BAB. 16

4.3K 365 50
                                    

Flashback

Seorang anak perempuan berumur 10 tahun tengah asik bermain salju sendirian di depan rumah nya

Hingga panggilan dari oma nya pun tak dia indahkan"Zizi sayang hey makan dulu sini ah, nanti main lagi" Ucap sang omat

Aziza Leffanya Harlan bocah itu tengah Asik bermain salju, karena pekarangan rumah sang nenek cukup luas untuk nya bermain

"Ihh nanti oma, aku masih pengen main salju" Bantah zee

"Tapi kamu belum makan dari tadi pagi sayang, ini udah jam 10" Ucap oma Ve, namun zee tetap tidak mendengar nya

"Bentar lagi oma ku sayang, zizi masih mau maen, janji deh nanti zizinya makan banyak" Ucap nya

"Yaudah deh, tapi awas aja ya kalo kamu nanti makan nya sedikit" Peringat oma ve

Veranda duduk di kursi yang berada di depan rumah nya, dia memandangi cucunya dengan tatapan sendu, bagaimana tidak dia sendiri yang menyaksikan tumbuh kembang cucu perempuan pertamanya itu tanpa belaian kasih seorang ibu yang telah melahirkan nya

"Oma akan janji sama diri sendiri dan oma bisa pastikan kalo kamu gak akan pernah bertemu dengan ibu kamu, maafin oma harus egois sama kamu sayang" Gumam veranda

"Sayang lagi apa kamu" Tanya kenal yang melihat veranda sedang duduk termenung dengan sepiring nasi di tangan nya

Veranda mendongkak"liat zizi udah besar, dia sudah bisa melakukan semuanya sendirian "beo veranda

Mata kenal beralih pada sang cucu yang tengah asik sendiri bermain salju

"Apa yang akan kamu lalukan saat nanti zizi bertemu dengan ibunya" Tanya kenal, lalu dia duduk di sebelah veranda

"Aku bisa pastikan itu tidak akan terjadi" Jawab veranda tegas

"Huhft, kamu serius dengan pendirian kamu" Tanya lagi

"Akan tetap sama sampai kapan pun" Tuturnya

"Kalo penjelasan nya masuk akal gimana" Tanya kenal lagi

"Kalo akal nya ada dia gak akan ninggalin anak sama suaminya" Ucap nya, kenal rasa dia tak akan lagi bertanya

Saat zee sedang asik bermain, tak sengaja matanya melihat seorang anak gadis kecil bersama ibunya tengah bermain dan membuat boneka salju

Pemandangan itu membuat mod zee menurun drastis, dia menghampiri oma dan opanya yang tengah duduk berdua

Sangka oma veranda cucunya menghampiri mereka itu untuk meminta makan, ternyata saat di perhatikan lagi wajah nya sedikit murung dan di tekuk

"Udah sayang main nya, sekarang makan yah" Ucap veranda

"Om liat deh ke depan sana" Titah zee, keduanya melihat ke arah yang zee kecil itu tunjuk

Keduanya mengerti setelah melihat pemandangan itu

"Kamu mau di temenin sama oma" Tanya veranda

"No oma, zizi mau di temenin sama mamah kaya anak itu" Ucap spontan zee yang membuat veranda dan juga kenal saling menatap

"Mamah zizi kemana sih oma, zizi mau ketemu sama mamah oma, mamah zizi masih ada kan oma/opa" Tutur nya beruntun

"Oma sama opa kenapa sih gak mau ngasih tau zizi, kalian gak sayang aku yah" Ucap nya dengan mata yang sudah mau menangis

"No baby, oma sama opa sayang sama kamu, kenapa kamu bilang kaya gitu" Ucap Kenal lembut

"ENGGAK KALIAN GAK SAYANG SAMA ZIZI, OMA SAMA OPA JAHAT" sentak nya

REQUIRED (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang