah khawatir.

"Eh Rik—"

"Lo kemarin kemana? Lo gak papa?" tanya Ryco tiba-tiba sesudah sampai di hadapan Zalva dengan jaket kulit coklatnya.

Zalva sempat terkejut sebentar karena pacar Lea ini tiba-tiba menanyakan itu padanya.

"Gue gak papa kok, cuma kemarin tiba-tiba sakit terus buru-buru keluar gerbang dan kebenaran banget lagi gak ada yang jaga gerbang," kekeh Zalva meringis dalam hati karena tak enak hati membohongi Ryco yang terlihat khawatir padanya.

Eh lagian gak sepenuhnya bohong. Zalva benar 'kan kemarin lagi sakit? Eh lebih tepatnya sakit hati. Dan bener juga kemarin Pak satpam lagi gak ada di gerbang seperti biasanya, jadi memudahkan ia untuk keluar.

"Serius?" tanya Ryco masih tak percaya.

"Iya hehe maaf bikin repot," ringis gadis itu. "Kalian kemaren nyariin gue ya?"

"Iya, Lea juga khawatir banget sama lo," balas Ryco.

Zalva mengangguk. "Tenang aja, kemarin malam gue udah telfon Lea dan bilang kalau gue baik-baik aja," ucapnya.

Ryco mengangguk seraya tersenyum tipis. "Mau ke kelas langsung?" tanya Ryco menaikan alisnya.

"Iya."

"Yaudah bareng, gue anterin sampe depan kelas biar gak ilang lagi," ujar Ryco sedikit bercanda.

Zalva tertawa dibuatnya. "Cemburu banget keknya pacarnya cemas karna khawatirin gue," goda Zalva menipiskan bibirnya berniat menggoda cowok itu.

"Cemburu?" Ryco menaikan alisnya sambil berpikir kemudian dia tertawa keras. "Masa iya gue cemburu sama sahabat cewek gue sendiri, cewek pula." Ryco berjalan terlebih dahulu seraya bergumam namun masih terdengar oleh Zalva yang berjarak beberapa meter di belakangnya.

(⁠≧⁠▽⁠≦⁠)

Zalva duduk di kursi kantin hanya bisa pasrah melihat Lea dan Nada terus nyeroscos perihal ia kemarin pergi dari sekolah. Sedangkan Vanya yang terlihat sama muaknya hanya bisa menyedot jus limusnya tak memperdulikan dua sahabatnya itu.

"Lo ngerti gak si Va, Gue kemarin nyari-nyari lo tau! Sampe-sampe tanya ke guru yang ngajar kelas lo kemarin," ujar Lea dengan nada berapi-api.

"Ih Nada juga!" Nada menunjuk dirinya sendiri. "Nada juga kemarin ya, nyari kamu sama Vanya Vindra juga," heboh Nada sampai-sampai beberapa orang di dekatnya menoleh.

"Gue nya gak ada ya?" ringis Zalva memamerkan deretan giginya yang rapih.

"Iya! Gak ada ih!" Nada mendelik. "Kamu sakit ya?"

STORY HERZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang