Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lala begitu excited saat mendengar bahwa sahabatnya yang sudah menjomblo bertahun-tahun akhirnya menikah juga. Ia tidak percaya bahwa Renjana bahkan akan mendahului dirinya.
"Lo benar-benar penuh kejutan Jan, belum lama deh gue ingat lo masih ngegalauin Kak Nando, sekarang lo malah nikah sama kakak sepupu lo sendiri yang gantengnya nggak ada obat itu, Kak Bayu emang idaman sih gue juga nggak bakalan nolak kalau dia ngelamar gue"
Mata Lala berbinar menatap tubuh Bayu yang terbalut jas berwarna gading, saat ini Bayu dan Jana sedang fitting baju pengantin dan Lala di minta untuk menemani Jana.
Jana akui Bayu memang tampan bahkan sangat tampan tapi Jana tidak jatuh cinta karena fisik seseorang, jauh sebelum itu hati Jana sudah tertaut pada kapten tim basket sekolahnya dahulu yang selalu mengusilinya, tingkah jahil Nando berhasil membuat ia jatuh cinta hingga dunianya seakan berpusat pada pria itu saja, Jana tidak pernah tertarik dengan pria manapun selain Nando. Intinya hanya ada Nando, Nando dan Nando walaupun pada akhirnya ia juga harus terpaksa menikah dengan Bayu.
"Nona sekarang giliran anda" Renjana melangkah memasuki bilik untuk mencoba gaun pengantinnya, tidak butuh waktu lama ia segera keluar dan berdiri di sisi Bayu.
"Perfect" komentar Lala, tanpa sadar ia sampai menitikkan air mata.
"Kamu sangat cantik" puji Bayu.
"Makasih Kak"
Saat Bayu meraih tengkuk Jana, Lala dan juga pegawai yang ada disana segera berbalik.
Bayu memberikan ciuman lembut di bibir Jana yang sudah menjadi candu baginya, Jana membalas ciuman Bayu hingga beberapa detik.
"I love you"
"I love you too"
Siapapun yang melihat adegan ini tentu saja akan meleleh, seperti halnya Lala yang menahan dirinya untuk tidak berteriak saat melihat adegan uwu-uwu barusan.
"Udah dong yaa, kasihani gue yang jomblo ini"
Renjana dan Bayu pun tertawa.
"Makanya cari pacar gih" Bayu berujar.
"Yang kayak Kak Bayu masih ready nggak?"
"Ready? Lo kira barang" Renjana ikut berbicara.
"Yang kayak aku cuma satu dan itu buat Renjana"
"Oh Tuhan selamatkan hamba dari kebucinan dua orang ini" Lala mengangkat tangan seperti berdoa.
"Udah ah, lebay banget deh"
Setelah menyelesaikan fitting baju pengantin Renjana dan Lala masuk ke sebuah kafe, Bayu sudah tidak ikut bersama mereka karena harus kembali bekerja.
