06🌼

150 16 0
                                    

Flashback

*****

Untuk pertama kalinya SMA Cahaya Pelita merasa di permalukan, pertandingan basket melawan SMA Cendrawasih di kandang sendiri berakhir dengan kekalahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Untuk pertama kalinya SMA Cahaya Pelita merasa di permalukan, pertandingan basket melawan SMA Cendrawasih di kandang sendiri berakhir dengan kekalahan. Nando sebagai ketua tim telah berusaha melakukan yang terbaik namun ada dua anggotanya yang terlihat sengaja memberikan peluang SMA Cendrawasih untuk menjadi pemenang, dua anggota itu memang sempat bertengkar dengan Nando sebelum pertandingan di mulai, mereka cemburu karena pacar mereka lebih suka melihat Nando. semua terlihat jelas bahwa Nando tidak salah namun orang-orang malah menyalahkan Nando yang mereka anggap tidak becus sebagai kapten.


Malam itu Nando tinggal di rumah sendirian, keluarga besarnya ada di Jakarta namun setelah Ayah dan Ibunya bercerai, Ibunya harus pindah ke Padang sementara ia ikut dengan Ayahnya namun Ayahnya sudah menikah lagi dan tinggal bersama istri barunya di tempat lain, Nando yang merasa sakit hati nekat membeli minuman keras.

Ia menenggak minuman keras cukup banyak malam ini namun sebelum mabuk berat ia sempat menelpon Renjana agar menemaninya, untuk pertama kalinya Renjana datang ke rumah Nando. Ia terkejut melihat kondisi kamar pria itu, begitupun juga dengan sang pemilik kamar yang sudah terkulai lemas dengan menggenggam botol minuman.

"Kak Nando" Renjana membangunkan Nando yang terbaring di atas lantai, ia membantu pria itu duduk di atas ranjang.

"Sayang, kamu udah datang?" Jawab Nando lemah.

"Maaf Kak, aku telat"

"Aku nggak salah kan sayang"

"Kakak nggak salah, malah kakak udah berusaha semaksimal mungkin"

"Tapi orang-orang nyalahin aku, mereka nganggap aku kapten yang nggak berguna"

Renjana mengeluarkan ponsel, sebenarnya ia terlambat setelah mengurus sesuatu.

Di layar ponsel itu, terlihat beberapa orang memegang spanduk berukuran besar, yang berisi permintaan maaf kepada kapten tim basket SMA Cahaya Pelita.

"Mereka udah nyesal salah paham sama kamu kok"

"Gimana kamu bisa ngeyakinin mereka kalau semua ini bukan gara-gara aku?"

"Banyak yang ngunggah cara bermain Kakak ke grup sekolah, dan akhirnya mereka sadar kalau Kakak udah berusaha, justru dua anggota tim itulah yang salah tapi mereka udah minta maaf kok"

Nando menarik Renjana ke dalam pelukannya.

"Aku beruntung punya kamu, makasih banyak yah sayang"

Di peluk seperti itu, Renjana merasakan panas di sekujur tubuhnya, bukan karena suhu udara namun ini pertama kalinya ia di peluk oleh Nando.

Nando melepas pelukan, matanya yang sayu memandang Jana penuh cinta, Renjana bisa kejang-kejang jika di tatap seperti itu, Nando menangkup kedua pipi Renjana lalu bibirnya menempel ke bibir Renjana.

RENJANA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang