"Nin tunggu nin" Ucap seseorang menahan Anin yang hendak pergi
"Apalagi shani"ucap Anin malas
"K-kamu apa kabar" Bahkan hanya untuk menanyakan kabar adik ipar nya pun shani gugup, ralat mantan adik ipar
"Kabar gue baik" Jawab Anin
"Eum nin, aku boleh nanya sesuatu" Tanya shani
"Apa" Jawab Anin, dia sebenernya sudah tahu apa yang akan di tanyakan oleh shani
"Eum apa aku bisa ketemu sama-"belum selesai shani berbicara ada dua orang gadis yang menghampiri mereka
"Mom udah belanjanya" Tanya Zee
"Kita nungguin juga dari tadi di resto sana, eh momi masih di sini" Timpal Ashel
Shani dan Anin sontak melihat pada sumber suara
Deghh
"Anak itu kan yang waktu itu di bandara" Batin shani
"Momi lagi ngobrol sama siapa" Tanya Zee
"Andai kamu tau sayang kalo yang di depan kamu itu adalah mamah kamu" Batin Anin sendu
"Ah ini kenalin temen momi, namanya shani" Ucap Anin, dia tidak mungkin memperkenalkan shani sebagai ibu Zee
"Tante ini kan yang waktu itu nabrak gue pas di bandara" Batin Zee
Kedua anak gadis itu menyalami tangan shani
"Melihat anak ini, seperti itu kamu sayang, mungkin kamu udah seumuran dia" Batin shani
"Ini anak-anak kamu nin" Tanya shani
"Iya" Jawab Anin singkat
"Momi ko kaya gak akrab gitu yah sama tante ini, malah kaya keliatan momi gak suka sama tante ini dari tatapan momi aja beda" Batin ashel yang memperhatikan momi nya ini
"Kalo gitu kita permisi shan" Pamit Anin, sebelum shani melanjutkan pertanyaan nya
Niat hati ingin makan di restoran tadi, tetapi tidak jadi, mod anin keburu tidak bagus setelah bertemu dengan mantan adik ipar nya itu, hingga dia memutuskan untuk langsung saja pulang ke rumah
"Hah akhirnya sampai juga, kalian sana langsung pada mandi terus nanti turun ke bawah buat makan siang, momi mau masak dulu" Ucap Anin yang di angguki patuh keduanya
Anin berjalan ke arah dapur sambil menata belanjaan yang tadi dia beli
"Apa aku kasih tau cio kalo shani sudah kembali" Monolog anin
"Eh enggak deng, takut nanti si cio kepikiran lagi di sana dia kan lagi kerja, kalo aku kasih tau mamah?? " Tanya nya pada diri sendiri
"Ahh jangan deh kalo mamah, bisa bisa nanti zizi di bawa lagi ke korea"
"Ah tau deh gue bingung, kalopun mereka ketemu mereka kan ibu sama anak, mungkin nanti juga ada saat nya" Ucap anin sembari menaik kan bahu nya
Kita beralih pada ashel dan juga zee yang sedang meributkan hal kecil di kamar zee
"Ih zi ini kan kimono aku" Ucap Ashel
"Iya ashel aku tau, tapi aku pengen tukeran, aku pengen pake punya kamu" Kekeuh zee
"Enggak boleh zi, kan kamu juga punya" Ucap ashel
"Sekali aja ashel" Mohon zee, entah kenapa dia ingin sekali memakai kimono ashel yang berwarna merah muda itu
"Gimana kalo kita sehanduk berdua aja" Saran ashel
"Nah boleh tuh, ayo deh" Entah apa yang di pikirkan dua anak ajaib ini, saat mereka kecil sudah terbiasa untuk mandi bareng dan juga sehanduk bareng, tapi kalo udah seumuran itu masih begitu apakah tidak....??
KAMU SEDANG MEMBACA
REQUIRED (End)
Teen FictionTentang perjuangan seorang ayah yang mempunyai dua peran yaitu sebagai seorang ayah dan seorang ibu bagi anak tunggal perempuan nya Anak perempuan hebat kebanggaan sang Papa, tumbuh besar tanpa peran seorang Ibu, dan akibat peristiwa itu membuatnya...