Zee sejak kepulangan nya tadi di antar oleh shani, dia bisa merasakan kehangatan, bagaimana tidak sebelum zee tadi turun dari mobil shani dia masih mengingat kata yang shani ucapkan sebagai bentuk perhatian
"Langsung makan ya zi, terus mandi, makasi udah mau tante anterin" Ucap shani
"Loh kok tante yang bilang makasi, harusnya kan aku" Ucap Zee, lalu keduanya terkekeh
"Besok besok kalo momi kamu gak bisa jemput, biar tante aja yang anterin" Ucap shani lembut seraya tersenyum, zee hanya mengangguk setuju
Lamunan zee harus terhenti di kala Ashel datang dan mengaget kan nya
"Dor" Hayoh lagi mikirin apa kamu"Astaghfirullah, acel ngagetin aja ih" Kesal zee
"Ya abis nya kamu dari tadi aku perhatiin bengong terus, lagi mikirin apa sih" Tanya Ashel
"Gak ada, kepo banget kamu" Ucap zee lalu dia memain kan hp nya
"Idih marah, maafin dong" Ucap Ashel
Zee masih diam tak menjawab dia malah fokus ke hp nya
"Ish ko akunya di diemin sih" Ucap nya di buat buat sedih
"Kamu ngambek yah, maafin aku" Bujuk ashel masih berusaha
"Ihh aku nangis nih" Ucap Ashel sedih
"Ya nangis aja, emang nya aku kenapa" Tutur zee
"Kamu ngambek yah, maafin aku ihh" Rengek Ashel
"Aku beneran nangis nih, kamu diemin aku ih, maafin dulu" Ucap ashel dia benar-benar menangis
"Ya nangis aja," Tengil Zee, dia sengaja menjahili Ashel
Tak ada balasan lagi dari ashel, tapi yang Zee dengar ada orang yang sesegukan di sebelah nya
"Kamu kenapa nangis" Tanya Zee saat melihat ashel
"K-kamu diemin aku" Ucap Ashel bergetar, zee yang tidak tega pun membawa ashel ke dalam dekapan nya
"Cup cup jangan nangis ya, aku tadi cuman becanda ko" Ucap Zee dia mengecup singkat kening Ashel
Ashel mendongkak menatap zee"udah ya jangan nangis"ucap Zee lembut yang di angguki ashel
"K-kata kamu gak bakal jail lagi" Lirih Ashel
"Iya maaf ya, abis nya sih kamu duluan tadi ngagetin aku" Ucap Zee
"Hmm maafin acel ya zizi" Ucap Ashel
"Iyah acel, zizi juga minta maaf" Ucap Zee seraya tersenyum
Tok tok tok
"Hallo anak anak momi udah pada tidur belum" Tanya Anina dari balik pintu
Tidak ada sahutan dari dalam, momi anin akhirnya memutuskan untuk masuk saja karena pintu kamar zee tidak pernah di kunci
Anik melangkah kan kakinya masuk ke dalam kamar zee lalu...
"Dorr"
"Astaghfirullah" Kaget momi anin
Kedua anak gadis itu tertawa lepas karena berhasil menjahili Anin
"Hahahaha" Tawa keduanya, sedangkan Anin menahan kesal dengan mengusap dada nya
"Kan udah gue duga, tapi tetep aja gue kaget" Batin Anin kesal
"KALIAN SENENG HAH" sentak momi Anin, bukanya takut zee dan ashel malah semakin tertawa karena melihat wajah buntal Anin
Keduanya berlari ke arah kasur, karena takut akan amukan Anin
KAMU SEDANG MEMBACA
REQUIRED (End)
Teen FictionTentang perjuangan seorang ayah yang mempunyai dua peran yaitu sebagai seorang ayah dan seorang ibu bagi anak tunggal perempuan nya Anak perempuan hebat kebanggaan sang Papa, tumbuh besar tanpa peran seorang Ibu, dan akibat peristiwa itu membuatnya...