26🌼

90 7 0
                                    

My baby?

*****

Hari ini adalah jadwal pemeriksaan kandungan Renjana, Bayu pulang lebih awal karena ia sudah berjanji untuk menemani istrinya ke rumah sakit, walaupun Renjana awalnya menolak dengan alasan tidak ingin mengganggu pekerjaan Bayu, Bayu tetap memaksa ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini adalah jadwal pemeriksaan kandungan Renjana, Bayu pulang lebih awal karena ia sudah berjanji untuk menemani istrinya ke rumah sakit, walaupun Renjana awalnya menolak dengan alasan tidak ingin mengganggu pekerjaan Bayu, Bayu tetap memaksa untuk menemaninya, sejak kejadian penikaman Renjana, Bayu memperketat penjagaan istrinya, ia tidak ingin hal buruk seperti itu terulang kembali, itu sebabnya Bayu selalu mengekori Renjana kemanapun wanita itu pergi.

"Gimana perasaan kamu?" Bayu berjalan menghampiri Renjana dan menggenggam tangan wanita itu, saat mereka akan melangkah masuk ke dalam lobi rumah sakit.

"Aku baik-baik saja kak" jawab Renjana.

"Tapi tangan kamu dingin loh sayang"

"Aku selalu gugup tiap kali masuk ke ruang pemeriksaan" ujar Renjana.

"Kenapa? Apa ada yang salah?"

Renjana menggeleng.

"Nggak ada Kak, aku cuma nggak nyangka kalo sebentar lagi aku bakalan jadi seorang Ibu, aku khawatir belum bisa menjadi Ibu yang baik untuk anak ini"

Mendengar kegelisahan Renjana, Bayupun menarik tubuh Renjana ke dalam pelukan.

"Kamu tenang aja aku yakin, kamu pasti bisa melalui ini semua sayang, lagipula kamu nggak sendirian, kamu punya aku, aku akan membantu kamu membesarkan anak kita" ujar Bayu mencoba menenangkan Renjana.

"Makasih, karna kakak mau nerima anak aku"

"Renjana, aku kan udah bilang jangan bilang itu anak kamu, tapi anak kita" Bayu kembali memperingatkan.

Renjanapun akhirnya mengangguk.

Mereka berduapun masuk ke dalam rumah sakit dan segera menuju ruang dokter kandungan.

Kegugupan Renjana semakin menjadi-jadi, kala ia menunggu di depan ruang dokter, ia melihat banyak pasang suami istri yang ikut mengantre bersamanya.

"Ini bukan pemeriksaan pertama tapi aku masih gugup".

Bayu yang mengerti kembali menarik Renjana ke dalam pelukannya.

"Kamu itu wanita paling berani yang pernah aku temui, buktinya sekarang kamu bisa bawa kehidupan kemana-mana di dalam perut kamu"

"Emang kakak nggak pernah lihat orang hamil sebelumnya?" Renjana mendongak untuk menatap Bayu.

Tatapan penasaran Renjana menbuat Bayu tidak sanggup menahan senyumnya.

"Nggak, aku mana pernah memperhatikan wanita lain"

"Mama Arinda? Mama Airin? Mbak Bunga?"

"Kecuali mereka tapi aku nggak pernah liat mereka hamil"

RENJANA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang