Saat sedang menunggu zee di periksa Shani dan juga freya menunggu di luar ruangan
Lama menunggu, ada telepon yang masuk ke hp shani tertera nama Christy dengan emotikon love disana
*percakapan telepon
Christy"Hallo mamah dimana, kok aku cariin gak ada"teriak nya di sebrang sana
Shani"Aduh sayang jangan teriak teriak, mamah kaget denger nya"tegur shani lembut
Christy"hehe maaf mamah, ih aku kan tadi nanyain mamah ada dimana sekarang"tanya lagi dengan nada kesal
Shani"mamah di rumah sakit sayang"
Christy"HAH mamah sakit apa, kenapa gak bilang ke aku"ucap nya panik
Shani"aduh mamah bilang apa tadi jangan teriak teriak,bukan mamah yang sakit"
Christy"ya abis nya aku kaget denger mamah ada di rumah sakit"
Shani"pas tadi di kelas mamah liat zi kaya kesakitan perut nya, mamah bawa ke UKS gak ada dokter yang jaga, ya udah mamah bawa ke rumah sakit "jelas shani
Christy"kak zi sakit apa mah" Tanya Christy
Shani"gak tau sayang, zi nya masih di periksa di ruangan"
Christy"yaudah kalo gitu nanti pulang sekolah aku nyusul ke sana ya mah"
Shani"jangan sendiri ajak ashel"titah shani
Christy"iya mah nanti aku sama ashel ke sana nya"
Tut
"Itu anak ada-ada aja" Gumam shani sambil menggeleng kan kepalanya
"Christy ya bu" Tanya freya
"Iya Christy, tadi saya lupa gak bilang sama dia" Jawab shani, freya mengangguk paham
"Bu saya hari ini absen dong" Celetuk freya
"Gakpapa, nanti saya yang bilang" Ucap shani sembari tersenyum
"Kamu laper gak, kita makan siang dulu ke kantin ayo" Ajak shani yang di angguki dan senyum manis freya
Sementara itu gracio dan juga Anin sudah tiba di rumah sakit mereka langsung menuju resepsionis
"Sus saya mau tanya pasien atas nama Aziza Leffanya Harlan" tanya Anin
"Murid sekolah yang tadi masuk yah mba" Ucap sang suster yang di angguki Anin
"Pasien sudah di pindahkan ke ruang rawat vip no 48" Tutur nya
Tanpa mengucap Terimakasih keduanya langsung menuju kamar yang di sebut suster tadi
"Eh yang tadi pak gracio kan yah" Gumam sang suster, mengapa dia bisa tahu karena gracio pemilik rumah sakit ini
Dengan tergesa-gesa keduanya menuju lift, Anin dan Gracio sudah masuk menaiki lift sebelah kanan sedangkan shani dan juga freya baru saja keluar dari lift sebelah kiri
Keduanya menemukan kamar yang tadi di sebut kan oleh suster, saat mereka masuk pemandangan pertama yang mereka lihat adalah zee yang sedang terbaring lemas dengan selang infus di tangan nya
"Sayang ini papah nak, kamu kenapa bisa sampe gini" Ucap gracio namun tak ada balasan dari sang empu
"Kak ini zizi kenapa bisa sampe gini" Tanya gracio
"Zizi pasti tadi gak makan sarapan yang aku bekalin" Ucap Anin, oh ayolah gracio pulang itu ingin sekali memeluk anak nya dalam keadaan sehat, namun kembali pada nasib, mungkin memang harus seperti ini, tetapi Alhamdulillah nya zee tidak sampai parah, dahulu gracio pernah di kabari bahwa zee saat mengingat sang mamah sampai tidak makan di karenakan dia bertanya pada oma nya tidak mendapat jawaban sama sekali
KAMU SEDANG MEMBACA
REQUIRED (End)
Teen FictionTentang perjuangan seorang ayah yang mempunyai dua peran yaitu sebagai seorang ayah dan seorang ibu bagi anak tunggal perempuan nya Anak perempuan hebat kebanggaan sang Papa, tumbuh besar tanpa peran seorang Ibu, dan akibat peristiwa itu membuatnya...