01🌼

366 22 0
                                    

Entah ini memang takdir atau kita akan kembali di permainkan oleh takdir?

*****

Tidak terasa sudah tujuh tahun setelah Renjana lulus SMA, sejak saat itu ia tidak pernah menjalin hubungan dengan pria manapun setelah hubungan rahasianya dengan salah satu senior kandas begitu saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak terasa sudah tujuh tahun setelah Renjana lulus SMA, sejak saat itu ia tidak pernah menjalin hubungan dengan pria manapun setelah hubungan rahasianya dengan salah satu senior kandas begitu saja.

Singkat namun membekas.

Itu adalah ungkapan yang pas untuk menggambarkan perasaan Renjana jika mengingat sepenggal kisahnya bersama Nando, pria pertama yang membuatnya jatuh cinta sekaligus pria pertama yang memberinya kenangan manis tentang cinta.

Setelah menghembuskan napas lelah berulang kali, Renjana memantapkan dirinya untuk masuk ke kamar mandi dan memulai ritual membersihkan diri.

Dari tahun ke tahun, Renjana selalu ikut dalam acara reunian teman SMA-nya, bukan tanpa alasan, ia berharap Nando akan datang namun hasilnya nihil sudah bertahun-tahun berlalu tapi pria itu tidak pernah menunjukkan batang hidungnya, tak ada yang tahu kabarnya, Nando menghilang seperti di telan bumi, bahkan di hari kelulusannya pun Nando pergi tanpa pamit.

Tidak ada harapan, Renjana sadar, ia dan Nando hanyalah kenangan yang tidak bisa di ulang kembali.

"Janaa" Suara Lala yang menggelegar membuyarkan lamunan Jana yang masih setia mengguyur tubuhnya di bawah shower.

Suara ketukan di pintu kamar mandi membuat Renjana terpaksa mempercepat aktivitas mandinya, ia tahu Lala tidak akan mau menunggu lebih lama lagi.

Setelah kurang dari tiga puluh menit Renjana pun siap dengan tampilan sederhananya, dia memang tidak suka berdandan seperti kebanyakan wanita seusianya, jika bukan karena Lala, Renjana bahkan tidak ingin memakai riasan.

"Perfect" Ujar Lala setelah memberikan sentuhan lipgloss berwarna peach di bibir Jana.

"Ini bedaknya ketebelan La aku nggak pede" Renjana menatap pantulan dirinya di dalam cermin. Ia terlihat seperti orang lain.

"Gue heran sama lo, lo ngerti fashion dan juga make up tapi kenapa tampilan lo masih biasa aja"

Lala tidak habis pikir dengan sahabatnya yang satu ini, meski bekerja di sebuah perusahaan penerbitan majalah fashion, Renjana tidak ingin mengikuti trend.

"Karna gue ngerasa jadi diri sendiri" ujar Renjana.

"Terserah lo deh"

Lala langsung menggandeng lengan Renjana keluar dari apartemen, untuk pertama kalinya dalam hidup Renjana, ia memakai riasan yang menurutnya sudah sangat tebal, padahal itu hanya make up natural.

Lagi dan lagi sebelum memasuki ruang privat di sebuah bar, Renjana diam-diam menghembuskan napas yah dia tahu, pria itu tidak akan pernah datang, sama seperti tahun-tahun sebelumnya.

RENJANA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang