BAB. 08

4.4K 382 68
                                    

*percakapan telepon

Gracio"ada apa kak, gue baru balik ini selesai meeting"

Anin"aduh cio ini bener bener gawat, dan kalo mamah sampe tau zizi bisa di bawa lagi ke Korea"ucap Anin panik di balik telepon

Gracio"ya apa, kak lo tadi tadi di chat gawat gawat terus ada apa"tanya gracio

Anin"shani kembali"singkat Anin

Anin"cio hallo, lo masih di sana kan"ucap Anin, karena tak ada balasan dari sebrang

Gracio "bentar kak, gue masih nge lag ini, yang bikin gawat nya apa" Tanya gracio

Anin"dia udah ketemu zizi, bahkan tadi dia pulang sekolah pun di anterin shani sampe rumah"jelas Anin

Gracio"kok bisa, kenapa bukan kaka yang jemput"ucap gracio sedikit kesal

Anin"tadi client dari china datang cio, jadinya kita meeting"jawab Anin

Gracio "maksud aku kenapa bisa zizi di anterin shani" Tanya nya lagi

Anin"zizi bilang dia ngajar di sekolahan tempat dia"jawab Anin

Gracio "pantesan bu nur bilang ke aku kalo bakalan ada guru baru" Ucap gracio

Anin"sekarang kita harus gimana, aku gak mau kalo sampe zizi di bawa lagi sama mamah, tapi di sisi lain juga aku gak tega, aku tau shani pasti punya alasan lain yang buat dia pergi"ucap Anin

Tutt

Gracio mematikan telepon sepihak sebelum Anin melanjutkan ucapan nya

Dia sekarang sedang terduduk di sofa dengan nyaman, namun tidak dengan pikiran nya

"Kenapa kamu kembali setelah sekian lama" Gumam gracio

"Kenapa harus kembali setelah aku mulai terbiasa sendiri, mulai terbiasa dengan rasa sakit"tak terasa setitik air bening turun dari kelopak matanya

"Zizi sudah terbiasa tanpa kamu" Lirih nya, sambil memegang photo sang mantan istri yang masih dia simpan di dompet nya

"Kenapa kamu kembali" Lirih nya lagi, mungkin efek kacapean gracio tertidur dengan posisi lengan masih memegang photo shani

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kenapa kamu kembali" Lirih nya lagi, mungkin efek kacapean gracio tertidur dengan posisi lengan masih memegang photo shani

Sementara itu sepasang suami istri paruh baya sudah tiba di bandara, dia berniat untuk mengunjungi anak dan cucu perempuan nya

Siapa lagi kalo bukan orang tua shani, mereka berdua baru sempat untuk mengunjungi anak nya, mungkin ini untuk yang beberapa kalinya, karena mereka berdua sangat sibuk

Selama di perjalan menuju rumah shani kedua nya terus menghubungi anak nya itu, namun nihil kontak yang mereka tuju tidak bisa di hubungi

"Kita harus bisa terima apapun nanti yang shani katakan" Ucap boby

REQUIRED (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang