🗻Rakta dan Gyna🗻

4.6K 496 31
                                    

YEAY TAMAT!! DUA HARI AKU UP 14 CHAPTER MUAHAHAHHAHA!

Besok ya cerita barunya! Cerita cewek brandal sama cowok tuli, ini harem cuma nanti end up nya tetap sama cowok tuli ini hehe, heheheheheheheh.

🗻Berbahagialah🗻

Gyna dan Rakta dikaruniai 2 orang anak kembar, namanya Ken dan Zen, keduanya adalah laki-laki.

Ken sendiri mewarisi wajah cantik Gyna sementara Zen mewarisi wajah asli Rakta yang memang aslinya sangat tampan dan manis.

Keduanya masih berusia 2 tahun.

"Gynaaaaa!" Rakta memanggil istrinya itu sambil menggendong Ken dan Zen di kedua lengannya.

Gyna yang ada di ruang kerja di mansion langsung bangkit dan membuka pintu "Ada apa sayang?" tanya nya lembut.

Rakta berjalan cepat "Lihat, Ken dan Zen sekarang udah bisa loh manggil kita," ujae Rakta semangat.

Gyna tersenyum cerah "Oh ya, coba panggil Mama dan Dada." Gyna mengelus rambut Ken dan Zen.

Mama panggilan untuk Rakta, jangan heran, itu orang sendiri yang maksa mau dipanggil Mamah, dan Dada sendiri adalah panggilan untuk Gyna, secara yang mimpin di rumah itu Gyna.

"Ma, Ma, Ma." Ken menepuk pipi Rakta dan terkikik pelan.

"KYAAAAA DIA MANGGIL AKU MAMAAAAA!" jerit Rakta bahagia.

Ken ikut tertawa dan menjerit-jerit kecil, sementara Zen tampak lebih tenang, mirip sama Gyna.

"Dada." Zen merentangkan tangannya pada Gyna, kode minta digendong.

Gyna langsung menggendong Zen dilengannya "Iya sayang, pinternya anak Dada." Gyna mengecup pipi Zen lembut.

Zen tersenyum tipis, bayi satu ini memang ketiplek banget kaya Gyna dari segi sifat, kalem, tenang.

Ken dan Rakta masih asik berdua sementara Zen sendiri asik mendusel didada besar Gyna.

Emang ya, enggak Rakta, enggak Zen, suka banget dusel di dada besar Gyna.

Faktor keturunan memang enggak bisa diubah.

Malam harinya, Rakta merengek-rengek kuat pada Gyna, biasalah, napsuan minta ditidurin.

"Iya bentar sayang, aku selesaiin ini dulu," ujar Gyna tenang seraya menyelesaikan pekerjaannya di laptop.

"Enggak mau bentar! Sekarang!" jeritnya kesal.

"Sabar loh, sabar."

Rakta merengek lagi di kasur, dia menggigit bantal dan menjerit-jerit lagi.

Tak lama Gyna selesai dengan pekerjaannya dan berjalan ke kasur.

"Udah-udah, ayo," ajak Gyna.

Rakta langsung tersenyum cerah, dia melompat masuk ke pelukan Gyna dan mengecup-ngecup ceruk leher Gyna.

Gyna sendiri mulai menurunkan tali lingeri yang dipakai Rakta.

"Matiin lampunya duluuuu," rengek Rakta.

"Ih, manjanya,"

"Gyna ih!"

"Iya sabaar." Gyna segera mematikan lampu kamar dan mencium bibir Rakta lembut.

Kegiatan yang hampir setiap malam mereka lakukan, soalnya Rakta ini sudah menahan diri untuk tidak meniduri Gyna saat mereka masih di dalam kontrak kerja.

Tapi setelah menikah, beuh, kaya kucing betina yang birahi minta dikawini, mohon maklum, keduanya masih perawan dan perjaka.

Naran sendiri nikah sama Zerana dan punua 5 anak, rajin sih.

Yang duluan nikah Gyna sama Rakta, tapi yang duluan hamil setelah nikah itu Zerana.

Gyna saja hamil setelah menikah 4 tahun, dan sekarang pernikahan mereka sudah 6 tahun, baru dapat 2 anak kembar sementara Naran dah punya 5 anak.

Susan sendiri masih bekerja sama Gyna, tentu dong, gajinya kerja sama Gyna itu besar banget, jadi sayang kalau resign.

Apalagi sekarang Gyna udah gak pernah lagi berurusan dengan darah, kecuali Rakta. Dia masih sering bunuhin perempuan atau laki-laki yang berusaha deketin Gyna.

Ya itulah efek samping sesama Dameswara nikah, satu diantara mereka pasti bakal gila permanen dalam artian lain.

Rakta gila kalau ada orang yang berusaha deketin Gyna, dia gila karena Gyna.

Tapi tak apa, Rakta bahagia dengan segala kegilaan ini.



































The Contract

Tamat

YEHEEEEEEEEEE MAKASIH YA UNTUK SEMUANYAAAA, SAMPAI JUMPA DI CERITA BARU YANG AKAN AKU UPDATE BESOK, MUAHAHAHAHAHHAHAHAHAHHA

BABAAAAAAAY🏃🏃🏃

The Contract [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang