The Contract [End]

🗻TaGy-10🗻

Males ngomel. Intinya vote kalau gak mampu bantu komen, vote diawal atau diakhir chapter.

200 vote dan 70 komen hayuuk!

🗻Announcement day🗻

Gyna bisa melihat kalau Rakta saat ini gemetar hebat, dia tengah duduk di kursi dengan seorang stylish tengah memodelkan rambut perak panjangnya.

Sudah ada beberapa orang yang menyiapkan gaun untuk Rakta pakai malam ini.

Hari ini adalah pembukaan cabang baru perusahaan Gyna sekaligus pengumuman pertunangannya dengan Rakta.

"Santai, kenapa kamu gemetar? Saya kira kamu pemberani," goda Gyna seraya mengelus tengkuk Rakta.

Rakta mengerucut sebal "Wajar dong, kan aku udah 2 bulan ini di apart terus, jadi baru ini aku keluar ketemu orang." Rakta menepuk pelan paha Gyna.

Gyna tersenyum pelan "Kamu mau pakai gaun yang mana?" tanya Gyna seraya membelai halus pipi Rakta yang masih belum diberi make up.

Rakta diam, dia melirik 3 buah gaun yang dipegang Susan, Sekretaris Gyna.

"Kamu pakai yang mana?" tanya Rakta balik pada Gyna.

"Saya pakai yang warna hitam dengab belahan sampai lutut," jawab Gyna seraya menunjuk pada salah satu gaun.

"Aku mau yang warna hitam juga!"

"Ya sudah, Susan,"

Susan langsung bergerak cepat saat Gyna memanggilnya "Iya buk," sahutnya sopan.

"Carikan gaun yang warna hitam untuk Rakta," perintah Gyna.

"Baik buk."

Rakta tersenyum senang "Oh, kalau semisal orang nuduh kamu Lesbian gimana? Secara kan, kamu tau, bentuk badan aku serta cara aku berpakaian aja udah mirip perempuan." Rakta terlihat cemas.

Gyna menyeringai "Itu yang saya mau, jadi mereka atau para kolega saya bisa berhenti menyodorkan anak mereka untuk menikah dengan saya," tutur Gyna dengan santai.

Rakta menatap Gyna lalu menggeleng pelan "Itu sebabnya kamu cari pria dengan tubuh seperti wanita?" tebak Rakta.

Gyna mengangguk lalu mengusap pipi Rakta "You got the point, Rakta."

Rakta terlihat bangga saat dia mengerti apa yang Gyna katakan barusan "Of course i got the point, i'm jenius." Rakta melipat tangannya di dada dengan bangga.

Gyna hanya tersenyum tipis, Rakta memang memberikan banyak tanda kalau dia itu jenius walau tertutupi dengan tingkah centil dan mesum miliknya.

.....

Jam 8 malam, pembukaan perusahaan baru milik Gyna sudah dimulai, banyak keluarga Dameswara datang, tentu juga keluarga Gyna datang.

Papi Rin sedang asik bergelayut mesra dilengan Mami Karin yang sibuk menyapa para kolega nya, Papi Rin pakai gaun juga, ya sudah bukan hal aneh lagi.

Keluarha Dameswara kan dikenal aneh, kaya raya dan rumah sakit jiwa.

Dan para pria nya yang feminim serta submissive, para keturunan wanita dameswara semuanya adalah Dominan dan begitu bervariasi.

Ada yang sebaik malaikat seperti Alira dan Katarina, ada yang sebejat Ribella, May, Karin dan bermacam-macam lainnya.

"Naran mana? Sayang, aku gak lihat Naran daritadi." Rin mulai celingukan nyariin putra satu-satunya yang dia miliki.

Karin menoleh kearah Rin "Dia lagi di prasmanan kali."

"Oh iya kali."

Naran memang lagi di Prasmanan, asik ngeliatin bermacam makanan yang dia perdulikan, dia gak perduli sama acara ini, dia datang juga karena Papi maksa.

Sementara Refton dan Velysa sibuk mencari keberadaan Gyna, Refton memakai jas biru gelap sementara Velysa memakai gaun pendek ketat yang memperlihatkan lekuk badannya.

Saat semuanya sibuk berbincang, pintu utama dibuka dan memperlihatkan Gyna berdiri disana bersama Rakta yang menggandeng lengan Gyna secara elegan.

Perhiasan dan make up Rakta begitu khas dan anggun, heels yang dipakainya terlihat sangat pas.

Semua orang terbodoh melihat pemandangan itu karena dimata mereka, Gyna bersama seorang wanita, walau dada wanita disebelah Gyna tidak begitu besar.

Gyna berjalan tenang bersama Rakta disebelahnya, dapat Gyna lihat tatapan Refton dan Velysa yang terlihat dipenuhi amarah pada Rakta.

Dan Rakta, tampak menyeringai melihat Refton dan Velysa, dia justru mengeratkan gandengan dan menyandarkan kepalanya mesra dibahu Gyna.

Semuanya dimulai, akting dan sandiwara yang akan mereka mainkan akan menjadi permulaan untuk semuanya.

🗻Bersambung🗻