*percakapan telepon
Gracio"ada apa kak, gue baru balik ini selesai meeting"
Anin"aduh cio ini bener bener gawat, dan kalo mamah sampe tau zizi bisa di bawa lagi ke Korea"ucap Anin panik di balik telepon
Gracio"ya apa, kak lo tadi tadi di chat gawat gawat terus ada apa"tanya gracio
Anin"shani kembali"singkat Anin
Anin"cio hallo, lo masih di sana kan"ucap Anin, karena tak ada balasan dari sebrang
Gracio "bentar kak, gue masih nge lag ini, yang bikin gawat nya apa" Tanya gracio
Anin"dia udah ketemu zizi, bahkan tadi dia pulang sekolah pun di anterin shani sampe rumah"jelas Anin
Gracio"kok bisa, kenapa bukan kaka yang jemput"ucap gracio sedikit kesal
Anin"tadi client dari china datang cio, jadinya kita meeting"jawab Anin
Gracio "maksud aku kenapa bisa zizi di anterin shani" Tanya nya lagi
Anin"zizi bilang dia ngajar di sekolahan tempat dia"jawab Anin
Gracio "pantesan bu nur bilang ke aku kalo bakalan ada guru baru" Ucap gracio
Anin"sekarang kita harus gimana, aku gak mau kalo sampe zizi di bawa lagi sama mamah, tapi di sisi lain juga aku gak tega, aku tau shani pasti punya alasan lain yang buat dia pergi"ucap Anin
Tutt
Gracio mematikan telepon sepihak sebelum Anin melanjutkan ucapan nya
Dia sekarang sedang terduduk di sofa dengan nyaman, namun tidak dengan pikiran nya
"Kenapa kamu kembali setelah sekian lama" Gumam gracio
"Kenapa harus kembali setelah aku mulai terbiasa sendiri, mulai terbiasa dengan rasa sakit"tak terasa setitik air bening turun dari kelopak matanya
"Zizi sudah terbiasa tanpa kamu" Lirih nya, sambil memegang photo sang mantan istri yang masih dia simpan di dompet nya
"Kenapa kamu kembali" Lirih nya lagi, mungkin efek kacapean gracio tertidur dengan posisi lengan masih memegang photo shaniSementara itu sepasang suami istri paruh baya sudah tiba di bandara, dia berniat untuk mengunjungi anak dan cucu perempuan nya
Siapa lagi kalo bukan orang tua shani, mereka berdua baru sempat untuk mengunjungi anak nya, mungkin ini untuk yang beberapa kalinya, karena mereka berdua sangat sibuk
Selama di perjalan menuju rumah shani kedua nya terus menghubungi anak nya itu, namun nihil kontak yang mereka tuju tidak bisa di hubungi
"Kita harus bisa terima apapun nanti yang shani katakan" Ucap boby
KAMU SEDANG MEMBACA
REQUIRED (End)
Teen FictionTentang perjuangan seorang ayah yang mempunyai dua peran yaitu sebagai seorang ayah dan seorang ibu bagi anak tunggal perempuan nya Anak perempuan hebat kebanggaan sang Papa, tumbuh besar tanpa peran seorang Ibu, dan akibat peristiwa itu membuatnya...