07🌼

141 16 0
                                    

Dinner

*****

Tidak terasa sudah seminggu lebih, sejak pertemuan terakhir Nando dan juga Renjana, Renjana mulai menjalani kehidupannya seperti biasa, tidak lagi memikirkan tentang masa lalunya yang menyedihkan karena ia telah menemukan jawaban dari segala perta...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak terasa sudah seminggu lebih, sejak pertemuan terakhir Nando dan juga Renjana, Renjana mulai menjalani kehidupannya seperti biasa, tidak lagi memikirkan tentang masa lalunya yang menyedihkan karena ia telah menemukan jawaban dari segala pertanyaan yang ada di kepalanya selama ini dan soal pertemuan terakhir mereka biarlah itu menjadi kesalahan terindah yang pernah Renjana lakukan, ia akan menyimpannya rapat-rapat hingga tak satupun orang mengetahui tentang perbuatan tercelanya itu.

"Jana, Bayu ada di bawah katanya pengen bicara sama kamu" Renjana yang baru kembali ke rumah setelah berbulan-bulan pindah ke apartemen cukup terkejut saat Ibunya datang dan memberi tahu bahwa Bayu datang untuk menemuinya, mendadak perasaan Renjana tidak enak.

"Baik Ma" jawab Renjana, ia merapihkan rambutnya sejenak sebelum berjalan ke lantai bawah untuk menemui Bayu, kakak sepupunya itu.

"Kak Bayu"

Bayu menatap Renjana dengan mata berbinar harus Bayu akui, Renjana adalah adik sepupu yang sudah lama mengisi hatinya, sayangnya ia tidak memiliki keberanian untuk mengatakan hal itu di depan Renjana apalagi di depan keluarga besar mereka. mereka sah-sah saja jika ingin menikah tapi apa Renjana bersedia menikah dengannya? Wanita itu memang tidak memiliki kekasih sejauh yang Bayu tahu, Renjana hanya sibuk bekerja, ia terkesan cuek pada pria-pria yang mencoba mendekatinya.

"Kak?" Renjana menyentuh lengan bayu saat pria itu hanya menatapnya tanpa menjawab sapaan darinya.

"Aku pengen ngajak kamu makan malam? Kamu gak lagi ada planning kan?"

"Itu doang kak?" Tanya Renjana heran.

"Iya itu doang" jawab Bayu sedikit gugup, entah kenapa akhir-akhir ini ia selalu kikuk saat berada di samping Renjana, ada hal penting yang harus ia katakan pada Renjana namun ia tidak ingin hal itu justru merusak hubungan mereka.

"Kak Bayu kan bisa ngechat aku, nggak perlu jauh-jauh datang kemari"

"Aku juga sekalian ketemu sama Mama, bawain teh dan juga kue kesukaannya"

Bayu adalah satu-satunya sepupu Renjana yang memanggil Arinda Mama, sama seperti Renjana.

"Iri banget sih kamu Jana, kalo Bayu bawain Mama makanan kesukaan, Bayu kan anak Mama juga tapi bedanya dia di lahirin sama Mbak Airin" Arinda muncul entah dari mana, ia yang mendengar percakapan dua anak muda itu langsung ikut berbicara.

"Mama kok ngomong gitu, kayak Jana nggak pernah beliin Mama makanan kesukaan Mama aja" ujar Renjana.

"Tapi kamu kan berbulan-bulan baru pulang, Mama tuh kesepian tau, Papa juga sibuk di kantor"

"Nanti aku bilang sama Papa, biar punya waktu lebih banyak sama Mama tapi Jana takutnya kalau kalian berduaan terus Jana malah punya adik"

Arinda menepuk pantat putri semata wayangnya.

RENJANA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang